T. E. N. T. H

3.6K 486 110
                                    

Mereka semua melanjutkan perjalanan menuju ke lapangan selanjutnya.

Sejak tadi Taehyung hanya menunuduk sedih karena Sejeong, sang adik yang sangat ia sayangi harus menjadi korban dari pelaku yang sangat kejam itu.

"Udahlah Tae, lu gaboleh terlalu larut dalam kesedihan, nanti Sejeong gak bisa tenang dan dia bakal sedih juga" hibur Nayeon.

Yah, diantara mereka semua yang paling baik dan penyayang adalah Nayeon dan Jisoo.

Taehyung menatap ke arah Nayeon dan tersenyum.

"Makasih Nay, gue tau lo itu orang yang paling baik diantara kita semua, dan gue gak pernah mikir kalau lo itu pelakunya, dan mulai sekarang gue bakal berusaha buat gak sedih demi adik gue" Taehyung tersenyum manis lalu tiba-tiba menggenggam tangan Nayeon.

"Jangan dilepas ya, gue gak mau lo hilang kayak Jisoo, setidaknya gue masih punya lo yang bisa gue percaya, dan gue sayangi"

Blushhh deg deg

Ucapan Taehyung berhasil membuat pipi Nayeon bersemu merah dan deg degan, bahkan ia terlihat salah tingkah.

"Ayo kita jalan" Nayeon melanjutkan perjalanan sambil tangannya digenggam erat oleh Taehyung.

Mereka telah sampai dilapangan selanjutnya. dan mereka baru ingat bahwa sebelumnya mereka belum mendiskusikan orang yang akan mereka tunjuk sebagai pelaku.

"Oh iya, kita belum mikirin pelakunya, gimana dong?" ucap Yerin sedikit panik.

"Iya juga ya, udah ah, ntar dia ngasih clue buat kita" ucap Wonwoo.

Tiba-tiba dari belakang mereka, Jungkook berlari dengan wajah panik.

"Guys, tolongin gue, Eunha hilang pas gue berhenti buat pipis tadi" ucap Jungkook panik dan khawatir.

Mendengar hal itu, mereka semua ikut panik.

"Kok bisa sih? tadi lo ninggalin dia?" tanya Jennie.

"Pas gue mau pipis gue minta dia jalan duluan bareng kalian biar nanti gue nyusul, tapi dia gak mau, dia mau nungguin gue, jadinya gue iyain aja, terus gue pipis tuh, nah pas gue balik badan, Eunha udah nggak ada, dan gue dari tadi nyari dia, tapi nggak ada tanda-tanda, dan akhirnya hue nyusul kesini dan berharap Eunha ada sama kalian, tapi nyatanya gak ada" jelas Jungkook panjang lebar.

"Mau gue bantu"

"Bantu apa? nyariin Eunha? serius?" tanya Lisa.

"Yang nggak lah, ngapain gue nyari orang yang udah jadi mayat, tentunya gue bakal bantu kalian nayari pelaku yang bunuh Eunha"

Ucapan orang itu sukses membuat Jungkook marah dan tidak percaya.

"JANGAN SOK TAU LOH B*NGS*T!!!EUNHA GAK MUNGKIN MATI, PACAR GUE GAK MUNGKIN MATIIII!!!!"

Teriak Jungkook lalu menangis.

"Terserah kalian mau percaya apa nggak, tapi kenyataan Eunha memang sudah mati, dan kami tau siapa pelaku yang sudah melenyapkannya"

"KALAU GITU BILANG KE GUE SIAPA PELAKUNYA? BIAR DIA MAMPUS DITANGAN GUE!!!" Seru Jungkook berapi-api.

"Gak segampang itu kalian bisa tau siapa pelakunya, kalian harus menebak dengan clue yang bakal gue kasih, tapi ada satu syarat"

"Apa syaratnya?"  tanya Taeyong.

"Kalian harus memilih antar menebak pelaku yang telah membunuh Eunha atau pelaku yang telah menyusahkan kalian selama ini"

"Jika kalian memilih pelaku Eunha,maka walaupun tebakan kalian benar dan pelakunya dihukum, kalian bakal tetap lari dan dua yang paling belakang akan tetap ditangkap dan dibunuh"

"Lalu, jika kalian memilih untuk menebak pelaku yang telah menyusahkan kalian selama ini, maka kalian tidak akan lari dan dan tidak akan ada yang terbunuh lagi, ya kalau tebakan kalian benar, jika salah, kalian akan tetap berlari dan tetap dua orang akan dibunuh, gimana?"

"Anjir, kita harus milih yang mana?" kata Chungha.

"Saran gue kita pilih pilihan pertama aja guys, karena percuma kalau kita pilih pilihan kedua, belum tentu benar, pada akhirnya kita bakal berakhir pada pilihan pertama dan orang yang ngebunuh Eunha tetap tenang" saran Jimin.

"Gue setuju sama kak Jimin, bisa jadi orang yang ngebunuh Eunha itu juga pelaku sebenarnya" kata Mina.

"Oke, kita milih pilihan pertama" ucap Taeyong mantap.

"Baiklah, karena kalian memilih pilihan pertama, gue bakal ngasih cluenya"

"Cluenya adalah Terhormat/Kehormatan"

"Terhormat gimana? dia dari keluarga terhormat gitu?" tanya Daniel.

"Seingat gue gue, kita semua dari keluarga terhormat, jadi yang dimaksud terhormat itu bukan keluarga" kata Hayoung.

Mereka semua berpikir keras, sampai Mina mendapatkan jawabannya, ia lalu melirik orang yang ada dipikirannya dan benar saja orang itu terlihat gemetaran dan panik.

"Oke, gue tau jawabannya, Jung Jaehyun" ucap Mina mantap.

Yang namanya disebut, langsung mengelak.

"Apaan sih lo! gue bukan pelakunya, gue gak nusuk Eunha, gue juga gak dorong dia ke jurang" ucap Jaehyun panik.

"Eh, perasaan gak ada yang nuduh lo nusuk dan buang Eunha ke jurang bahkan tu orang aja nggak ngasih tau kita Eunha matinya gimana, atau lo emang pelakunya?" ucap Mina curiga, bukan hanya Mina, bahkan semuanya yakin kalau Jaehyun adalah orang yang telah melenyapkan Eunha.

Kemudian, Jaehyun tersenyum sinis, lalu tertawa.

"Hahaha, oke gue ngaku kalau gue bunuh Eunha dan lo tau kenapa gue bunuh dia? karena Eunha itu anak dari pelakor yang udah ngerusak hubungan kedua orang tua gue pas gue baru lahir didunia ini, ibu dia ngebuat anak yang baru lahir kehilangan ayahnya, bahkan sang ibu harus pergi untuk selama-lamanya karena depresi kehilangan suaminya, jadi karena gue udah kehilangan ayah dan ibu gue maka gue ngebuat si pelakor itu kehilangan anaknya" jelas Jaehyun dengan amarahnya.

Jungkook mencengkram kerah seragam Jaehyun namun Taeyong menahannya.

"Tenang Kook dia bakal dihukum sama orang yang sama kejamnya sama dia" ucap Taeyong.

"Hah, gue gak sabar liat lo mati dengan tragis" ucap Jungkook dengan senyum sinisnya.

"Gak papa, setidaknya dendam gue sudah terbalaskan dan gue bakal nyusul ibu gue" ucap Jaehyun tak alah sinis lalu dengan sendirinya berjalan ketengah lapangan.

"Jung Jaehyun apa kau sudah siap menemui ajalmu?"

"Gue siap banget buat ketemu ibu" jawab Jaehyun.

Lalu, orang-orang berbaju hitam itu mulai melepas anak panah yang entah sejak kapan mereka siapkan untuk memanah Jaehyun.

Jaehyun pun meninggal dengan banyaknya panah yang menancap ditubuhnya.

"Mampus lo" ucap Jungkook dengan senyum kemenangan.

"Oke karena Jaehyun udah mati, kalian tau kan apa yang harus kalian lakuin? lagian Jaehyun bukan pelaku yang selama ini metesahkan kalian"

"Oke, ayo lari secepatnya" perintah Taeyong.

Mereka semua berlari meninggalkan Jungkook yang ingin menyusul Eunha.

"Gue gak mau Jaehyun bahagia sendiri dengan nyusul ibunya sementara gue terpisah dari Eunha" ucap Jungkook.

Sudah bisa ditebak kalau Jungkooklah yang ditangkap dan satu lagi.

"OH SHIT!! lepasin gue!!" umpat Hayoung sebelum ia diseret kembali menuju lapangan.

Bersambung....

Wah, ternyata banyak penghianat diantara mereka bukan cuma pelakunya.  Oh oya, maaf jarang update gue masih sibuk guys walaupun udah selesai UAS biasa, sibuk mikirin ide hehehe. Gue lanjut pas pembacanya lebih dari 300 ya? gak papa dong, soalnya pengen banyak yang baca gitu 😅 jangan lupa harus votmen juga. Thanks!

Bloody Campsite | 95-97 LinersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang