11. The Devil Trees

804 161 63
                                    

↓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.


Wonjin ngos-ngosan. Dia capek bukan main, pengen nangis aja rasanya.

Tapi nanti diketawain Minhee:<

"Ini kita mau kemana, sih? Dari tadi muter-muter hutan gak jelas. Untung gak ketemu hewan buas." Wonjin berucap kesal. Diliriknya Hyunbin dan Jungmo disampingnya yang tampak kebingungan.

"Harusnya portalnya ada disekitaran sini, kan? Tapi kok gak ada?" Tanya Jungmo.

"Yeu mana saya tau pak!"

"Masa portalnya pindah lagi, sih?" Kali ini Hyunbin sudah mencak-mencak, dia gak betah terlalu lama dihutan.

Banyak setannya.

Lah mending setannya kalem, ini setannya ngerangkak di pohon, kadang loncat-loncat. Parahnya lagi, tadi ada setan yang meluk leher Minkyu, nempel banget. Yang ditempelin udah kesakitan leher, belum lagi badannya udah panas dingin aja. Untung Hyunbin cepat ambil tindakan.

Sekedar info, sebenarnya portal utama tidak terlalu jauh dari rumah mereka, malah terbilang sangat dekat. Portal pertama ada di balik rak buku perpustakaan kota, dan portal kedua ada di gang yang jaraknya hanya dua blok dari rumah Minhee.

Tapi masalahnya, portal utama selalu dijaga oleh Avariel Elfves, para elf penjaga. Mereka tidak bisa lewat karena membawa bersertakan Wonjin dan Dongpyo yang tak lain adalah manusia fana. Maaf saja, tapi mereka tidak ingin cari mati.

Pilihan satu-satunya mereka adalah melalui portal bebas yang memiliki perpindahan empat sampai lima hari sekali. Dan Hyunbin yakin betul bahwa portal itu ada di hutan, pasalnya baru dua hari lalu ia menyeberang ke alam faerie untuk menjemput Jungmo.

Tapi pada nyataya disini lah mereka, berdiri dengan gelisah di tengah-tengah hutan tanpa tahu arah tujuan lagi.

Dongpyo mendudukkan bokongnya ditanah, bersandar pada pohon untuk mengistirahatkan tubuh sejenak.

Matanya terpejam, lalu saat ia merasakan getaran kecil pada tempatnya bersandar Dongpyo lantas kembali membelalak.
"Lah, kok pantat gue goyang?"

"Apa sih Pyo-JIR DIBELAKANG LO APAAN ASYU!!!"

Minhee memekik heboh, membuat teman-temannya yang awalnya sibuk dengan diri masing-masing kini menjadi panik.

Pohon yang tadinya jadi tempat Dongpyo berleha-leha kini bergerak. Ranting-rantingnya membengkok, sementara akar yang tertanam pada tanah kini mulai mencuat keluar dari sana.

Belum saja Dongpyo sempat beranjak, tubuhnya sudah lebih dulu dipukul dengan kuat oleh batang pohon. Ia terlempar dan membentur pohon lainnya. Lalu kemudian akar-akar muncul dari tanah, menjerat seluruh tubuh Dongpyo dan secara perlahan menariknya kedalam tanah.

Let's Play + ProduceX101 [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang