『Euphoria』| Vsoo

ღ Jangan sakit

Kalo kamu sakit aku juga ikut ngerasain.

Makanya jangan sakit!

_____

Meskipun sudah memakai jaket Taehyung mengaku bahwa ia masih saja kedinginan. Padahal Jisoo juga telah mendekapnya dengan erat sedikit memberikan kehangatan.

Taehyung tidak tau jika efeknya bisa sebesar ini.

Bahkan saat akan masuk ke kosan tadi Taehyung sempat hampir jatuh membuat Jisoo panik setengah mati.

Taehyung tidak mau membuat Jisoo khawatir.

Namun yang ia lakukan kini malah sebaliknya.

"Kamu tuh kalo lagi sakit bilang! Jangan diem aja! Nanti kalau tambah parah gimana??," Jisoo kembli menaikkan nada bicaranya.

"Ya aku kan gak tau kalo bakalan parah kayak gini, biasanya juga kuat kok," bantah Taehyung berusaha terlihat baik-baik saja.

"Udah jangan alasan mulu. Kamu itu kalo dibilangin nurut gitu loh!" kini Jisoo malah nampak seperti maminya jika marah-marah seperti ini.

Jisoo pun mendudukkan Taehyung ke kursi di ruang tamu kosan. Menunggu Jungkook pulang agar bisa mengantarkan Taehyung masuk ke kamarnya.

Jisoo masih belum berani masuk ke kamar cowok.

"Kamu gak usah khawatir aku gak apa apa kok," ujar Taehyung menenangkan Jisoo yang nampak gelisah.

"Daritadi kamu ngomong gitu terus. Coba deh kalo aku yang sakit kamu pasti bakalan ribut sendiri kan," omel Jisoo membuat Taehyung terdiam.

Bener juga sih.

Taehyung menyandarkan kepalanya di pundak Jisoo ketika ia merasa pusing kembali. Untung saja Jisoo cukup peka untuk memijat pelan kepala Taehyung. Memberikan rasa nyaman yang membuat Taehyung tertidur.

"Jangan sakit," lirih Jisoo lalu ikut tertidur.

Tak lama kemudian datanglah Jungkook Arjuna Pratama sahabat karib Taehyung yang juga merangkap sebagai pacar Lisa.

Melihat Taehyung dan Jisoo tertidur di luar membuat Jungkkok terpaksa harus membangunkannya.

"Sat bangun sat," tenang Jungkook gak mengumpat kok dia manggil Taehyung.

Sat

Satria

Begitu loh!

"Eugh-udah dateng juga lu," bukan Taehyung yang terbangun melainkan Jisoo.

"Kok tidur di luar?" tanya Jungkook.

"Taehyung sakit gue gak kuat kalo mesti gendong ke kamarnya," ujar Jisoo kembali mengelus surai lembut pacarnya itu.

"Ya udah gue gendong aja deh," tawar Jungkook prihatin dengan kondisi Taehyung.

Akhirnya setelah membawa Taehyung ke kamarnya Jungkook menawarkan untuk mengantar Jisoo pulang namun langsung ditolak mentah-mentah.

"Boleh gak sih kalo gue nginep di sini?" tanya Jisoo pada Jungkook.

"Kalo itu gue juga gak tau," jawab Jungkook mengendikkan bahu.

"Gak apa apa deh tidur di luar atau mesti bayar sewa kamar yang penting gue bisa mantau Taehyung,"

Sekarang kalian tau kan seberapa sayangnya Jisoo sama Taehyung sampe bela-belain keluar duit dan tenaga.

"Tanya bu kos aja dulu," saran Jungkook.

"Ya udah anterin,"

"Gimana yah," jujur Jungkook rada takut sama bu kosnya karena dia nunggak 2 bulan.

"Gue bayarin biaya kos lu selama 3 bulan plus gue aja Lisa ke sini kalo lu mau anterin gue," dan detik itu pula Jungkook tak bisa menolak tawaran Jisoo.

Setelah bernegoisasi cukup panjang akhirnya Jisoo diperbolehkan menginap di kosan tersebut dengan catatan hanya satu hari. Karena itu kos khusus pria.

Meski begitu Jisoo cukup bersyukur karena dia setidaknya masih bisa memantau Taehyung.

Sebelum tidur Jisoo memutuskan untuk masuk ke kamar Taehyung mengecek keadaan pacarnya itu. apakah masih hidup atau tidak?

Namun ketika ia membuka pintu Jisoo dibuat marah dengan apa yang dilihatnya.

"Satria siapa yang suruh kamu kerjain tugas?" marah Jisoo ketika melihat Taehyung yang kini fokus dengan laptopnya.

"Eh..itu...anu..," Taehyung merasakan lidahnya kelu sehingga sulit sekali untuk menjawab pertanyaan Jisoo.

"Gak mau tau pokoknya aku tidur di sini malam ini, kalo aku tinggal bukannya istirahat kamunya malah belajar," putus Jisoo lalu bergabung di ranjang sempit Taehyung.

"Nanti kalo ketauan anak-anak gimana?" khawatir Taehyung.

"Bodo amat palingan juga kita dinikahin ntar," ujar Jisoo lalu memeluk perut Taehyung menidurkan dirinya di dada bidang itu.

Tentu saja laptop Taehyung sudah Jisoo singkirkan dari tadi.

Ternyata Jisoo memang senekat dan sekeras kepala itu.

Tbc