"Ayo bangun para pangeran dan tuan putri, saatnya bermain"
Ucapan lantang itu lantas membangunkan Taeyong dan yang lainnya.
"Apa-apaan sih lo? lo udah bunuh banyak teman kita dan sekarang lo minta kita bunuh mereka lagi? gila lo" ucap Sejeong.
"Gak usah banyak ngomong! ayo keluar"
Dengan terpaksa mereka keluar dan duduk di kursi yang telah disediakan dipinggir lapangan.
"Kalian semua sudah duduk, seperti biasa mari kita mulaikan permainannya"
"Permainan lo ngebosenin" ucap Ten.
"Iya bosen" Yerin mengiyakan.
"Gak ada permainan lain gitu?" sahut Jennie.
"Tidak ada, kalau kalian mau kalian bisa aku bunuh sekarang juga, mau?"
"Kalau kita bilang gak mau pun, lo tetap bunuh kita kan?" ucap Hayoung Eunha dengan muka bosan.
"Hahaha, itu kalian tau sendiri, nah sekarang kita mulai permainannya lagi, kali ini kita gak punya clue jadi seperti diawal, kalian harus menebak-nebak siapa pelakunya, jadi menurut kalian siapa pelakunya?"
Awalnya mereka semua enggan untuk berpikir, namun karena mereka diancam akan dibunuh, maka mereka mulai berpikir.
"Gue pikir pelakunya itu kak Jaebum" ucap Nayeon tiba-tiba yang membuat semua mata tertuju padanya.
"MAKSUD LO APA??!!" teriak Jaebum yang tidak terima dirinya dituduh.
Dibentak Jaebum seperti itu Nayeon jadi takut mengemukakan pendapatnya.
"Santai dong kak, kalau pelakunya bukan kakak, kakak jangan ngegas gitu dong" ucap Minhyun yang semakin mencurigai Jaebum.
"Kok kalian bisa mikir kalau pelakunya Jaebum sih? kalian punya bukti apa?" tanya Chanyeol yang mencoba menahan emosinya, ia juga tidak terima jika Jaebum sahabatnya dituduh.
Jennie dengan pasti memberitahukan alasan mereka mencurigai Jaebum.
"Waktu itu kita mutusin buat pulang karena takut, tapi kak Jaebum malah ngelarang dengan alasan nilai, gak logis bangetkan kalau kakak lebih milih nilai daripada nyawa?"
"Kalian gak bisa mikir kayak gitu, dari dulu Jaebum emang terlalu perhatian sama nilai, dan mungkin aja waktu itu Jaebum mikir kalau gak akan ada gangguan lagi" ucap Seulgi mencoba meyakinkan para adik didiknya itu, bagaimanapun ia tidak rela kekasihnya mati.
"Seterlalu perhatian itukah sampai nyawanya gak dipikirin? atau karena dia udah tau kalau nyawanya bakal selamat karena dia pelakunya, makanya dia gak khawatir" ucap Jungkook.
"LO JANGAN SOK TAU YA!!" Chanyeol mencengkram kerah baju Jungkook ia sudah tidak bisa menahan emosinya.
Tiba-tiba Jaebum menepuk bahu Chanyeol dan melerai mereka.
"Udah Nyeol, kalau kalian emang berpikir kalau gue pelakunya, ya udah hukum gue sekarang juga, tapi kalau ternyata gue bukan pelakunya, kalian bakal nyesel" ucap Jaebum.
"Maksud kamu apa sayang? kamu mau ngorbanin diri kamu demi pelaku itu? nggak! kamu nggak boleh kayak gini!" ucap Seulgi yang mulai mengeluarkan air matanya.
Jaebum menangkup kedua pipi Seulgi lalu mengecup bibir Seulgi.
"Percuma juga aku ngomong sayang, mereka gak bakal percaya, lagipula kita semua akan mati juga pada akhirnya".
"Kalau gitu aku juga mau mati banreng kamu, kamu bilang kita semua bakal mati pada akhirnyakan? ayo kalau gitu" ucap Seulgi mantap lalu memegang tangan Jaebum lalu berjalan menuju lapangan.
"SEULGI JANGAN TINGGALIN GUE!!" teriak Irene hendak menyusul Seulgi, namun Chanyeol memeluknya dari belakang untuk menghentikannya dan itu membuat orang yang berpakaian dan memakai penutup wajah hitam yang selalu berbicara itu memandang tidak suka.
"Chanyeol lepasin gue, gue gak mau kehilangan sahabat gue" ucap Irene memberontak.
"Gue juga gak rela Rin, tapi kita gak boleh ngorbanin diri kita juga, kita harus liat pembuktian kalau Jaebum gak bersalah dan muka-muka penyesalan mereka" ucap Chanyeol.
Mendengar hal itu, anak-anak Taeyeong cs merasa tersindir.
Seulgi berbalik sebentar kearah Irene, lalu tersenyum.
"Makasih Rin, selama ini lo mau jadi sahabat gue dan setia sama gue, gue berharap lo bisa selamat Rin" ucap Seulgi lalu melanjutkan langkahnya bersama Jaebum.
Irene semakin menangis mendengarnya.
"Wah, ini kejutan bisa ada dua orang sekaligus yang bersedia untuk dibunuh, ini hal yang bagus"
"Sekarang, ayo lakukan!!"
Setelah mendengar perintah, beberapa laki-laki berpakaian dan berpenutup wajah hitam itu mulai melakukan aksinya, mereka memisahkan Seulgi dan Jaebum. Lalu salah satu dari mereka yang membawa Seulgi mulai membuka kancing kemeja Seulgi satu per satu dan menciumnya, tentunya Jaebum marah melihat hal itu, namun ia tidak bisa melakukan apa-apa karena kedua tangannya dipegang dan ia juga dipukuli.
Lalu mereka mulai menidurkan Seulgi yang berusaha memberontak, mereka tetap memegang kedua tangan Seulgi. Laki-laki yang tadi mencium Seulgi mulai membuka seret celananya dan melorotkannya itu juga hal yang ia lakukan pada Seulgi,ia mengangkat rok Seulgi, yah mereka menodai Seulgi ditengah lapangan itu dan disaksika oleh semuanya.
Seulgi menangis, Jaebum menangis melihatnya sambil menahan sakit, bukan karena sakit dipukuli tapi karena rasa sakit yang amat sangat didalam hatinya, melihat wanita yang sangat ia cintai seperti itu, ia seharusnya melarang Seulgi tadi.
Irene semakin histeris melihatnya, bahkan Taeyeong cs shock melihat hal itu, dan banyak dari mereka yang perempuan menangis.
Setelah selesai, mereka melepaskan Seulgi dan Jaebum. Jaebum merangkak ke arah Seulgi yang menangis.
"Sayang maafin aku yang gak bisa jagain kamu dengan baik dan ngebiarin kamu diginiin" ucap Jaebum sambil menangis.
Seulgi tidak bisa berkata-kata lagi dan terus menangis.
"Jangan terlau asyik dengan dunia kalian sendiri, lihatlah kearah atas"
Mereka tidak sadar bahwa diatas mereka sudah ada batu yang sangat besar yang diangakat menggunakan kontraktor yang entah sejak kapan ada disitu dan siap dijatuhkan kepada mereka berdua.
"Aku sayang kamu sayang" ucap Jaebum lalu mencium bibir Seulgi tepat setelah itu batu diatas mereka dijatuhkan dan menimpa mereka lalu, dari bawah batu itu mengalir darah yang sangat banyak dan kental. Semuanya meringis melihat hal itu.
"Yah, sebuah ending drama yang menyedihkan, dan sekarang kami akan memberitahu kalian apakah benar Jaebum pelakunya atau tidak, dan Jaebum bukan pelakunya"
Ucapan orang itu membuat mereka semua kaget, dan merasa sangat bersalah.
"LO SEMUA LIAT KAN??? GUE UDAH BILANG JAEBUM GAK BERSALAH!!! DAN LIAT APA YANG UDAH KALIAN LAKUIN!!!" teriak Chanyeol yang sangat marah.
Mereka semua hanya diam saja, mereka semua menyesal yah, kecuali pelaku sebenarnya.
"Sekarang seperti biasa kalian harus berlari, dan dalam sepuluh detik, 2 yang terbelakang akan dibunuh!"
Tanpa basa-basi mereka berlari sekuat tenaga agar mereka tidak dibunuh.
Setelah sepuluh detik, mereka menangkap 2 orang terbelakang yaitu Sejeong dan Momo, dan membawa mereka berdua kembali menuju lapangan.
"LEPASIN ADIK GUE!!!" teriak Taehyung yang hendak berlari menuju Sejeong namun ditahan Taeyeong.
"Udah Hyung, ikhlasin adik lo, kalau lo kesana lo bisa mati dan lo bakal kayak Jaebum yang ngeliat orang yang disayang dinodai dan dibunuh didepan mata lo" ucap Taeyong.
Taehyung menangis dan ia menuruti perkataan Taeyong. Daniel dan Rowoon juga merasa bersalah tidak bisa menyelamatkan Sejeong, gadis yang sama-sama mereka sukai dan menyalahkan diri mereka sendiri.
Bersambung.......
Sorry guys lama updatenya, gue sibuk banget tau, oh iya kalau mau di next harus Votment okay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Campsite | 95-97 Liners
Mystery / Thriller[COMPLETED] ( 17+) Bagaimana jadinya jika camping yang harusnya mengasyikkan berubah menjadi menyeramkan?