1. Beginning

3.1K 297 63
                                    

◣"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◣"..Mereka ada, mereka nyata, mereka sedang bersembunyi, menunggu waktu yang tepat untuk menampakkan diri.."◥

.
.

"Find them and bring back the missing one

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Find them
and bring back the missing one."
.
.
.

Let's Play!

|


Malam itu nampak gelap dan terasa suram, bulan tertutup awan dan bintang tampak malu-malu menampakkan diri.

Remaja 18 tahun yang sedang membaca buku tiba-tiba mengeratkan jaketnya. Ia menatap ke arah luar jendela yang kacanya terbuka karena hantaman angin. Cepat-cepat ia berlari kecil untuk menutup jendela dan menguncinya, tak lupa menarik tirai untuk menutupi pemandangan kamarnya dari dunia luar. Hujan badai sudah mengguyur seisi kota selama hampir satu hari penuh.

Waktu saat itu menunjukkan jam 11:45 Pm, mendekati tengah malam, namun remaja itu masih terjaga dengan lusinan novel fantasy yang dikoleksinya sedari masa sekolah dasar.

Tangannya membolak-balik halaman demi halaman. Menelisik kata demi kata yang membentuk sebuah diksi yang berhasil membuat kedua belah alisnya bertaut.

"Sebuah sejarah seiring berjalannya waktu akan berubah menjadi cerita para orang tua, lalu kemudian terlupakan dan hanya menjadi sekedar dongeng pengantar tidur untuk anak-anak." Dektinya pelan pada paragraf terakhir yang ia baca hari ini.

Ia menengadah, imajinasinya mulai keluyuran kemana-mana. Sosok pemuda itu hampir saja ingin membuka lagi buku novel yang lain, namun niatnya itu terhenti saat sebuah notifikasi masuk ke ponselnya yang sedari tadi menganggur di atas nakas.

Ia mendengus kesal, merasa terganggu dengan adanya pesan masuk yang membuatnya kehilangan niat untuk membaca. Sejujurnya ia bisa saja mengabaikan pesan itu, namun ia tetap memilih untuk memberikan pesan balasan kepada si pengirim.

You have a new message!
delete | replay


Song Hyungjun

Hyung..

Ham Wonjin

Gak usah aneh-aneh

Udah malem

Tidur gih!

Song Hyungjun

Maaf..

-read-


Wonjin mengernyit, merasa aneh dengan sifat adik kelasnya yang terlampau rendom. Jari jemarinya kembali mulai bekerja, berniat untuk menanyakan alasan dari permintaan maaf Hyungjun yang begitu mendadak. Tapi entah dari mana suatu pikiran mendadak muncul dikepalanya.

"Besok aja deh, gak enak bahas ginian di hp." Wonjin bergumam. Meletakkan ponselnya kembali ke nakas, lalu segera melompat keranjang dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang hanya berbalut kaos tipis. Ia pergi tertidur beberapa menit setelah menutup mata, tanpa tau takdir apa yang menyambutnya di keesokan hari.

Malam itu, andaikan saja Wonjin lebih peduli. Andaikan saja Wonjin tidak menunda, mungkin dia tidak akan menjadi sosok yang begitu rapuh di masa depan.

Namun semuanya kembali kepada perandaian.

Hidupnya akan hancur, dan tak akan pernah lagi sama.


Hidupnya akan hancur, dan tak akan pernah lagi sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
TBC

Let's Play + ProduceX101 [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang