Arsa POV
Semalam saat gue ke dapur untuk mengambil minum, tanpa sengaja telinga gue mendengar percakapan bunda bersama seseorang di telepon.
"Besok kamu kesini temenin Arsa, ya, Na, kasian dia dirumah sendirian, bunda mau menjenguk saudara dirumah sakit dan harus nginep disana" kata bunda pada seseorang diseberang telepon. Entah jawaban apa yang diberikan orang itu selanjutnya, tapi kalimat bunda setelahnya menjawab pertanyaan yang daritadi membuat gue penasaran.
"Haha iyaa makasih ya, Raina sayang.."
Oh ternyata Raina..
Pagi ini sebelum bunda berangkat sebenarnya gue udah bangun dan saat melihat mobil Raina berhenti di depan gerbang rumah, dengan segera gue masuk kamar buat pura-pura tidur. Untung saja bunda bisa diajak kerja sama dengan bilang ke Raina kalau gue masih tidur.
Gue tahu saat Raina masuk ke kamar gue, dengan hati-hati duduk di ranjang gue, memandangi wajah gue lekat-lekat sampai akhirnya dia teriak kaget karena gue tiba-tiba membuka mata. Muka kagetnya benar-benar lucu, hampir saja gue tertawa melihatnya.
"Kenapa kaget sampai segitunya." kata gue, beranjak dari tempat tidur dan duduk di tepian ranjang.
Dia nggak menjawab pertanyaan gue, wajahnya memerah mungkin masih shock dan malu karena ketahuan gue.
"Harusnya aku yang kaget, kamu tiba-tiba disini." ucap gue.
"Hng, aku.. aku tadinya mau bangunin kamu, bunda mau berangkat kamu nggak pamitan?" katanya gelagapan, matanya berusaha menghindari tatapan gue.
"Yaudah, ayok." ucap gue sambil berdiri.
"Telat. Bunda udah berangkat." katanya.
"Betah banget disini?" kata gue.
"Hah?" tanyanya.
"Kalaupun bunda udah berangkat dan aku udah bangun, kamu masih mau disini? Aku laper, mau makan." gue berjalan keluar kamar meninggalkan Raina sendiri.
Tanpa gue ketahui, Raina merutuki dirinya sendiri, menyadari tingkah canggung dan salty-nya.
"Sa..." panggilnya, membuat gue menoleh kearahnya.
"Nggak jadi deh, nanti aja. Makanannya diabisin, ya."
Saat ini kita sedang ada di meja makan. Duduk saling berhadapan tanpa ada obrolan, sama-sama sibuk dengan makanan kita.
Selesai makan, gue menuju ke ruang tengah untuk menonton televisi, yaa minimal suara berisik di televisi bisa membunuh suasana canggung antara gue dan Raina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Boyfriend
Teen FictionKAMU Satu yang paling ngeselin, Satu yang sukses buat aku jatuh cinta semakin dalam, Juga satu misteri yang sulit di pecahkan jawabannya. #Adult detect🔞 Note: Jangan hanya baca bagian awal cerita, karena bagian awal merupakan penghantar dari inti c...