✨Bonus Part✨

21K 1.1K 49
                                    

asekk setelah di ghosting sama gw selama setahun lebihh wkwk gw comeback..

sama mau kasih info kalo cerita ini gagal terbit, part yg kmrn sempet gw hapus udh balik.

luff youuuuuuu

.........

6 tahun kemudian..

"Assalamualaikum, Abi.."

Gadis kecil itu berjalan menghampiri Abi nya dengan tangan yang memegang tali ranselnya erat. Ia Syafa, umurnya baru menginjak lima tahun. Kulitnya putih, wajahnya persis seperti ibunya, hanya hidungnya saja yang ia ambil dari Abi nya.

"Waalaikum salam, sayang. Udah ngajinya?" Tanya Sang Abi saat putrinya sudah duduk dipangkuan.

"Udah, Ustadzah Lulu yang ajar surat mulk." Jawabnya sambil tetap tersenyum.

"Alhamdulillah, jadi lebih pintar anak Abi." Puji Azmi.

Tak lama kemudian Sherly menyusul suami dan anaknya yang sedang berada diruang keluarga tersebut. Ia mengambil duduk disamping Azmi lalu memandang putrinya dengan sayang.

"Umi,"

Sherly menoleh pada Azmi, "Iya?"

"Kita jalan-jalan yuk!"

"Hah? Jalan-jalan Abi? Horee!!!!" Sahut Syafa dengan girang.

Sherly kemudian hanya mengangguk sambil tersenyum senang. Ah, keluarga kecil yang sangat indah. Sherly menatap Azmi dan Syafa bergantian, berfikir jika ia sangat beruntung telah memiliki mereka dalam hidupnya.

Banyak pengalaman yang telah membentuk kepribadiannya yang sekarang. Menjadi lebih dewasa berkat masa lalu yang telah mengajarinya. Sherly memang kadang merasa takut, takut jika Syafa mewarisi sifat remajanya. Ia takut Syafa seperti dirinya. Tapi tentu itu tidak terjadi, Alhamdulillah, Azmi membantunya mendidik Syafa hingga Syafa menjadi anak yang Sholehah.

Banyak yang berubah setelah enam tahun ia berumah tangga. Perubahan demi perubahan sangat ia rasakan tentu saja, Azmi sukses membawa Sherly kejalan yang tepat. Sherly bersyukur memiliki Azmi dalam hidupnya.

"Umi, kenapa ngelamun?"

Sedikit tersentak kaget akibat ucapan Syafa, ia tersadar dan melirik Azmi dan Syafa yang sedang menatapnya dengan heran.

"Eh, kenapa liatin umi gitu?" Tanyanya.

"Umi kenapa? Sakit?" Tanya Azmi.

"Engga kok, umi gak apa-apa." Jawab Sherly. "Syafa, kamu ke kamar sana. Mandi dulu ya sayang, kan mau jalan-jalan." Lanjutnya pada Syafa.

"Oke, umiii..." Syafa segera berlari menuju kamarnya untuk mandi.

Setelah Syafa pergi, Sherly juga langsung bergegas hendak menuju kamarnya. Namun pergerakannya terhenti saat Azmi menarik tangannya hingga ia terjatuh kepangkuan Azmi.

"Ihh, kenapa sih? Aku juga mau mandi.." Ujar Sherly.

"Sebentar dong, buru-buru amat." Jawab Azmi. Ia kini malah melingkarkan tangannya ke perut Sherly dan menaruh dagunya di pundak Sherly. Azmi sedang ingin bermanja.

Sherly menghembuskan nafas pasrah. Biarlah, Azmi memang selalu seperti ini padanya. Lagi pula, ini akan menjadi ladang pahala baginya kan? Menyenangkan hati suami.

"Sayang.." bisik Azmi pelan, namun terdengar jelas ditelinga Sherly. Tentu saja, mulut Azmi ada disamping telinganya.

"Apa?"

"Tadi siang, Syafa minta sesuatu sama aku." Ujar Azmi.

"Minta apa?" Tanya Sherly penasaran.

"Minta adik."

Ustadz, I LOVE YOU [ℂ𝕆𝕄ℙ𝕃𝔼𝕋𝔼𝔻]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang