Autor Pov
Lita memandangi jendela kaca rumah Alex dengan sendu, ia tak bisa datang ke acara promnigh malam ini. Padahal ia sangat ingin datang, tapi sesuai ucapan Alex kemaren. Ia harus menghindar dan sembunyi. Bahkan saat wisuda tadi siang, ia sengaja bersembunyi dari Dika walaupun mereka tetap bertemu karena ada orang tua mereka masing - masing.
Setidaknya masih ada batas aman jika ada kedua orang tua Dika, karna Sandra pasti akan menjaga sikap kepada mereka.
Soal kehamilannya Lita belum memberitau orang tua mereka, begitupun juga Dika. Ia masih menyimpannya rapat, karna kehamilannya dapat memberi peluang lebih untuk Sandra menyakitinya.
"Ngelamun aja sih lu, kesambet tau rasa deh" cetus Iren yang sehari tadi memandangi Lita dari jauh
"Ribut aja sih lo"
"Kalo lo pengen ikut kenapa gak tadi bareng sama Alex?" heran Iren
Lita menatap Iren sebal, gimana mau ikut kalo yang ngelarang Alex. O'on banget punya temen satu ini.
Klunting...
Mata Lita teralihkan dari Iren kepada pesan yang masuk
📩
+62xxxxxxxxxx
Kalo malam ini lo gak dateng...
Siap - siap lo akan kehilangan Dika karna Dika akan jadi milik gueLita tak mengubris, pesan itu pasti dari Sandra. Ia sangat percaya pada Dika, bagaimanapun cowok itu Dika pasti dapat memilih jalan yang tepat.
Tapi seakan bisa membaca pikirannya, Sandra mengirim pesan kembali
📩
+62xxxxxxxxxxx
Lebih gampang lagi buat ngirim Dia keneraka kalo dia nolak gue. Lo taukan siapa gue? Alex pasti udah cerita
Demi melihat pesan kedua yang dikirim oleh Sandra, Lita langsung bangkit dengan wajah gelisah. Ia berbalik menatap Iren dengan wajah memohon
"Enggak ya Ta, lo gak aman kalo pergi kesana" ucap Iren tidak setuju
"Tadi lo bilang kalo gue mau, ya pergi aja" balas Lita jengkel
"Sama Alex, kalo sama Alex gak apa"
"Bacod, gue mau kesana sekarang. Lo ikut ato gak, gue gak peduli"
Setelah berkata demikian Lita bergegas masuk ke dalam kamar dan menganti pakaiannya bedandan secepat kilat, terakhir memilih sneakers untuk ia pakai
"Oke! Gue bakal temenin elo Ta, tapi sampai disana lo gak boleh jauh - jauh dari gue"
"Iya, cepet siap - siap"
Terakhir Lita mengambil kotak hadiah tanggung yang berhias pita berwarna merah dari dalam lemari. Mungkin ia harus memberi hadiah kecil pada perusak mood nya kali ini.
"Udah siap Ta?"
Lita berbalik menatap Iren dan mengangguk mantap
"Kita berangkat"
***
Dika menyusuri keramaian dengan terburu - buru, ia sedang mencari Lita yang tak kunjung muncul di acara malam ini
Itu Hilya batin Dika girang melihat Hilya salah satu sahabat Lita.
Dika bergegas menghampiri Hilya yang sedang bersama Alex
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahi si Genius
RomansaApa yang kalian lakukan jika kalian harus menikah dengan teman sekelas kalian sendiri? Sangat buruk! Tapi Talita harus menuruti kemauan orang tuanya, ia sepakat untuk menikah dengan Mahardika. Lelaki dingin yang sayangnya begitu genius dan tentu sa...