16. Suami Idaman (Revisi)

2.4K 66 2
                                    

Autor Pov

Pagi ini Lita bangun terlambat, jam sudah menunjukkan angka 6 tepat. Ia segera melompat dan masuk ke dalam kamar mandi, mandi dengan cepat agar bisa keburu membuat sarapan untuk Dika.

"Gue lupa gak bawa handuk lagi" Lita menepuk kepalanya sendiri

"Dikaaaaa ambilin handuk dong" terpaksa Lita berteriak

"Dika cepetttt"

"Iya bentar, nih lagi jalan" jawab Dika "Buka dulu pintunya" sambung Dika

Lita segera membuka dan menyaut handuk yang disodorkan Dika dari luar kamar mandi, lalu dengan cepat menutupnya

"Oh ya, lo udah mandi?" tanya Lita

"Udah kok"

"Keluar gih, gue mau ganti baju dulu"

"Iya nih keluar"

Setelah mendengar Dika menutup pintu, Lita segera keluar dari kamar  mandi dan bersiap - siap. Setelah selesai ia keluar sambil menenteng tas menuju dapur

"Lho lo udah masak?" Lita kaget saat di meja makan sudah tersaji dua piring nasi goreng dengan telur di atasnya

"Udah, lo kesiangan sih. Makanya gue masak" jawab Dika

"Sorry"

"Gak apa kok, duduk gih makan udah siang ini"

Dika tersenyum manis, membuat Lita terpaku ditempat sambil melongo dan terus mengerjapkan matanya

"Malah bengong, nih makan entar kesiangan"

Dika menarik tangan Lita untuk duduk di sampingnya

"Nanti pulang sekolah, ke rumah Aletta kan?" tanya Dika disela - sela makannya

"Iya bareng sama yang laen aja" jawab Lita, "Btw masakan lo enak deh, belajar dari mana?"

"Dari Nyokap lah, dari mana lagi coba?"

"Yah biasanya kan anak cowok gk mau masak"

"Buat lo apasih yang gak Ta"

"Udah Ka, masih pagi jangan ngerdus mulu"

"Gak ngerdus gue nih, jujur dari hati yang paling dalem ini"

"Udah ah! Berangkat yuk, males gue denger gombalan lo pagi - pagi" Lita berdiri dan berjalan keluar

Dika yang memang belum selesai makan kalang kabut mengejar Lita yang sudah keluar dari apartemen

"Gua belum selesai makan itu" protes Dika saat menutup pintu apartemen

"Lah terus ngapain keluar? Gue kan bisa berangkat pake mobil sendiri" jawab Lita dengan wajah tanpa dosa

"Mulai hari ini wajib berangkat sama gue, gak boleh berangkat sendiri ato dijemput cowok laen"

"Lho gak bisa gitu dong, gebetan yang mau jemput gue apa kabar" Lita sengaja memancing Dika

"Kabar baik kalo mereka malah gak jadi jemput lo" jawab Dika

Dika berjalan di depan Lita dengan cepat- efek cemburu guys -meninggalkan Lita jauh di belakang yang berlari untuk menyusul langkah Dika

"Tinggal aja gue! Mau berangkat jalan kaki aja gue" teriak Lita saat di depan  basement 

Dika yang mendengar teriakan itu segera berlari menghampiri Lita yang tengah ngos - ngosan, lelaki 18 tahun itu segera menarik tangan istrinya

"Laen kali kalo marah gak usah sok - sok an lo, baru gue teriakin gitu aja lo udah kalangan kabut sok mau ninggalin gue. Lagian gue lo tinggal bisa berangkat sendiri tanpa lo"

Lita menatap sengit ke arah Dika yang sedang menyetir, lagian jadi suami gak pengertian banget, gak bisa diajak becanda dikit. Hidup kok lurus aja kayak jalan tol

"Iya maaf"

"Emang maaf lo bisa balikin bedak gue yang udah luntur? Mana bedak gue ketinggalan lagi"

"Lo tetep cantik kok, tanpa bedak"

"Dari dulu! Emang lo kemana aja kok baru tau sekarang"

Dika hanya tersenyum, itulah Litanya cewek yang bisa membuat Dika bertekuk lutut sepenuhnya. Cewek yang kalo dijawab pake 1-2 kata balasannya pasti lebih dari 10 kata. Cewek yang dengan kegalakan membuat Dika semakin jatuh cinta.

***

Lita benar - benar dibuat heran oleh sikap Dika hari ini, tadi pagi buat sarapan lah terus marah - marah gak jelas, sekarang malah nganter bakso ke kelas buat dia

Mana nganternya pake bawa nampan lagi, kayak pelayanan! Dasar bego!

"Nih buat lo" ujar Dika saat sampai pada meja Lita

"Kenapa?" lanjut Dika saat melihat tampang Lita yang keliatan jijik padanya

"Tadi gue kan udah bilang, gue gak mau makan masih kenyang" jawab Lita masih dengan tampang menyebalkannya

"Tadi pagi lo makan cuma dikit, ini harus habisin"

Dika berbalik meninggalkan kelas dan kembali ke kantin tanpa menghiraukan tampang sewot Lita

Gue kan lagi diet, dasar setan!

Kalau pun Lita tadi bilang, udah dipastikan Dika sendiri yang bakal nyuapin dia

"Untung suami gue, ganteng pula" ucap Lita sambil menyantap bakso dari Dika

Lita sedang berada dikelas sendirian, ketiga temannya ke kantin untuk makan. Dia sih enak dianterin makan sama Dika, istri sultan mah bebas. Detik berikutnya ia mendapati Revan masuk ke dalam kelas dan mengedarkan pandangannya

"Eh Ta! Dika mana?" sapa Revan, saat melihat Lita yang sedang makan

"Di kantin" jawab Lita sekilas

"Ohhhhhhhh...." Revan berjalan mendekat ke arah Lita "Gue boleh minta tolong lo?" tanya Revan saat sudah sampai di depannya

"Minta tolong apaan?"

"Gue mau ngasih suprise ke Aletta"

***

"Eh Ka...gue mau deh punya pacar kayak Revan, idaman banget tau gak?!" Lita menguncang lengan Dika yang memegang setir kemudi

"Idaman ya?"

"Iyalah...mana ada sekarang yang ngasih suprise ke cewek?" mata Lita berbinar

"Masih ada tuh"

"Siapa coba? Cowok jaman sekarang yang mau" Lita menatap Dika

"Gue! Kalo itu buat lo, gue bakal lakuin apapun kok" jawab Dika mantap

"Kalo gitu gue mau dirayain dong ulang taun gue" tantang Lita pada Dika

"Oke bakal gue rayain, gue kasih apapun yang lo pengen. Tinggal lo bilang sama gue" ujar Dika penuh keyakinan

"Lo kesambet apaan dah? Dari pagi ngerdus aja kerjaannya"

"Itu gak ngerdus, gue tuh belajar jadi suami yang baik buat lo. Peka dikit napa sih?"

"Eh? Masak? Lo mau jadi suami - suami yang good banget gitu? Alah gak pantes" Lita malah mencibir ucapan Dika

"Lho kenapa? Gak boleh?"

"Gak gitu, lagian gue lebih seneng lo yang kayak biasanya. Apapun adanya lo gue terima kok Ka" ujar Lita dengan santai

"Gak usah gombal"

"Lah gak gombal lagi, tuh muka lo napa malah kayak kepiting rebus gitu?"

"Apaan sih?!"

"Lo baper ama omongan gue ya? Ngaku aja lo"

"Enggak"

"Hallah ngaku aja kali Ka"

"Udah Ta diem, nyetir ini gue"

"Hahahha"

***

Menikahi si Genius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang