muntaz

1.8K 61 13
                                    

" gen halilintar" ucap umi dari bawah rumah
" yes mommy" sahut all gh
" kumpul dibawah please" ucap umi
Mereka berhamburan ke bawah menemui uminya
" ada apa mi?" tanya atta mewakili adik - adiknya
" besok kita jalan jalan kuy full team keliling pim, taman,  baru ke kolam berenang" ucap umi
" taman umi?" tanya muntaz
" ya taz" ucap umi
" asyikkk" ucap muntaz kegirangan
Seluruh keluarga gh tertawa, karena tingkah muntaz,dan kehangatan keluarga mereka mulai kembali lagi
" yaudah sekarang masuk kamar  dan tidur, besok bangun pagi untuk nyiapin keperluannya" kini abi buka suara
" oke abi,umi, we love you so much" ucap mereka bergantian mencium kening abi dan pipi uminya
" we love you so much too guys" ucap abi umi

Keesokan harinya
Kini mereka mulai berkemas

" liq lihat kunci mobil abang gak" tanya atta
" ini oliq juga lagi nyari kunci mobil abi bang, tapi belum nemu juga" ucap thoriq berteriak
" apaan sih bang teriak teriak masih pagi" ucap fateh baru bangun
" loh teh kok belum mandi?" tanya thariq
" mandi? Biasanya ateh kan mandi agak siangan, mau berssihin kolam dulu" ucap fateh masih merem
" teh" thariq menjewer fateh " hari ini kan mau jalan jalan full team teh" ucap thariq
" oh iya, astagfirullah ateh lupa" ucap fateh ngacir ke kamar mandi
Namun ia menabrak fatim ketika di tangga
" Aduh fateh kening kakak" keluh fatim karena keningnya terantuk dengan fateh
" Aduh kak atim, maaf ya,  ateh belum mandi nih, belum beres2 juga, buru buru nih" ucap fateh mencium kilas kening fatim yang terantuk membuat fatim mematung
" cieeee" sorak seluruh keluarga gh
" kak atim blush on nya ketebalan" ledek muntaz yang turun dari tangga melihat tingkah abangnya yang membuat pipi kakaknya itu memerah
" ateh" teriak fatim kesal dari tangga dan menutup wajahnya
Sedangkan fateh ngacir dari kamar mandi mendengar teriakan kakaknya itu
" apa kak?" tanya fateh
" ndak jadi" ucap fatim kesal
" itu loh bang, kak fatim nutupi pipinya yang merah karena abang cium, terus tadi diledekin makanya dia kesal, hehe" kekeh muntaz
" oh gitu, cini cium lagi" ucap fatrh mendekati fatim masih berbalut handuk
" bang fateh sana, pakai baju, jangan ganggu kak fatim mulu, ntar pingsan di tempat kan ribet" omel saleha membuat seluruh gh tertawa
" iya deh bang fateh pakai baju" ucap fateh pura2, namun tetap diam di tempat
Fatim pun membuka wajahnya
"Muah" cium fateh di pipi fatim
Tawa gh pun sudah tak tertahankan lagi
" atehhhhh" pekik fatim seketika
" peace kak" ujar fateh ngebirit ke kamarnya seraya tertawa puas

Mereka pun telah tiba ditaman
" gen halilintar absen start" ucao umi
" one"ucap atta bulat
"two" sohwa kepanasan
" three" jidah mengelap keringat
"four" thariq merapikan rambutnya
"five" iyyah menunjukkan jarinya
" six" saaih dengan sombongnya
"seven" fatim menggembungkan pipinya
" eight" dengan suara serak dan gaya coolnya
"nine" muntaz dengan lompatannya
“ten" saleha dengan riangnya
" eleven" qahtan dengan lucunya
" yey pim" ucap mereka bersamaan
" sekarang kita kemana?" tanya umi
" toko baju,sepatu,makan" ucap thariq
" setuju" ucap all kec thariq
" gak mau ke bioskop?" tanya umi
" gak umi, kita kan mau ke taman dan kolam nanti kemaleman" ucap muntaz muncul
" iya taz" setuju gh yang lain
Umi hanya mengangguk menyetujui
Sesampainya ditoko baju dan sepatu
" belanja aja bang atta traktir" ucap saaih
" kok jadi atta sih" ucap atta menggaruk tengkuknya
" gak apa kali bang kali kali nyenengin ortu sama adik2"ucap sohwa dan jidah nyambar
" iya iya" atta melengos pasrah
" khusus muntaz, pilih satu barang yang paling disuka bang atta bayarin, khusus edisi ultah, jadinya untuk muntaz pilih 3 barang minimal dan maximal" ucap atta
" elah bang kek buku aja pakai edisi segala" sambar fateh
" hahaha" tawa mereka bersamaan
Selesai memilih mereka kembali menemui atta
Atta,  topi dan ikat kepala
Sohwa,  kacamata dan jilbab
Jidah, jaket denim dan
Thoriq, jaket kulit
Iyyah, cardigan dan kacamata
Saaih, sepatu dan kacamata
Fatim, sweater kuning dan bandana bulu
Fateh, baju dengan tulisan stay cool dan jaket merah
Muntaz, headband dan jaket biru yang spesialnya kalung yang sama berlambang halilintar berjumlah 13 buah
saleha, bandana telinga kucing, dan sweater pink
Qahtan, kaos orange dan kacamata orange

Lalu mereka menuju resto setelah atta membayar nya
" bang,kak, sol,qahtan,umi abi" panggil muntaz
" muntaz mau berbagi hadiah muntaz karena kita keluarga" ucap muntaz mengeluarkan kalungnya dan membagikannya pada saudara,  umi dan abinya
" thank you muntaz" mereka memeluk muntaz
" maaf ya, kalau jelek" ucap muntaz
" gak apa bang, walau sederhana tapi berharga" bijak saleha
"makasih sol" muntaz memeluk saleha
" aaa mau ugha" mereka kembali berpelukan

Mereka kini sampai di taman
" kak atim sama ateh ya, kita beli ea krim, kak atim traktir" ucap ateh
" Yah ateh, masa ngajak tapi gak mau traktir" ucap fatim cemberut
" iya deh, ateh traktir, kak fatim beli sebanyak yang kakak pengen, ateh bayar" ucap fateh menoel pipi fatim
" aa makasih ateh" fatim mencium kepala fateh dan segera berlari menuju penjual es krim memesan sekaligus dua es krim
" kak atim, kak atim masih aja kek dulu,lucu" batin fateh

" udah? "tanya fateh pada fatim yang selesai memesan es krimnya
" dah, makasih ateh" teriak fatim kegirangan
FAteh membayar es krim itu
" lho ateh gak mesan?" tanya fatim
" bokek ya?" timpal fatim lagi
" gak,  ngelihat kak fatim aja ateh dah kenyang" ucap fateh mengelap pipi fatim yang berlepotan es membuat fatim mematung dan melihat fateh
" napa gitu amat lihatin fateh?" tanya fateh
"biasa aja kali kak, sama adik sendiri juga" ucap fateh
" hehe" kekeh fatim pelan yang menerbitkan senyum fateh lagi

" bang sol capek" ujar saleha ngos ngosan
"iya abag juga" ucap muntaz
"nih minum" ujar muntaz menyodorkan minumannya
" makasih bang" ucap saleha meneguk namun kesedak
" uhuk Uhuk"
" sol kenapa?"tanya muntaz menepuk nepuk punggung saleha
" kesedak bang" ucap saleha masih batuk
" makanya pelan2" masih memukul pelan punggung saleha
" makasih ya bang udah selalu ada buat sol,  sol harap abang kek gini terus, jangan berubah, jangan marah2 lagi sama sol, sol gak mau dibentak bang muntaz lagi, ini kado gelang dari soleha pakai selalu ya bang, semoga abang suka, semoga abang menjadi lebih berbakti sama umi abi, makin sayang sama sol dan gh yang lain" ucap sol memasang gelang pada muntaz seraya menangis
" jangan tinggalin sol" ucap soleha memeluk muntaz
" pasti sol, amin, abang akan ada selalu buat kamu" ucap muntaz kini berderai air mata dan memelul soleha

" kak atim adek kakak" ucap fateh menunjuk muntaz dan saleha
" adek kamu juga teh" melihat muntaz dan saleha tengah berpeluka
" kerjain yuk kak" ucap fateh menyeringai
" yuk " setuju fatim
Mereka mendekat
Dan


" baaa" ucap mereka mengejutkan
" kak atim, bang ateh" ucap muntaz dan sol terkejut dan salting karena pasti fateh dan fatim memergoki mereka berpelukan
" ngapain tuh berduaan, awas yang ketiganya setan loh" ucap fateh
" berarti kita dong teh" tanya fatim polos
" yah kak atim gak pro ateh" kesal fateh
" hahaha" tawa fatim, muntaz soleha melihat tingkah fateh

Kolam renang
" yuhuu " ucap fateh mendahului fatim, muntaz, saleha terjun duluan ke air
" ahh segar" ucapnya lagi seraya berdiri di kolam
" is abang curang " rengek sol
" kok gitu?" tanya fateh
" tadi kan mau terjun duluan" sol ingin pergi padahal cuma pura2 tapi muntaz sudah nahan
" sol tunggu" ucap muntaz berdiri di hadapan saleha dan membelakangi kolam berenang
Saleha yang usil pun
" byur" muntaz didorong ke kolam renang
" saleha"teriak muntaz kesal
" hehe" kekeh saleha
Saleha dan fatim yang duduk di tepi kolam pun turut dikerjain fateh dan muntaz.
" ByurR" mereka di tarik kakinya hingga masuk ke dalam kolam
" hahaha" tawa fateh dan muntaz kesal
" abang" pekik saleha garang pada fateh dan muntaz dan menjewer mereka berdua
Sementara fatim hanya geleng geleng kepala di tepi kolam melihat kelakuan adiknya
Ketika ia melihat ke arah fatej
Fateh mengerlingkan matanya genit ke fatim padahal dia masih tengah di jewer saleha
Sekarang fgantian
"hahaha" tawa fateh,muntaz, dan soleha yang pecah saleha melepaskan jewerannya dari telinga abang2nya dan berhambur memeluk kakaknya begitupula dengan fateh dan muntaz yang menyusul
" miss you kak atim" ucap fatmunsal bersamaan

Begitulah mereka serasa dunia milik berempat



Next?
Happy birthday muntaz
Ahh senangnya
Makasih buat komennya di part sebelum nya yang membantu aku untuk para readers
Jangan lupa voment
Untuk muntaz semoga panjang umur dan sehat selalu
Stay tune

Voment yaw



~author~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bang FatehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang