"Kak Wendyyyyy, keluar yuuuuk."
"Hnnn."
"Udahan ngambeknya doooong," Yerim membujuk lagi, "Kak Chanyeol-nya udah pulang koook~"
Agak lama Yerim menunggu, barulah Wendy mau membukakan pintu kamarnya.
Dan mendapati Yerim berdiri di sana, bersama dengan Chanyeol yang membawa sewadah cokelat berbentuk hati dan sebuket bunga mawar.
"Ogah!"
Pintu berdebam di muka Chanyeol dan Yerim.
. . .
Ceritanya berawal dari festival musik kecil-kecilan yang diadakan untuk menyambut rombongan pelajar dari kota lain yang mengadakan studi banding ke sekolah mereka. OSIS menyiapkan daftar acara, yang terdiri dari musik dan aksi teater singkat. Musik terdiri dari para grup yang mendaftarkan diri, serta satu penyanyi solo yang ditambahkan belakangan, tetapi berbuntut drama: Wendy.
Yixing, selaku ketua OSIS, meminta saran Seulgi secara khusus setelah rapat besar untuk memastikan daftar pengisi acara sesuai dengan minat dan tren anak-anak muda. Seulgi adalah tangan kanannya, Yixing percaya akan banyak hal padanya.
"Dance break buat pembuka ... okelah," Seulgi mengangguk-angguk sambil memeriksa daftar. "Taeyong dan geng, gue percaya sama mereka."
"Trus teater." Yixing menunjuk salah satu isi daftar di kertas. "Agak nggak enak minta Bang Junmyeon buat tampil, dia kan udah lepas tangan dari festival-festival, tapi yang dateng ini kebanyakan peminat seni, jadi sayang kalo nggak ditampilin."
"Kak Junmyeon nggak sibuk-sibuk amat juga kok, nggak usah ngerasa gitu lah." Seulgi pun memeriksa daftar. "Tari, teater, musik dari dua band, okelah. Alokasi waktu berapa sih?"
"Maksimal satu jam, loh." Yixing mengetuk-ngetuk meja. "Menurut lo cukup nggak?"
Seulgi menghitung dengan jarinya, memperkirakan masing-masing penampilan, jeda antar penampil, serta sela dari para pembawa acara. Dance break sekitar lima menit, teater lima belas, masing-masing lagu dari band sekitar tujuh menit, paduan suara lima menit. "Kayaknya pas-pasan deh." Tapi perempuan itu lantas menjentikkan jarinya. "Kayaknya masih bisa satu slot deh ini. Satu lagu dari penyanyi solo, kenapa nggak? Biar variatif, gitu."
"Boleh juga sih. Ada saran siapa?"
"Ah kalo gue sih udah pasti nyodorin Wendy, lah. Siapa lagi?"
"Nanti gue omongin sama temen-temen. Corat-coret aja di situ dulu."
"Oke ... Wendy. Tampil abis padus bisa kali ya?" Namun perempuan itu berhenti sebentar. "Eh, tapi dia kan juga anak padus ...."
"Padusnya yang tampil anak-anak tingkat pertama. Udah konfirmasi ke Jongdae kok. Itu atas kesepakatan mereka bersama."
"Sip deh, berarti oke nih ya. Gue kasih tau Wendy dulu."
. . .
Chanyeol mendapat pemberitahuan langsung dari Yixing setelah semua anggota OSIS setuju tentang perubahan yang diusulkan Seulgi. Chanyeol mendapat kabar itu paling terakhir, ia dipersilakan memilih lagu yang akan dinyanyikan oleh bandnya.
"Jadi cuma jatah dua lagu nih?" Chanyeol mengibas-ngibaskan kertasnya. "Kalo nggak salah gue usulin tiga ya waktu itu?"
"Waktunya mepet, bro. Lo harus bagi sama band anak tingkat pertama."
"Duanya lagu ori loh ini. Gue yang nulis. Kan bagus buat ditunjukin ke anak-anak yang studi banding. Tapi lagu cover sayang juga dibuang, soalnya ini lagu andalan. Gue suka banget Coldplay soalnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
blooming days
ФанфикMasa SMA katanya masa yang paling keren, paling rame, paling seru, masa saat banyak hal bersemi. Gimana sih dua geng ini menghadapinya? {exo x red velvet daily school life!au, each chapter can be read separately}