10. Coffee

938 171 30
                                    

Aroma khas kopi tercium begitu memanjakan indra mereka. Cafe milik Ong memang pilihan yang tepat untuk tempat berkumpul, terlebih karena suasananya yang begitu tenang.

Cafe ini terletak dipinggiran kota, agak jauh dari jalanan besar. Tidak banyak yang tahu soal keberadaan cafe ini, kalau ditanya apa tuan Ong membangun cafe di tempat yang begitu jauh dari kata strategis. Ia pasti selalu akan menjawab, cafe ini dibangun khusus untuk orang-orang yang mencari ketenangan, menjadi tempat melepaskan beban ditemani secangkir kopi dan alunan musik klasik.

Lalu apakah Ong tidak akan rugi dengan jumblah pengunjung yang begitu sedikit?

Jawabannya, tentu!

Tapi dia pasti akan bilang kepada setiap pengunjung yang bertanya dengan jawaban songong yang sama setiap kalinya.

"Rugi? Apa itu? Ahahaha, ups! Sorry, gua udah kaya, gak butuh duit!" Katanya.

Songong memang, tapi sayangnya benar.

Ong berjalan dengan santai, meletakkan cangkir-cangkir kopi di atas meja ketujuh remaja yang saat ini sedang memasang raut serius.

Tidak mau mengganggu, Ong memilih untuk segera berlalu tanpa ada niatan mengganggu seperti yang biasa ia lakukan.

Jungmo menghembuskan nafasnya berat.
Sementara mata Wonjin dan Dongpyo membola begitu mendengar penjelasan panjang lebar yang Jungmo kemukakan tadi.

"Vampire?" Tanya Wonjin lagi, hanya untuk memastikan telinganya tidak bermasalah.

Jungmo mengannguk.

"Sebenarnya gue juga gak ngerti gimana, tapi Midam bilang dia nanam bunga kehidupan di tubuh gue. Jiwa yang seharusnya mengawang diantara langit dan bumi malah tertarik kembali, dan beginilah jadinya."

"Terus dia ngasih intisari kehidupannya juga?" Tanya Yunseong.

Sekali lagi Jungmo mengangguk.

Setelahnya mereka hanya diam, terlarut ke dalam pemikiran masing-masing tentang apa yang terjadi dengan Jungmo. Setahu mereka- setidaknya para demigod, di dalam buku alam faerie tertulis bahwa seed of life hanya muncul dalam siklus satu abad sekali. Benih mistis itu tercipta dari penyesalan jiwa orang-orang yang telah mati, muncul di dunia bawah yang bahkan tempatnya tidak diketahui dengan pasti.

Sebenarnya setiap makhluk hidup memiliki satu benih masing-masing, yang seiring waktu akan bertumbuh menjadi setangkai bunga kehidupan.

Saat manusia menemui ajalnya, malaikat maut akan turun tangan untuk memetik bunga kehidupan dan membawa beserta jiwanya ke alam baka.

Dalam kasus Jungmo yang mana bunga kehidupan sudah tercabut dan ruh nya mengawang diantara langit dan bumi, saat benih itu kembali tertanam, jiwanya pun kembali pada raganya. Didukung dengan intisari kehidupan milik Midam yang memulihkan luka pada tubuhnya, Jungmo akhirnya bisa terlahir kembali sebagai seorang vampire.

Pilihan yang tepat, seperti sebagaimana semua orang tahu bahwa vampire tidak memerlukan jantung untuk tetap bertahan hidup.

Namun ada satu hal yang menjadi tanda tanya bagi mereka semua, apakah tujuan Midam sebenarnya?

Midam berkorban terlalu banyak.

Terlebih karena ia memberikan hampir setengah dari intisari kehidupannya, yang mana artinya usia Midam akan berkurang.

Mereka semua dibuat terheran-heran dengan motif Midam sesungguhnya.

Tidak terkecuali bagi dua orang manusia biasa yang tengah menyeruput kopi dengan nikmatnya.

Let's Play + ProduceX101 [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang