Ch. 5

306 43 3
                                    

Namjoo berjalan ringan di koridor rumah sakit besar di Manhattan. Pukul 1 siang. Terlalu awal untuk pulang. Tapi harus dilakukan agar obat yang biasa Namjoo konsumsi ada stock nya lagi.

Ruang dokter spesialis Penyakit dalam. pasien penderita gangguan cemas atau depresi dengan gejala-gejala psikosomatik pasti datang ke ruangan bernuasa putih Ini.

Namjoo mengetuk. Terdengar seruan dari dalam meyuruh agar Namjoo lekas masuk.

"Kupikir kau lupa mengambil obatmu"

Baru saja Namjoo mendudukkan pantat dengan mulus di depan dokter berusia muda didepannya ini. Ia sudah dijejali penyataan sarkas. Bar bar memang.

"Sedikit kendala kemaren" kata Namjoo tersenyum

"Joo aku peringatkan. Dosis obat yang aku kasih ke kamu udah aku kurangi. Kamu udah lumayan bisa lepas dari obat ini. Bagaimana kalau kita ubah pola pemakaian nya"

"Tidak dokter Lee, aku masih sedikit membutuhkan obat ini. Kau tau yaa terkadang saat tidur memori itu muncul lagi" kata Namjoo memohon

"Ku jadwalkan ulang ke psikia.."

"Tidak Yong" kali Ini Namjoo sudah memohon kepada dokter Lee Taeyong yang notabene sahabatnya.

"Joo kamu tau kan aku peduli.." kini Taeyong sudah menatap Namjoo penuh harap.

"Yaa, tapi tidak untuk psikiater, obatmu sudah cukup mempan, kumohon " Namjoo mengangguk yakin berusaha meyakinkan sahabatnya ini.

"Baiklah terserah. Ini jam makan siang. Kamu pasien terakhirku. Mau makan ?" Tawar taeyong yang sudah membuka Snelli nya dan menyampirkan nya di belakang kursi nya.

"Of course"
.
Taeyong dimata seorang kim Namjoo itu Sahabat-able banget. Mulai dari dengerin curhatan Namjoo dari jaman kuliah iya mereka kuliah bareng dari London. Sampai jadi bahan recokan Namjoo kalau lagi badmood.

"Tumben telat ngambil obat" sela Taeyong saat Namjoo sedang memakan Sup nya.

"Kemaren dihadang finansial Advisor"

"Oh orang baru ya ?" Selidik Taeyong. Hapal karena raut muka Namjoo berubah.

Namjoo mengangguk tanda mengiyakan. "Untung tadi aku bisa izin, karena tadi dia gak ada di tempat" Namjoo nyengir lebar.

"Habis ini balik kantor lagi ?"

"Nggak, aku langsung mau balik apartement, aku nebeng yaa"

"Yes princess, as u wish"
.
Namjoo sekarang sedang menunggu di depan ruangan Taeyong lagi. Tepatnya besandar samping pintu. Menunggu dokter tampan itu mengambil beberapa barang karena melihat jadwalnya tidak terlalu padat hari ini.

Taeyong keluar sambil berbicara pada ponsel nya.

"Benarkah, kau diManhattan. Waw"
...
"Dimana, disini.., rumah sakit ku"
...
"Baiklah kutemui di loby lantai bawah okay"

Ya begitulah kurang lebihnya percakapan taeyong di telpon bersama...

"Ke loby bentar ya nemuin temanku, habis itu kita pulang"

"Okay" Namjoo mengiyakan. Setidaknya tidak apa apa asal ia mendapat tumpangan gratis.

Taeyong dan Namjoo sudah keluar dari lift menuju loby lantai utama. dibawah.

𝙷𝚒𝚜 𝚅𝚒𝚌𝚝𝚒𝚖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang