1. Keputusan Orang Tua

8.6K 184 3
                                    


"Kalian akan menikah satu bulan lagi" ucap seorang lelaki paruh baya dengan tegas

"Papa apaan sih?! Aku kan masih kelas 2 SMA" bantah seorang remaja perempuan sambil melotot antara marah dan kaget

"Ini keputusan kami"

"Tapi Pa... "

"Gk ada tapi - tapi Ta, dunia kamu itu terlalu bebas, kalo kamu ada suami, kamu ada yang jaga" ujar lelaki itu lagi tak terbantahkan.

Talita Anastasya James, (cantik, pinter, dan lagi idola sekolahan). Ia mendengus kesal sambil melirik cowok yang ada didepannya

"Ya udah Papa, Mama, Om, sama Tante mau ke belakang dulu, mau nyiapin pernikahan kalian"

"Ya Pa.... "

Lelaki itu Putra Mahardika Ziggy ( keren, genius, dan nakal minta ampun). Mereka menghela nafas, sibuk dengan pikirannya masing - masing, jika ia tidak menuruti kehendak orang tua nya pasti mereka akan kecewa. Mama Dika juga pasti akan sedih, mengingat Mama nya memiliki penyakit jantung

"Lu kok mau aja sih dijodohin kayak gini?"

"Gue mau nurutin omongan Mama gue"

"Dan lu gak mau mbantah gitu?"

"Gimana lagi?"

Sebenernya mereka itu sekelas, udah kenal lama, tapi gak pernah mikir kejadian nya seperti ini.

"Gue janji kalo lo mau nikah sama gue, gue bakal bahagiain lo, nurutin semua keinginan lo. Semuanya bakal gue lakuin, kalo lo mau jadi istri gue"

"Sejak kapan seorang Mahardika gampang disuruh - suruh? Masalah kayak gini lemahnya minta ampun, nolak kek"

Dika mendengus, dia kesal pada perempuan yang ada di depanya ini, sekarang aja udah kayak gini apalagi sudah jadi istri?

"Okey, cuma kali ini gue mau di suruh - suruh buat calon mantu kesayangannya Mama"

Blus...pipi Lita memerah, segera ia memalingkan wajah agar Dika gak liat

"Iya deh, terserah elo"

"Nah gitu dong, jadi istri itu harus nurut loh"

"Bacod mamat"

***

Satu minggu kemudian.....

"Ka... gimana bagus gak?" tanya Lita yang menggunakan baju kebaya modern bernuansa putih

"Bagus kok, gue suka" jawab Dika yang tak henti - henti nya menatap Lita dengan kagum.

"Ya udah, ini aja ya "

"Kan harus pilih dua Ta"

Pesta pernikahan mereka akan dilakukan 3 minggu lagi, pagi akad dan malamnya resepsi tanpa ada tunangan. Mereka hanya mengundang kerabat, keluarga, rekan bisnis orang tua mereka, dan 3 sahabat Lita, juga 3 sahabat Dika. Ya, mereka lebih memilih jujur pada sahabat mereka, toh kalo ditutup - tutupi pasti kebongkar juga nantinya

"Emang malem nya pake warna apa?"

"Kata Mama sih warna crem"

Lita kembali memilih - milih gaun yang berderet didepan nya mencari yang sesuai, sambil sekali - sekali melirik Dika yang sibuk dengan IPhone nya, lelaki itu sudah selesai memilih tuxedo yang akan dipakai nya

"Ka kalo ini gimana?"

"Simple banget Ta, yang lain deh"

"Tapi gue suka yang ini Dika"

Menikahi si Genius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang