Pertemuan Andra dengan Silvia memang berawal dari kejadian yang kurang menyenangkan. Mereka bertemu sekitar tujuh bulan lalu saat Silvia mendapat tugas meliput sebuah acara festival kesenian di Jember. Malam itu tanpa sengaja, Silvia menabrak sepeda motor yang dikendarai oleh Kiara. Meskipun Kiara tidak menderita luka serius dan Silvia bertanggung jawab atas kelalaiannya, entah kenapa Andra jadi sangat tidak menyukai gadis yang menyebabkan kakak perempuannya kecelakaan. Bahkan di pertemuan pertama mereka malam itu, Andra sampai berharap tidak dipertemukan lagi dengan Silvia dalam situasi dan kondisi apa pun. Sebenarnya Andra tidak sampai membenci Silvia, tapi Andra merasa bahwa gara-gara Silvia, dia telah menjadi adik yang lalai. Andra terus menyesalkan dirinya yang tidak amanah pada janjinya menjemput Kiara pulang kerja saat malam kecelakaan terjadi. Ditambah, Silvia juga melontarkan kalimat penuh tuduhan yang memojokkan Andra malam itu.
"Lagian kamu ke mana aja? Punya kakak perempuan kok bisa dibiarin naik motor sendiri, tengah malam pula, mana kondisi jalan lagi hujan. Kamu tuh sebenernya yang nggak becus jadi adik!"
Kalimat itu cukup melukai harga diri seorang Andra sebagai laki-laki. Mungkin hal itu juga membuat Andra hilang respect pada Silvia. Padahal secara fisik, Silvia bisa dibilang sangat layak untuk membuat hati seseorang tertarik pada pandangan pertama. Silvia memiliki tubuh sedikit lebih tinggi dari Kiara. Warna kulitnya memang setingkat lebih gelap dari jenis warna kulit kuning langsat pada umumnya, karena sehari-hari dia harus bekerja di lapangan, tapi penampilan dan wajah Silvia cukup menarik dan tidak membosankan. Namun, ciri-ciri fisik yang dimiliki oleh Silvia tidak lantas meluluh lantakkan hati Andra yang memang sekeras batu.
Pagi ini seperti biasa saat Silvia membuka mata, hal pertama yangg dia periksa adalah ponsel yang senantiasa ia letakkan di samping bantalnya. Sambil menunggu adzan Subuh berkumandang, Silvia memeriksa notifikasi yang masuk ke media sosia pribadinya. Silvia menahan tawa saat mendapati ternyata akun instagram milik Andra sudah membubuhi tanda suka pada salah satu foto yang pernah dia unduh di akun instagram miliknya.
Dengan usilnya, Silvia mengikuti akun instagram milik Andra, lalu mengirimkan pesan instagram yang berisikan ungkapan terima kasih karena sudah memberi tanda suka pada fotonya. Beberapa menit kemudian pesan dari Silvia dibalas oleh Andra dengan perasaan jengkel dan malu sekaligus. Untungnya mereka berjauhan, entah apa yang terjadi kalau mereka sedang bertemu.
Sama-sama, tapi itu nggak sengaja.
Begitu jawaban pesan yang dikirimkan oleh Andra.
Sengaja juga gak apa2. Cuma nggak perlu dihapus juga kali likenya.
Silvia tertawa terpingkal setelah mengirimkan pesan tersebut. Abangnya menggedor pintu kamar Silvia cukup keras saat mendengar adiknya itu membuat suara gaduh di pagi buta dengan suara tawanya yang menggema hingga ke seluruh penjuru rumah. Silvia yang mendengar gedoran itu langsung diam seketika.
Dengan perasaan was-was, Silvia keluar dari kamar dan melihat Abangnya sedang menyandarkan bahunya pada kusen pintu kamar. Pakaiannya masih sama seperti terakhir yang Silvia lihat saat melihat Alvino keluar rumah tadi malam. Ketika hendak menyusul Abangnya yang kesulitan menemukan kunci kamarnya, langkah Silvia kalah cepat karena Alvino sudah lebih dahulu menutup pintu kamar dengan setengah membanting. Gadis itu hanya menghela napas panjang lalu kembali masuk ke kamarnya sendiri. Bahkan untuk mengajak Alvino solat subuh berjamaah pun Silvia tidak punya nyali. Jantungnya masih menyisakan debar ketakukan karena terkejut dengan gedoran yang cukup keras tadi.
Andra tidak banyak bicara saat mobil telah melaju membelah kota Jember yang masih sepi dan agak berkabut pagi ini. Kiara sampai bingung dengan keanehan yang terjadi pada adiknya. Tidak biasanya Andra diam seribu bahasa saat berkendara dengan Kiara, ada saja hal menarik yang bisa dijadikan topik pembicaraan diantara keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Romance
Genel KurguBalada klasik anak-anak manusia yang berbeda persepsi dalam mencari Jodoh untuk masa depan. Dalam kisah ini ada empat nama, tiga cerita, dan dua hati yang berjuang untuk satu jodoh. --- Februari 2017 ^vee^