7. When I Met My Ex

70 12 1
                                    

Raina POV

🎶I won't give up on us

Even if the skies get rough

I'm giving you all my love

I'm still looking up🎶

Alunan lagu I Won't Give Up milik Jason Mraz mengalun pelan mengisi ruangan kafè.

Gue mangamati sekeliling meja gue, kafè ini banyak di dominasi pengunjung remaja, kira-kira siswa sekolah menengah atas. Ada yang datang bersama dengan teman-temannya, duduk di bangku yang letaknya di tengah kafè, sedang asyik bercanda. Atau ada yang datang seorang diri, duduk di meja paling pojok —tempat favorit gue, memesan ice lemon tea yang dibiarkan hingga es batunya mencair dan mengembun di gelasnya. Entah pikirannya melayang kemana, yang jelas remaja itu melamun, tatapan matanya kosong namun menatap lurus ke keramaian jalan.

Lucu saat melihatnya, karena gue berasa bercermin pada diri gue sendiri. Dimana saat awal masuk SMA gue benar-benar nggak punya teman, karena gue nggak satu sekolah sama Dio.

"Na.. Raina, ya?"

Suara cowok barusan memecah lamunan gue. But his voice heard familiar for me.

Akhirnya gue memutar badan untuk memastikan pemilik suara berat tadi, dan ternyata benar.

It's him.

"Eh? Apa kabar, lo-- kamu.." kata gue dengan suara canggung.

Gue harap dia nggak melihat kalau gue grogi abis saat ini. Gimana enggak, tiba-tiba aja dia ada disini dan parahnya dia berani menyapa gue duluan.

"Ya seperti yang elo lihat, I'm fine." Senyumnya nggak pernah berubah. Masih semanis dahulu kala.

"Lo apa kabar?" tanyanya.

Aah, he said 'elo'... Okay!!

Namanya Naufal Abryan Halim. Teman SMA.. Eh bukan teman, mungkin lebih dari itu. Dia adalah mantan gue semasa SMA, cowok yang berhasil bikin gue galau seminggu.

Penampilannya sekarang jauh berbeda dengan tiga tahun lalu. Rambutnya yang berwarna coklat sengaja di tata acak menambah kesan maskulin seorang Bryan.

Namun gaya berpakaiannya masih tetap sama, dia paling suka memakai kaos dengan luaran hoodie over size.

"Lo sama siapa?" tanya gue, tanpa membalas pertanyaannya sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo sama siapa?" tanya gue, tanpa membalas pertanyaannya sebelumnya.

"Sendiri aja sih, abis dari rumah temen." katanya.

Gue hanya mengangguk pelan, nggak berniat bertanya lebih lanjut.

Saat ini kita —ah maksud gue, Bryan dan gue sedang duduk berhadapan di tempat duduk gue sebelumnya. Awalnya gue hanya sekadar basa-basi menawarinya duduk, tapi ternyata dia malah langsung duduk begitu saja.

Mysterious BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang