18-

254 48 19
                                    

Eunsang tidak tahu apa-apa, pada nyatanya ia hanyalah anak polos yang kesabarannya selalui diuji.

Kini ia duduk termenung dilantai, meratapi setiap kesalahannya di dunia ini.

"Eunsang salah apa sih, kok cobaan hidup Eunsang berat banget?" Gumamnya miris kemudian kembali mengumpulkan pecahan guci yang berserakan.

"ESA AMBILIN AIR HANGET BURUAN!!"

Ya Tuhan Eunsang berasa cosplay jadi upik abu:(

Belum sempat selesai dengan kerjaannya ada saja yang menyuruhnya lagi, akhirnya ia pun hanya menggigit bibir, menahan diri untuk tidak menganjing-anjingi saudaranya.

Eunsang pun pergi ke dapur, mengambil segelas air hangat kemudian mengantarkannya ke kamar Junho.

Saat pertama kali dibukanya pintu, pandangannya langsung terarah menuju Wonjin yang dibiarkan berbaring dikasur. Wajahnya saat itu terlihat tidak tenang, meski pada nyatanya remaja yang satu itu sedang tidak sadarkan diri.

"Selanjutnya kalian mau gimana?" Tanya Eunsang yang justru hanya dibalas dengan helaan nafas gusar. Dirinya tidak tahu bahwa masalah yang kawan-kawannya hadapi ternyata benar-benar berat.

Tiba-tiba pintu diketuk dari luar, itu Minhee. "Wonjin kenapa?" Tanyanya.

Gurat khawatir tak sanggup ia sembunyikan, tangannya menyentuh dahi Wonjin, mengecek apakah sahabat karibnya Itu sedang demam atau tidak.

"Habis kesurupan maung."

"Please, gue gak mau bercanda, Junho!"

"Gue juga serius!" Junho menjawab dengan kesal, "Salah satu roh jahat ganggu dia, mungkin hasil kiriman dari seseorang."

Minhee mengerang kasar, dia menjatuh kan tubuhnya ke lantai dengan wajah yang tampak gusar.

Eunsang yang menyadari ada yang tidak beres lantas angkat suara. "Ada masalah apa lagi?"

"Mungkin dalam hitungan menit tempat ini akan dikepung."

Eunsang melotot, "wHATTT??" Ya gak terima dong, pondok posaidon bisa-bisa aja diratakan.

"Terus kita harus gimana?" Tanya Dongpyo yang sedari tadi hanya diam, bersandar di pojokan.

"Kalian harus pulang ke alam fana. Junho, tolong antar dongpyo dan Wonjin." Kata Minhee. Ia kembali berdiri, kemudian berlari-lari kecil menuju laci meja. Mengambil barang-barang yang dirasa penting, lalu memasukkannya ke dalam tas. Gak tau aja, Junho yang merasa barang-barangnya dibawa semua malah misah-misuh.

"Gue, Hyunbin, Jungmo, Minkyu sama Seobin bakal pergi ke labirin."

"Tapi Min-" Ucapan Dongpyo terpotong, karena saat itu Minhee sudah menghilang entah kemana.

Ajaib memang, tapi begitulah, tak ada satupun manusia fana yang bisa memikirknnya secara nalar.

"Btw, Seobin teh saha?" Junho bertanya-tanya, merasa asing dengan nama terakhir yang Minhee sebutkan. Namun tidak ada yang merespon ucapannya, mereka malah tampak terhanyut dalam pikiran masing-masing. Bahkan Eunsang sekali pun, yang tidak tahu menahu dengan permasalahan mereka.

 Bahkan Eunsang sekali pun, yang tidak tahu menahu dengan permasalahan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Let's Play + ProduceX101 [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang