Lama menunggu akhirnya Azka dan Monalisa kembali kemeja yang di tempati pangeran Samudra dan Rosela.
Terlihat mereka berjalan sambil bercanda, namun saat beberapa langkah lagi sampai di meja seseorang tak sengaja mendorong nya dan menyebabkan Monalisa dan makanan yang dia bawa jatuh menimpa pangeran Samudra yang duduk membelakanginya.
Semua orang yang melihat nya sontak langsung berhenti dari semua aktifitas mereka.
Terutama Monalisa yang langsung menutup mulutnya dengan tangan saking terkejutnya.
Rosela yang melihat perbuatan Monalisa langsung naik pitam.
"Kau ! Apa yang kau lakukan hah!? Tidak pernah becus !" Rosela langsung menghampiri Monalisa dan mendorong Monalisa dengan kencang.Monalisa yang tidak siap akan serangan Rosela terjatuh membentur meja yang menyebabkan dahinya berdarah.
"Rosela! Apa kau lakukan, sudah cukup" seru Azka yang langsung menghapiri Monalisa yang sedang memegang dahinya.
Pangeran samudra yang melihat keadaan Monalisa terkejut dan ingin membantu namun rasa ego yang tinggi mengalahkan niat nya.
Terlihat Rosela yang mengambil gelas berisi air dan berniat menyiram Monalisa yang sudah tidak berdaya.
Namun air yang di arahkan ke Monalisa justru mengenai punggung kokoh milik seseorang yang berdiri menghalangi.
Semua orang di sana sontak berteriak melihat kejadian itu, bahkan Rosela yang sadar siapa orang yang dia siram pun terkejut.
"Pa_ngeran apa yang_ oh maaf pangeran" serunya dan berusaha membersihkan baju pangeran yang basah namun segera ditepis oleh pangeran."Jangan merusak status bangsawan mu dengan menghakimi seorang pelayan" serunya menahan rasa yang tidak kesal.
Sementara Azka yang sedang membantu Monalisa terkejut saat dengan tiba-tiba pangeran Samudra menarik paksa pelayan nya itu pergi dari kerumunan orang.
Azka yang merasakan kalau emosi sepupunya itu sedang di ujung batas merasa iba melihat Monalisa yang terhuyung-huyung mengikuti langkah sepupunya itu.
©©©©
Saat sampai di depan pintu kamar Asrama nya pangeran menghentikan langkahnya sadar bahwa Azka ada di belakang mereka.
"Kembalilah, biar dia menjadi urusan dokter kerajaan ku" serunya dingin sarat akan ketidak emosi.
Azka yang sadar dengan posisinya disini hanya bisa mengangguk dan berpamitan pada Monalisa yang di balas ucapan terimakasih.
Sepeninggalan Azka suasana berubah menjadi canggung dan akhirnya pangeran memilih pergi meninggalkan Monalisa begitu saja.
Monalisa yang sadar dia membuat kesalahan lagi hari ini merasa bersalah.
"Kenapa harus sesial ini nasib ku, ibu aku mau pulang aku rindu ibu" ujarnya tak terasa air mata menetes dari pelupuk matanya.Setelah membersihkan luka di dahinya Monalisa berniat membuat makanan untuk pangeran, dengan tertatih ia berjalan menuju ke dapur yang ada di dekat ruang makan.
Terlihat dari pintu kamarnya seseorang yang sedang berkutat di dapur dengan sangat ahli dengan tampilan seperti model chef yang sering ia lihat di tv istana.
Ya di sana pangeran sedang mengolah sebuah makanan, Monalisa yang sadar akan hal tersebut dengan terburu-buru menghampiri.
"Pangeran apa yang anda lakukan di dapur, anda bisa menyuruh saya untuk memasak sesuatu" ujar Monalisa dengan cepat."Dan membuat ku mati kelaparan? Kau sangat lamban" jawab pangeran sarkas.
Monalisa yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas pasrah.
"Maaf pangeran" balasnya lirih."Lupakan. makan ini" ujar pangeran dan berjalan meninggalkan Monalisa yang masih menunduk diam.
'kalau pangeran memberi tau ke kerajaan ibu pasti sangat kecewa dan malu kalau tau anak nya tidak becus dalam bekerja. Jangan sampai itu terjadi'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran & Monalisa
General FictionDewasa (18+) Seorang pangeran memendam rasa cintai pada anak pelayannya? Bagai mana kisahnya ? Baca dan beri kesan dengan memberi 🌟 Jika ingin melihat semua chapter dengan cepat...😋maka harus komentar yang pedes atau lucu buat karakter nya ya...🤭...