19.

320 50 14
                                    

Yunseong berlari menerobos hutan. Setelah kepulangannya dari olimpus, ia tiba-tiba mendapatkan pengelihatannya kembali. Hal itu lantas membuat si pemuda Hwang bergegas menuju gua bawah tanah, yang ia yakini sebagai salah satu pintu masuk labirin.

Tanpa sengaja ia bersilisihan dengan salah seorang werewolf yang baru saja pulang dari perburuan.

"Loh, Seong? Habis dari mana?" Tanya si werewolf, bulu putihnya agak terlihat sedikit kusam. Lantas ia kebingunan, terlebih lagi saat tiba-tiba putra Apollo itu kini malah menunggangi punggungnya tanpa permisi.

Nafas ngos-ngosan milik Yunseong membuat Yuvin paham bahwa kawan berbeda bangsa nya itu sedang terburu-buru.

"Tolong, ke arah barat, Vin. Sekitaran 200 meter dari posisi batu zeus." Kata Yunseong, tanpa membuang waktu lebih lama, Yuvin langsung menggerakkan keempat kakinya yang kokoh.

"Memangnya ada apa?" Tanya Yuvin di sela larinya, dapat dirasakannya jambakan Yunseong pada bulu disekitaran lehernya.

"Temen-temen gue sekarat." Jelasnya seadanya.

Mengerti akan kegelisahan yang dirasakan oleh si pemuda Hwang, ia langsung mempercepat larinya.

Memang tidak salah Yuvin di juluki sebagai perlari tercepat bangsa werewolf wilayah selatan, terbukti hanya menempuh waktu beberapa menit hingga akhirnya ia sampai ke titik tujuan mereka.

Yunseong langsung melompat turun ke dalam gua, diikuti oleh Yuvin yang masih setia dengan wujud serigalanya.

Mereka berdua lantas dibuat ternganga kaget ketika mendapati presensi kelima temannya di tambah dua avariel asing tengah tidak sadarkan diri dengan kulit melepuh, terlecuali Minhee tentunya.

Yunseong segera memangku kepala Minkyu di pahanya. Dipejamkannya mata, mencoba meraih seluruh energi positif untuk menyembuhkan si putra Aphrodite terlebih dahulu. Perlahan namun pasti, kedua belah mata Yunseong mulai bersinar keemasan. Tangannya lalu mengusap wajah rupawan Minkyu, hingga kemudian luka yang melepuh itu hilang secara berangsur-angsur.

Sementara Yunseong sibuk dengan tugasnya sebagai healer. Yuvin merubah wujudnya kembali menjadi manusia. Di tepuknya pipi Minhee pelan, sekedar untuk memastikan.

Ternyata Minhee hanya tertidur. Lah mending tidurnya tenang, ini sambil ngorok, bahkan ngigo ngabsen nama-nama binatang.

"Woy, cok!! Bangun lo, jangan tidur dulu bangsta!!"

Diguncang-guncangnya tubuh Minhee kasar. "Lo gak mau bangun gue bunuh nih, mumpung gue lagi laper." Ancam Yuvin. Dia sudah siap-siap berubah lagi jadi werewolf, tapi Minhee langsung buka matanya dan nyengir ganteng.

"Ampun nder!" Katanya, dengan tangan yang menyilang di depan dada.

Posenya sudah kaya perawan mau di awewe sama orang.

"Bisa-bisanya lo yaa tidur di saat temen-temen lo sekarat!" Omel Yuvin, Minhee cuma merengut.

"Capek atuh bwang. Gue tuh habis menaklukan api, ngeluarin banyak energi. Nih, kaki gue sampai letoy saking lemesnya."

Cowok bermargakan Kang itu nunjukin kakinya yang masih gemetar.

Yuvin yang melihat hal itu lagi-lagi mendengus jengah, rada-rada bingung sama kelakuan putra Hephaestus yang satu ini. "Serah lo!!" Tandasnya final.

Butuh waktu sekitaran setengah jam bagi Yunseong untuk menyembuhkan luka luar mereka. Bahkan dua avariel tidak dikenal itu pun juga dibantu olehnya, hanya saja mereka berdua tetap dibiarkan pingsan.

Empat korban kulit gosong, alias Jungmo, Minkyu, Hyunbin dan Seobin kini masih duduk termenung. Pikiran mereka kacau karena trauma pada api yang membakar tubuh mereka hidup-hidup. Rasa panas, dan perih bercampur menjadi satu. Semakin mereka bergerak, justru semakin cepat mereka terbakar.

Seobin bergidik ngeri. "Trauma gue main api sama tetangga." Ungkapnya, yang ditanggapi Minhee dengan kekehan lucu.

"Gak papa. Sesekali simulasi di jerumuskan ke api neraka nanti" Perkataan itu sontak mendapat pelototan tidak terima dari Minkyu. Tangannya buru-buru menampar bibir kurang ajar Minhee, membuat si korban mendesis menahan panas akibat kencanya tamparan yang tak main-main.

"SAKIT KIMINK!!"

"YA MULUT LO SIAPA SURUH GAK BISA DI REM!!"

"REM REM REM PALA LO RAINBOW!! MULUT TUH GAK ADA REM NYA GOBLOK!"

Yunseong mengurut kepalanya yang berdenyut. Tolong, dia lelah sehabis menyembuhkan tujuh orang sekaligus. "Bisa diam gak sih?" Selanya, menengahi perdebatan antara Minhee dan Minkyu yang hampir saling jambak.

"Sorry." Minkyu berdehem kecil. Karismanya sebagai ketua osis hampir hilang hanya karena Minhee.

Mereka kini terdiam beberapa saat. Nampak larut ke dalam pemikaran masing-masing. Dan ketika dirasa cukup bagi mereka untuk beristirahat, Yunseong kembali beceletuk. "Kembali ke rencana awal. Dan kali ini gue ikut kalian."

"Gue juga!!" Sambar Yuvin cepat. "Gak tahan gue kalau diam aja." Katanya lagi.

Yunseong cuma mengangguk. "Mau mencar aja atau gimana?" Tanya nya.

Minkyu mengangguk. "Iya. Karena kita kedapatan dua orang lagi, lebih baik kita mencar, tapi karena kita hanya punya satu peta. Gue rasa akan lebih baik kalau Yuvin, Hyunbin dan Yunseong digabungin, kalian bisa jelajah tanpa peta karena insting Yuvin sebagai werewolf bisa diandalkan disini. Hyunbin juga, dia lebih tahu banyak soal dunia bawah." Jelas Minkyu. Diambilnya sesuatu dari dalam tasnya, yang untungnya tidak habis terbakar oleh api.

"Alat teleportasi dari para anak Hermes. Gunain ini jikalau kalian dalam keadaan mendesak." Diletakkannya logam kecil berbentuk bintang di hadapan Yunseong.

Si anak Apollo juga tampak tak mau kalah. Diacungkannya dua botol potion ke hadapan Minkyu. "Air mata Phoenix, bisa menyembuhkan luka dengan cepat. Tapi kalian harus hemat ya, soalnya harganya mahal."

"Lo itu kaya Yunseong, duitnya banyak! Masa gini doang pelit banget sih angji?" Sambar Minhee.

"Ini barang langka"

"Ya tetap aja lo pelit!!"

Yunseong cuma senyum. Sumpah ya, Minhee tuh ngeselinnya minta ampun. Dikit-dikit perotes, nyinyir, julid. Sekalinya diem malah rebahan di tengah-tengah jalan.

Minkyu pun turun tangan, "Kita gak punya banyak waktu. Nanti aja debatnya kalau semua masalah kita sudah selesai." Katanya final. Dengan itu mereka terbagi menjadi dua kubu, berjalan kearah yang saling berlawanan.

DISCONTINUED. DISCONTINUED. DISCONTINUED















Maaf ya, berhubung aku benar-benar mentok, jadi aku putuskan bahwa book ini gak lagi aku lanjutkan.

Terimakasih untuk kalian semua yang sudah mau baca^^

Kalau kalian kangen tulisanku, mungkin kalian bisa liat liat ceritaku yang lain. Terimakasih^^

 Terimakasih^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Let's Play + ProduceX101 [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang