23. (Revisi)

2K 62 5
                                    

Autor Pov

Uhuk

Lita langsung meraih air putih yang ada disampingnya.

Apa tadi suaminya bilang? Hamil? God Lita aja belum kepikiran buat hamil apalagi punya anak diumur semuda ini

"Jawab doang Ta" Dika mendengus saat melihat Lita malah bengong sendiri

"Enggak! Orang aku baru aja dateng bulan tadi pagi" jawab Lita cepat

Bahu Dika yang semula terangkat merosot perlahan, wajahnya pun sedikit murung

Lita gak salah dong, orang Lita emang baru dapet tadi pagi kok. Dikanya aja tuh yang ngarepnya kelebihan

"Kirain Ta" ujar Dika pelan

"Masih kelas dua kali Ka, tunda aja dulu"

Bukankah lebih baik seperti itu? Bagaimana reaksi siswa satu sekolahannya nanti? Orang Lita deket Dika aja banyak yang sirik kok

"Gak usah di tunda, sedikasihnya aja"

"Oiya mau ke Bali kapan tadi?" Lita berusaha mengalihkan pembicaraan, dari pada dia entar debat sama Dika

"Nunggu kamu selesai dateng bulannya"

"Heh? Kok gitu?"

Dika menatap Lita dengan mesum, sambil menatap Lita dalam Dika mulai memajukan tubuhnya

"Kita ke Bali kan mau honeymoon, masa' iya kamunya lagi datang bulan. Entar aku gak dapet jatah dong" bisik Dika tepat ditelinga Lita

Tangan Lita segera mendarat dipipi sebelah kiri Dika dengan keras

Sadis

Dika meringis merasakan pipinya panas, akibat tamparan Lita, bisa berkurang entar gantengnya Dika

"Pikiran kamu itu gak bisa ya jauh dari selangkangan?"

"Enggak!"

"Gitu kok bisa jadi murit nomer satu seangkatan"

Dika tersenyum manis pada Lita, dengan satu tangan Dika menyibak rambutnya ke belakang

Sok Cool mode on

"Kan kamu penyemangatnya, gak sadar?" Dika berkedip nakal pada Lita

"Mana pernah aku nyemangatin kamu, gak usah GR ya" balas Lita sewot

"Gimana sih Dear, kamu senyum pagi - pagi aja hari aku jadi terang benderang kayak lampu taman sebelah, apalagi kalo liat kamu ketawa...uhggg akunya melayang tau"

Blussss

Lita merutuki dirinya sendiri karna terbawa perasaan dengan ucapan Dika, terbukti dengan pipi tomat Lita

"Norak" ujar Lita singkat untuk menutupi perasaan yang sebenarnya

"Norak - norak gitu udah bikin kamu blussing, apalagi yang gak norak kejang yang ada kamu" balas Dika santai masih sambil memperhatikan Lita yang terus menunduk

"Enak aja" kali ini Lita memberanikan diri menatap Dika lekat "Dikira aku apa? Kena gombalan aja langsung kejang"

"Kamu tanya?"

"Iyalah"

"Oh simple aja sih, kamu tuh istrinya Dika...istri yang bisa buat Dika jatuh cinta berkali-kali dengan hati yang sama"

Bukannya senyum ato malu - malu, Lita malah melempar Dika dengan sendok yang ada ditangannya

"Kamu kok malah nimpuk aku sih?" Dika mengelus kepalanya yang terkena lembaran sendok Lita

Menikahi si Genius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang