30.

1.6K 51 8
                                    

18+
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Adek - adek imut, mohon menjauh
.
.
.
.
.

Autor Pov

"Dika itu piringnya belum sempet di cuci" protes Lita sambil menarik - narik tangannya dari genggaman Dika

Dika tak mengindahkan protes dari Lita, ia terus menarik tangan Lita dengan terburu - buru menuju kamar mereka.

Sesampainya di depan kamar Dika membuka pintu dan menutup pintu kembali dengan tergesa - gesa untung teman - temannya sudah gak ada di ruang tv jadi mereka tak melihat Dika dan Lita yang berjalan seperti dikejar setan

"Dika!" Lita menghempaskan tangan Dika yang masih mengenggam tangannya "Piringnya masih kotor, belum sempet dicuci!"

Dika mengangkat sebelah alisnya kemudian dia meletakkan kedua tangannya dikedua bahu Lita, matanya tak lepas menatap Lita dalam

"Besok aku yang cuci, okey?" ucap Dika

Lita terdiam membeku oleh tatapan Dika, hingga tanpa ia sadari Dika sudah mendorong tubuhnya rebahan di atas ranjang dan menindihi tubuhnya

"Kamu curang!" ujar Lita sebelum Dika melumat pelan bibirnya

Mereka berciuman dengan lembut diawal, hingga Dika menggigit bibir bawah Lita agar Lita membuka mulutnya dan ia bisa memperdalam ciumannya

"Enghh" erang Lita disela - sela ciumannya

Dika menjelajahi setiap jengkal mulut Lita setelah itu ia mencari lidah Lita dan membelitkan lidahnya pada lidah Lita

Lita mendorong Dika pelan, dan melepaskan ciuman panas mereka. Sejenak ia mengatur nafasnya yang tersengal - sengal

"Malem ini gak ada jatah!" tegas Lita sambil berguling ke samping

"Kok gitu sih?!" protes Dika

"Kemaren kan udah" Lita berjalan menuju kamar mandi tanpa memperdulikan dumelan Dika

Tapi sebelum sampai kamar mandi tubuh Lita sudah ditarik dan terjatuh tepat di atas tubuh Dika. Dengan segera Dika membalik posisi mereka dan mengunci pergerakan Lita

"Ini namanya pemaksaan!" hardik Lita melotot ke arah Dika

"I will do what you say dear"

Dika kembali menurunkan bibirnya di atas bibir Lita, melumatnya pelan sambil tangannya menjelajahi tubuh istrinya itu

Awalnya istrinya itu menolak, tapi dengan perlahan Lita bisa pasrah dan menerimanya

"Dik-kahh" desah Lita saat Dika meremas salah satu payudaranya

Dika melepas ciumannya, sejenak ia menatap wajah Lita yang merah penuh dengan gairah. Dika tersenyum puas, ia berdiri dan melepas kaus serta celananya menyisakan boxer hitam

Dika kembali mencumbui Lita, kini ciumannya turun ke leher jenjang milik istrinya. Tangan Lita yang meremas rambut Dika membuat ia semakin bergairah

"Jangan engh buat tandahh" peringat Lita

"Kenapa?" tanya Dika mendogakkna kepalanya

"Pokok kalau sampai kamu buat tanda, besok malem aku mau tidur di kamarnya Hilya sama Iren" ancam Lita

Dika menelan ludah menatap mata Lita yang sayu, akhirnya ia mengangguk dan kembali berkutat dengan leher Lita.

Dengan gerakan cepat Dika melepas dress selutut yang digunakan Lita, menyisakan underwere yang masih digunakan wanita itu

Tanpa aba - aba Lita melapas bra-nya dan melempar bra itu sembarangan. Dika tersenyum lalu tangannya melepas perlahan celana dalam Lita

"Kamu mau memimpin?" bisik Dika

Lita yang merasa tertantang mendorong tubuh Dika di kepala ranjang, lalu dia menaiki tubuh Dika

"Kamu nantang huh?" tanya Lita

"Menurut kamu?" balas Dika

Brettttt "Iya" ucap Lita bersamaan dengan dia merobek boxer milik suaminya

Dika tersenyum miring, kedua tangannya meraih pinggang Lita dan dengan cepat menyatukan tubuh mereka

"Akhhh kamu curang lagi!" protes Lita merasakan gilu di inti tubuhnya "Gak boleh curang lagi, sekarang aku yang mimpin!" tegas Lita

Lita kembali fokus pada gerakannya, ia menaik turunkan tubuhnya dengan perlahan kedua tangannya ia kalungkan di leher Dika.

Sejenak ia melirik Dika yang terlihat tak suka dengan caranya, ia tau betul Dika tak akan bisa dengan gerakan lembut yang ia buat. Lelaki itu memang tak sabaran

"Jangan gitu dong Ta, aku kayak digantungi gak jelas tau" ucap Dika dengan nafas memburunya

"Ya kamu sabar dong"

Lita yang sudah kasihan pada Dika mulai mempercepat ritme tubuhnya, dibantu dengan tangan Dika yang memegang kedua pinggangnya

"Ahh Dika.. Aku mau.." Lita mendesah Lirih

"Do it honey" jawab Dika mempersilahkan

"Ahh Dikkaahh"

Tubuh Lita bergetar hebat, tangannya yang memeluk leher Dika mencengkeram rambut Dika kuat - kuat. Lita mencapai puncak, kepalanya terkulai lemas di bahu Dika

"Time to me" ujar Dika membalik posisi mereka dan memompa Lita dengan cepat

Dika menciumi leher Lita, mencoba memancing gairah istrinya. Setelah Lita mulai bergairah Dika beralih melumat bibir Lita

"Dikahh aku...lagihh..."

"Bareng.. Ah"

"Ah.."

Mereka mencapai klimaks bersama, tubuh Dika ambruk diatas tubuh Lita. Sejenak Dika masuk ke dalam ceruk leher Lita

"Bamgum kamu berat"

Dika mengangkat wajahnya, ia menatap wajah Lita yang memerah dan rambut Lita yang berantakan

Sexy badai bini gue

"Aku mau tidur, cepet turun" omel Lita

"Iya ya"

Dika bangkit dan meraih selimut untuk menutupi tubuh mereka. Tangannya meraih pinggang Lita dan memeluknya dari belakang

"Night honey"

***

Updet sebelum puasa

Menikahi si Genius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang