28

2.1K 68 3
                                    

" Iya umi muntaz paham kok, umi khawatir kan sama Bang Fateh? " sambil membalas pelukan umi
" Makasih sayang" ucap umi mencium puncak kepala muntaz
" Jadi boleh kan umi, muntaz peluk banh ateh " ucao muntaz ragu
" Boleh sayang " ucap umi melepas pelukannya
Mumtaz pun segera berlari pada fateh dan memeluknya
" I miss you bang" bisik muntaz di telinga fateh
" I miss you too " ucap fateh

" Sekarang ateh udah senang, ateh udah bisa kumpul sama keluarga ateh"

Tiba tiba
" Ahhh.... 😨" fateh sesak nafas

Umi pun segera memanggil dokter

" Dok tolongin anak saya"

Tiba tiba fateh sudah tidak sadarkan diri

" maaf buk saya periksa dulu anak ibuk" ucao dokter
" ya dok silahkan" ucap umi
Dokter pun memwriksa fateh

" Maaf buk, anak ibuk telah meninggal dunia" ucap dokter

Sekwtika tangisan umi, abi, dan gh pecah terutama muntaz,
" Gak, dokter bohong abang muntaz masih bangun kok dia baik baik aja" ucap muntaz menangis

Seketika umi pingsan dan semua gh keluar kecuali fatim dan muntaz, fatim menherti kesedihan muntaz berusaha membujuk muntaz

" Taz, udahlah kita keluar dulu yuk, kakak tau kamu sedih tapi kita ikhlasin fateh ya "ucap fatim membujuk muntaz
" Gak kak, menurut yang muntaz baca,sebelum 3 jam , seseorang belum pasti untuk meninggal, masih ada harapan bangun kak, jadi dokter, sustwr, dan kakak tolong keluar, muntaz pengen disini, kasih muntaz kesempatan" ucao muntaz memohon
" Baiklah taz " ucap fatim yang keluar bersama dokter dan suster

Sementara muntaz hanya terua berusaha membangunkan abangnya sambil menangia

Bang FatehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang