35.

1.2K 50 9
                                    

Autor Pov

Hari ini hari pertama masuk sekolah, seperti yang diminta Lita kemarin waktu di Bali mereka melakukannya. Walau Dika sempat protes tak mau, tapi toh Lita tak bisa dibantah lagi ia bisa apa? Dika tetap tinggal di apartemen miliknya dan memang sedari dulu ia tinggal di situ, sedangkan Lita akan tinggal beberapa saat di rumah Iren. Rumah Iren cukup sepi, cuma ada Iren dan pembantunya. Sedangkan Ayah Iren tinggal diluar negeri bersama perusahaan kesayangannya.

Bukan Lita marah pada Dika, soal pernikahan yang main diajuin sama Dika. Ia sudah tau itu sejak awal, cuma ia hanya ingin mereka saling mengerti lebih satu sama lain. Dan mungkin hal ini yang akan membuat mer

"Ta!"

Lita menoleh ke arah sumber suara, ia melihat Dika yang berlari ke arahnya dari tempat parkir. Dika tersenyum cerah melihatnya

"Apa?" tanya Lita

"Bareng dong kalo mau ke kelas" ujar Dika, tangannya meraih tangan Lita dan menggandengnya

Mereka memasuki koridor menuju kelas mereka, sempat Lita mendengar siswa berbisik saat melihat ia dan Dika berjalan tapi ia acuhkan. Kata Dika gak baik selalu mendengar ucapan orang, sekali - kali boleh tapi jangan terlalu

"Di rumah Iren enak?" tanya Dika disela mereka berjalan menuju kelas

"Enak kok" jawab Lita sekenanya

"Kamu kerawatkan disana?" wajah Dika tampak cemas

Lita balas memukul bahu Dika gemas "Ya kali aku disana ditelantarin, gak akan lagi"

"Ya siapa tau kan? Mungkin kalo kamu ditelantarin, kamu bisa balik ke apart" Dika menyengir lebar

Lita diam tak menanggapi, ia tau jika Dika menginginkan ia kembali tapi Lita belum bisa. Ia masih butuh waktu

"Kamu tau gak Ta?" tanya Dika tiba - tiba

"Apa?"

"Langit itu bakal cerah dan gak mendung lagi kalo liat senyum kamu" ujar Dika pelan

Lita tertawa, baru kali ini ia mendengar gombalan dari Dika setelah beberapa saat "Tumben gombalannya ganti, emang belajar dari mana?"

"Ya iseng aja baca di internet" Dika menggaruk tekuknya yang tak gatal, ia sedang gugup

"Bagus kok" puji Lita

Dika tersenyum cerah, tangannya mengayunkan tangan mereka yang bertautan. Pantaskah Lita menyebutnya anak kecil? Anak kecil yang tak bisa lepas darinya

"Say someting to me" ujar Dika

"Apa?"

"Say someting to me, please" ulang Dika

Dahi Liita mengerutkan dahulu bingung, ia harus berkata apa?

"I want-"

Sebelum Lita menyelesaikan ucapannya, bibirnya sudah dibungkam oleh bibir Dika singkat tapi ngena banget buat Lita

"I wanna to kiss you, right?"

"Ih kok"

"Yee ngambek"

"Biarin!" ketus Lita "Ihhh nyeselin!!"

Dika tertawa keras, membuat anak - anak melihat ke arah mereka. Beruntung mereka sudah sampai di depan kelas dan langsung masuk ke dalam, jadi Lita tak perlu malu dilihat siswa seluruh sekolah

"Kalo ketawa jangan keras - keras, malu diliatin"

"So? Aku cuma ketawa, masak dilarang?"

Menikahi si Genius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang