•Chapter 8•

39.5K 2.6K 25
                                    

-( بِسْمِ اللّٰةِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ )-

❇Bagian Delapan❇

#Edisi Revisi

Ready?? Vote dulu dong😘

==========

"Jihan." Teriak Sherly saat ia melihat Jihan yang baru saja keluar asrama.

Jihan yang merasa dipanggil pun menoleh dan mendapati Sherly dengan hijab yang bertengger cantik di kepalanya. Sebenarnya itu bukan hijab sih, itu adalah syal yang sengaja Sherly bawa. Niat awalnya sih kalo buat kedinginan, tapi sekarang telah beralih fungsi jadi hijab.

"Subhanallah!" Jihan memekik girang saat melihat penampilan baru Sherly. Celana Jeans, kaos longgar berlengan panjang dan hijab. "Sherly kamu cantik banget!" Puji Jihan sambil berjalan mendekati Sherly. Yang dipuji hanya cengar-cengir bangga.

Sherly sebenarnya tak nyaman dengan penampilannya ini. Tapi tak apalah, demi Abang Ustadz!

"Kamu mantap hijrah?" Tanya Jihan setelah sampai tepat didepan Sherly. Sherly tak menjawab. Apa berhijab karena alasan cinta bisa disebut hijrah??

"Ehehe.. Gimana penampilan gue? Keren kan??" Tanya Sherly mengalihkan.

"Keren! Super keren..!!" Jihan berucap girang sambil mengangkat dua jempolnya.

"Eh, btw Lala sama Zahra dimana nih? Mereka pasti kaget liat penampilan gue." Tanya Sherly sambil menengok kanan kiri. Siapa tau Lala dan Zahra terlihat.

"Bukan kaget, tapi senang." Jawab Jihan sambil tersenyum tulus. Bangga rasanya melihat perubahan Sherly. "Mereka sedang di aula utama." Lanjutnya memberi tahu keberadaan Lala dan Zahra.

"Hah?! Aula utama?? Ngapain?" Tanya Sherly penasaran.

"Aku juga tidak tahu sih. Ini juga baru mau nyusul mereka. Kamu mau ikut?" Tawar Jihan.

"Boleh deh."

Mereka berdua akhirnya berjalan menuju aula utama. Tempat nya berada di bagian paling depan pesantren, paling dekat dengan gerbang utama. Biasanya aula utama dipakai untuk acara-acara besar. Seperti wisuda pesantren atau acara besar lainnya. Sekarang sepertinya akan ada acara besar juga sehingga aula utama dipakai.

Sesampainya di aula utama. Sherly dan Jihan disambut dengan segala macam makanan tradisional dan makanan lainnya yang disusun menjadi banyak parsel cantik.

"Nah, itu mereka." Ujar Jihan saat matanya menangkap sosok lala dan Zahra yang juga tengah sibuk menata pernak pernik kedalam parsel. Ini seperti.... persiapan untuk seserahan. Siapa yang akan menikah?

"Eh, Sherly?!" Lala terpekik kaget melihat Sherly. Penampilannya lebih tepatnya.

"Subhanallah, cantiknya." Puji Zahra sambil tersenyum melihat Sherly. Sedangkan tangan nya masih memegang tatanan parsel yang masih ia rapihkan.

"Ini buat apaan sih?" Tanya sherly penasaran. Sebenarnya ia ingin memastikan bahwa ini bukan seserahan untuk pernikahan Abang Ustadz. Soalnya kan anak pak kyai hanya Abang Ustadz saja.

Ustadz, I LOVE YOU [ℂ𝕆𝕄ℙ𝕃𝔼𝕋𝔼𝔻]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang