"Bang abang dah bangun?" tanya muntaz pada abangnya disaksikan gh lain yang hanya diam
" Nghhh...kamu siapa, aku gak kenal, pergi kamu, siapa sih?" tanya fateh
" tapi bang, ini muntaz adik kesayangan Bang ateh" ucap muntaz mulai Meluruhkan air matanya
" adik aku cuma Saleha, dan qahtan, gak ada yang namanya muntaz" ucap fateh sedikit membentak, sehingga makin deraslah air mata keluar dari pipi muntaz, gh yang lain hanya menatap bingung
Muntaz berlari keluar meninggalkan seluruh ghUmi dan abi menegur fateh, namun....
Fatim POV
Setelah mendengar cerita fateh c fatim bergegas mencari muntaz ditemani saleha
" taz" ucap fatim
" Bang Muntaz" teriak Saleha
" dimana kamu taz? Jangan jauh" Dari kakak" ucap fatim mulai khawatir
" Kak itu bang muntaz" ucap saleh menunjuk ke seorang pria yang sedang menangis di kursi taman
" taz udah ya, jangan nangis lagi, mungkin bang fateh lagi pusing dan lagiankan dia batu bangun, mungkin dia masih belum mengingat semua keluarganya" ucap fatim menghibur muntaz dikursi taman rumah sakit yang tengah menangis
" ta...tapi kak, bang Fateh ingat sama semua gh kecuali muntaz, muntaz gak marah, muntaz cuma takut doang bang fateh gak bakal ingat lagi sama muntaz" ucap muntaz lagi
" Bang, bang Fateh itu sayang sama abang, jadi dia pasti bakal ingat kok, abang yang sabar aja" ucap saleha mengembangkan senyumnya
" Iya taz, benar kata saleha" dukung fatim
" Hmmm" ucap muntaz pasrah
" Bang makan yuk, abang belum makan kan? Sol traktir Deh" ucap saleha
" Yaudah yok" ucap muntaz tanpa semangatSesampainya di restaurant, muntaz permisi ketoilet
Ternyata di sana ada fateh yang tengah merapikan rambutnya
" lho bang ateh ngapain disini?" tanya muntaz
" lho kamu, kamu yang ngaku" adek saya kan? Kenapa nanya naya?" bentak fateh, muntaz mulai kembali menangis
" maaf" ucap muntaz pelan dengan air mata mengucur sangat deras dan hendak pergi
" Tunggu " ucap fateh dengan suara yang kedengaran sangat dingin
Muntaz berbalik
" ya?" jawab muntaz
" siapa suruh pergi, ikut saya sekarang" titah fateh memalingkan mukanya segera berjalan dengan baju rumah sakitnyaMereka tiba didalam
restaurant itu
Terlihat ramai sekali gh tengah berkumpul dan turut fatim dan saleha pun ada disana
" pakai ini" ucap fateh memberi penutup mata pada muntaz
Muntaz memakainya
" Bang atta, tolong bawa dia, yang lain ikuti fateh" ucap fateh dingin dan menyengat sekali di telinga muntaz aura itu
"buka" ucap fateh
" lalu atta, membuka penutup mata muntaz, dan alangkah terkejutnya muntaz karena...." Bang ini ulah abang?" tanya muntaz
Terlihat didepannya ada slide foto muntaz dengan masing masing gh, balon helium yg di ta tata sangat rapi bertulis
" HAPPY BIRTHDAY MUNTAZ
WE LOVE YOU SO MUCH"
Disertai sebuah kado besar, dan dekorasi ruang yang sangat perfect, dengan nuansa biru kesukaan muntaz" Iya, peace hehe" kekeh fateh dengan mengacungkan jari tengah dan telunjuknya
"Ish, apaan sih gak lucu" ucap muntaz
" eh kok marah" ucap fateh
" mau gak muntaz ambilin teh panas" tanya muntaz
" mau dong taz tumben baik" tanya fateh
" biar muntaz siramin ke muka abang" ucap muntaz melipat tangannya di depan dada
" Lah dendam ternyata" tawa fateh" Iya2 maafin abang, abang sebenarnya pengen banget bikin surprise khusus buat kamu, tapi abang bingung gimana caranya"
Ucap fateh bersalah
" Iya, muntaz maafin, jadi abang gak lupa beneran sama muntaz?" tanya muntaz
" Gak itu sebenarnya...Flasback On
Saat muntaz keluar dari kamar fateh di rumah sakit
" Teh kamu gak boleh marah marah sama muntaz apalagi sampai ngusir dia" ucap umi dan abi
" maaf umi, abi, Kak, bang, dek, sebenarnya fateh cuma pura2, fateh pengen ngasih surprise buat muntaz, fateh mana mungkin lupa sama muntaz, secara fateh sayang banget sama dia,ini cuma bagian rencana fateh untuk surprise selanjutnya yang di restaurant yang udah fateh bayar penuh untuk ultah muntaz, maafin fateh umi, abi, Kak fatim tolong carikan muntaz ya, dan ajak ke restaurant, fateh takut dia pergi terlalu jauh" ucap fateh bersalah
" Iya fateh umi, dan abi maafkan" ucap umi abi
" lain kali jangan bikin panik dan jangan ulangi lagi!" titah atta
" Iya pikiran dampaknya ke muntaz teh!" sela sohwa
" maaf" ucap fateh
" Gak apa kok teh gak usah sedih asal jangan diulangi lagi, sol temani kakak ya cari muntaz" ucap fatim pada saleha, seraya mencium kening fateh dan memeluknya seakan memberi semangat pada fatehFatim pun berlalu dari kamar muntaz
Sementara
Fateh dan all gh kecuali fatmunsal
Bergegas menuju restaurant itu
Menyiapkan slide foto yang telah disediakan sebelum fateh sakit untuk ditampilkan direstaurant itu, dan tidak lama fateh melihat muntaz permisi pada fatim ke toilet dan fateh segera berlari ke toilet, dan pura" merapikan rambut, tidak lama kemudian muntaz masuk "Flash back off
" Jadi abang sebenarnya gak lupa sama muntaz? Dan ini semua rencana abang dari sebelum sakit?" tanya muntaz masih bingung
" ya, taz ini Rencana abang dari sebelum sakit, dan ternyata abang jatuh dari tangga, makanya mendukung banget untuk abang bikin surprise ini buat kamu" ucap fateh
" dan abang gak bakal pernah lupain kamu" senyum fateh mengembang,
" maafin bang fateh ya, abang salah" ucao fateh menyesal
" hmm" ucap muntaz
" ikhlas gak taz?" tanya muntaz seraya menoel pipi muntaz
" ikhlas bang" ucap muntaz mencubit pipi fateh kemudian berhamburan ke pelukan abangnya itu" Makasih bang, and i love you too, janji untuk terus bersama muntaz" ujar muntaz melepaskan pelukannya, dan mengulurkan kelingkingnya
" janji" ujar fateh menautkan kelingkingnya" thank you" ucap muntaz mencium pipi abangnya, kemudian memeluknya kembali
" Aa mau juga" ujar fatim dan saleha mulai memeluk mereka
" aku juga" ucap thor dan saaih bersamaan
Dan terakhir diikuti umi abi dan all gh" miss you so much muntaz" ucap all gh kemudian melepaskan pelukan du sertai umi dan abi
" ya, Thanks " ucap muntaz tak dapat membendung harunya lagi
" taz ini hadiah spesial dari abang" ucap fateh.
Muntaz membukanya dan ternyata hadiahnya adalah
Satu paket pakaian couple dan gelang couple dengan warna merah dan biru" yang merah untuk abang, yang biru untuk muntaz " ujar fateh
" gelangnya warnanya samaan karena gimanapun perbedaan kita, tetap ada hubungan yang mengikat" ujar fateh memakai gelang itu, dan juga memakaikannya kemuntaz" bajunya kita pakai bareng ya, kalo mau pakai bilang ke abang, atau kalau abang mau pakai abang bilangin ke muntaz, setuju?" tanya fateh " dan pakai gelangnya selalu" ujar fateh
" tentu" seru muntaz mengembangkan senyumnya
" Makasih buat darahnya" ujar fateh
" haha iya bang" tawa muntaz dan all gh" Makasih Tuhan,Engkau telah ngasih kesempakan kedua buat fateh untuk sembuh kembali dan hidup ditengah keluarga ini, dan bisa membahagiakan keluarga ateh, Makasih juga udah selalu ngedengarin doa ateh, walaupun perlahan tapi pasti dan Makasih buat rancangan yang indah, dan keluarga yang selalu menguatkan dan terimakasih atas kekuatan untuk ateh menghadapi berbagai cobaan, semoga selalu bahagia dan akur seperti ini, amin
I love you God
And I love you my family" batin fateh memeluk semua keluarganyaTamat
Makasih yang udah ngikutin cerita ini dari awal, dan sekarang cerita ini udah tamat, Makasih buat support dan comment nya, saya minta maaf bila banyak typo, maaf juga buat cerita yang gak sesuai banget sama harapan, tapi tetap stay tune di cerita aku yang lain, dan cerita ini gak bakal dihapus jadi kalian bisa baca terus
Makasih
Jangan lupa vomenttt
Mohon maaf lahir batin
Jangan lupa 20 mei hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Bang Fateh
Teen FictionMuntaz apakah kita bisa seperti dulu? Aku menyayangimu... - Fateh Hai man teman ini cerita aku yang kedua bagi yang belum baca cerita aku yang pertama baca dulu dong, jangan lupa tinggalkan jejak kalian di karya ku dengan like, komen, dan share k...