36

1.1K 47 3
                                    

Autor Pov

Sore sepulang sekolah Lita disibukan oleh makanan pesanan Dika, kemaren ia sudah berjanji akan datang membawa makanan dan tadi saat disekolah Dika berpesan untuk dibawakan gulai kambing. Tadi saat perjalanan pulang Lita sudah membeli bahan di Market terdekat bersama Iren

"Ceritanya mau malam mingguan di apartemen nih?"

Lita menoleh ke samping, ia sedikit kaget saat mendapati Iren sudah duduk di meja pantry sambil memeggang gelas berisi susu coklat

"Iya dong, makanya jangan jomblo biar bisa malam mingguan" jawab Lita

"Gue dirumah aja sih kalo malam minggu, lagian ngapain keluar?" balas Iren sedikit jengkel

"Keluar ya..makan kek, nonton film, ato sekedar nongkrong di Cafe. Biar gak suntuk di rumah"

"Apa bedanya sama lo? Lo paling cuma di apart"

"Yang penting ada yang nemenin"

"Gue juga ada, tuh bi Darmi" Iren menunjuk seorang pembantu di rumahnya yang sedang menyapu di ruang tengah

"Serah deh, sana lo! Nganggu gue masak aja" Lita berusaha mengusir Iren yang mengganggu acara memasaknya

"Idih, rumah gue nih inget!"

Iren berlalu meninggalkan Lita yang kembali berkutat dengan kompor dan panci di dalam dapur.

***

Lita berdiri gugup didepan salah satu apartemen elit di kotanya, padahal tempat ini selalu menjadi rumahnya beberapa bulan yang lalu -sekarang juga sih, tapi lagi ngungsi aja- tapi kenapa ia merasa segugup ini? Kayak gak pernah ke sini aja, dengan perlahan Lita memencet bel beberapa kali. Terdengar suara orang berjalan menghampiri pintu dan...

"Udah sampe?" tanya Dika, ia hanya memunculkan kepalanya

"Assalamualaikum" sapa Lita

"Waalaikumsalam" balas Dika dengan tersenyum

Dika membuka pintu lebar - lebar, mempersilahkan Lita untuk masuk ke dalam apartemen. Lita masuk langsung disugguhkan oleh barang - barang yang berserakan di ruang tamu

"Kok-"

"Kamu kenapa gak langsung masuk? Password nya masih sama kok" ujar Dika memotong ucapan Lita

"Sengaja biar kamu jalan dikit, ini kenapa berantakan?" ujar Lita mengeram

Lita meletakkan paper bag makanan yang sedari tadi ia bawa di atas meja, tangannya beralih mengambili barang - barang Dika yang bercecer disekitaran sofa ruang tamu

"Kalo ada tamu gimana?"

Dika mengedikkan bahu acuh, ia lebih memilih mengambil paper bag yang diletakkan oleh Lita di atas meja dan membawanya ke dapur.

Lita menaruh seragam dan kaus Dika ke dalam ranjang baju kotor, mengambil buku - buku yang berceceran di bawah meja dan menaruhnya di atas meja belajar Dika. Setelah Lita merasa cukup rapi, ia ikut masuk ke dalam dapur

"Enak deh gulenya, kenapa gak pernah buat?" tanya Dika, sambil memakan gulai yang dibawa Lita

Lita ikut duduk di depan Dika "Buatnya susah" 

Menikahi si Genius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang