26

1.9K 60 0
                                    

" Aku bisa umi, golongan darahku sama dengan bang ateh" ucap sebuah suara mengagetkan mereka semua
" Muntaz?" ucao umi terkejut " apa tidak ada yang lain, umi khawatir sama muntaz"
" Gak umi, golongan darah kami ab semua kecuali muntaz " ucap jidah
" Oo begitu, apa kamu siap? " tanya umi
" Muntaz siap umi, muntaz rela ngelekuin segalanya buat bang ateh" ucap muntaz yang sukses membuat umi menangis

Selesai muntaz mendonorkan darah, dia istirahat dan tiduran satu ruangan dengan fateh

" Sus, saya boleh minta satu hal" ucap muntaz
" minta apa dek? " ucao suster
" Tolong bawain saya kursi roda, saya ingin ngomong dengan abang saya" sambil menunjuk ke arah fateh
" Baik dek"

Suster pun membawakan muntaz kursi roda
" Bang, hai, ini muntaz bang, bang ateh harus sembuh ya, abang bilang kan abang mau main sama muntaz jadi abang harus sembuh dan kita bisa main bareng laigi, abang juga bilang kan kalau abang sayang banget sama muntaz, jadi muntaz mohon bang abang bangun ya demi muntaz, umi, abi dan gh lainnya bang, abang gak kasihan sama umi, umi dari tadi nangis terus" ucap muntaz sambil mencium tangan fateh
Tiba tiba tangan fateh bergerak
" nghh..." ucap fateh lirih dan perlahan membuka matanya
" Dok, abang saya udah sadar" ucap muntaz
" Sebentar ya saya periksa " ucap dokter pada muntaz
" Ya dok" ucap muntaz

Sementara...

Bang FatehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang