Namjoo megerjakan sesuatu di kubikelnya sebelum fokus nya terganggu karena Anne teman sebrangnya. Menoel noel siku Namjoo dengan pulpen.
"Katanya habis sakit ya joo" Kata Anne yang sudah menarik kursi nya ke samping Namjoo
Namjoo memberhentikan kegiatan mengetik nya "yaa bener banget" jawab Namjoo berbohong.
"Sakit apa emang, kenapa gak minta aku ke apartement buat bantu kamu" Kata Anne khawatir.
"Gak papa cuman demam biasa. Sekarang aku sudah sehat" kata Namjoo dengan senyum cerah. Telpon kantor di meja Namjoo berdering. Kata di Interkom Namjoo disuruh ke ruangan Jaehyun sekarang. Lagi.
"Mau kemana ?" Tanya Anne melihat Namjoo berdiri dari bangkunya.
"Tuan Jung memanggil" Namjoo mengendikkan bahu.
"Akhir akhir ini kamu sering kesana yaa" kata Anne mulai memasang mimik curiga.
"Udah aku kesana dulu ya. Itu kalau mau ada susu kotak rasa pisang di pojok" kata Namjoo sambil berlalu.
Dan anne tentu saja mengambil susu kotak pisang yang dibilang Namjoo. Gratis sih. Siapa yang gak mau.
.
"Ada yang bisa saya bantu ?" Tanya Namjoo pada Jaehyun yang sibuk dengan beberapa berkas serta sesekali mengecek sesuatu di ipad nya tanpa memperdulikan Namjoo.Namjoo mulai geram. Dan akhirnya berdehem.
"Duduk lah dan tunggu sebentar lagi" kata Jaehyun menginterupsi.
15 menit. Seper empat jam. Namjoo duduk diam bosan sambil sesekali melihat Jaehyun yang terlihat pusing dengan berkas. Jelas Namjoo memperhatikan Jaehyun. Orang ponsel nya ditinggal di tas. Sialan.
"Maaf agak lama" Jaehyun duduk di depan Namjoo. Sambil membawa beberapa kertas.
"The rules" Kata Jaehyun cepat memperlihatkan ketras dengan Matrai dan beberapa aturan.
"Pardon ?"
"That aggrement" kata Jaehyun agak tidak sabaran.
Namjoo membaca Rules tsb
1. Pihak pertama (Jung Jaehyun) akan menyanggupi semua kebutuhan pihak kedua (Kim Namjoo).
2. Tinggal satu atap, tapi beda kamar. Satu kamar kalau ada hal mendesak.
3. Tidak mencampuri urusan Masing masing.
4. Perjanjian tidak boleh diketahui selain pihak pertama dan pihak kedua.
5. Selebihnya akan dibicarakan nanti.
Dan bubuhan matrai tempat tanda tangan Namjoo dan Jaehyun.
"Setuju ?" Kata Jaehyun agak ragu.
"Sudah sejauh ini aku berbohong. Ibumu benar benar sangat baik. Apa aku setega itu" Namjoo membubuhi tanda tangan di atas Namanya. Oke hidupnya akan benar benar sangat Weird mulai dari sekarang.
Jaehyun juga segera membubuhkan tanda tangan. 2 kopian surat itu. Satu dipegang jaehyun satu dipegang Namjoo.
"Persetan soal cinta" ucap Namjoo pelan.
"Kenapa?" Tanya Jaehyun sayup sayup mendengar Namjoo berbicara karena Jaehyun sudah balik ke tempat duduknya mengambil sesuatu di laci meja. Dan balik duduk ke tempat Namjoo.
"Bukan hal penting"kata Namjoo lagi.
"Minggu depan hari Kamis sampai minggu. Waktu nya cukup kan. Kita ke london temui orang tuamu" Kata Jaehyun menyerahkan tiket pesawat pada Namjoo.
Sedangkan Namjoo yang belum bisa pulang dari awal ia menjejakkan kaki di new york sudah mau menangis rasanya kalau ia akan pulang. Ya walaupun hanya 4 hari.
Dilihat dari tiketnya. British Airways. Dari JFK ke LHR. Durasi penerbangan 6 jam 50 menit. Jam 07.55 hingga 19.45. Dan kelas satuuuu Mata Namjoo membulat. Berapa harga tiket pesawat yang dipegang nya sekarang ini. Jiwa Namjoo serasa menjerit melihat Jaehyun benar benar memgeluarkan Banyak sekali dana.
"Tapii inii terlalu" Namjoo hendak melayangkan protes.
"London timur kan, bagian ?" Tanya Jaehyun yang tidak memperdulikan muka Namjoo.
"Scunthorpe" tetap juga dijawab Namjoo.
Jaehyun mencoba menelpon seseorang "ohh hay mark, lagi di london kan ?" Kata Jaehyun dengan entengnya.
"Bisa antar ke Scunthorpe kamis depan" Jaehyun meminta tolong temannya.
"Baiklah Mark, tentu saja akan kubawakan. Tapi hey jangan lupa kamis depan"
"Yayayaya baiklah. See ya" jaehyun menutup telfonnya.
"Temenku menjemput di LHR" kata Jaehyun lagi.
"Tapi kita mending Naik kereta aja gak nyampe 3 jam" Namjoo memprotes lagi ke mauan Jaehyun.
"Menikmati london sekali kali gak papa kan, 4 jam mau 5 jam gak masalah" kata Jaehyun acuh tak acuh kembali sibuk sama berkasnya.
"Iya terserah Tuan jung saja"
Namjoo sudah mau keluar dari ruangan tersebut. Tapi Jaehyun memanggilnya lagi. Oh gosh
"Nanti malam aku ke apartement mu" Jaehyun berkata cepat.
"Aku sudah punya janji Tuan Jung" Namjoo menoleh ke Jaehyun.
"Batalkan saja janji itu" Jaehyun berkata enteng.
Namjoo membatin . Orang gila. "Tidak kali ini sangat urgent . Taeyong tidak bisa menunggu"
Namjoo keluar dari ruangan itu dengan perasaan yang canpur aduk.
Malam nanti dia itu ada janji. Taeyong akan ke apartementnya menonton film bersama bermain uno bahkan bergosip tentang apa saja. Itu sudah kebiasaan Namjoo dari dulu. Mumpung sahabatnya itu punya waktu luang di tengah jam padat gila nya si taeyong.
Kalau di batalkan. Namjoo tidak sudi.
"Biarkan saja si jung gila itu" Namjoo duduk di kursinya sambil mulutnya komat kamit.
"Heyy kenapa ? Ada masalah" tanya Anne yang melihat Namjoo kesel habis keluar dari ruang sang direktur divisi mereka.
"Banyak sekali masalah" kata Namjoo menaruh kepalanya di meja.
"Puk puk puk, semangat yaa" kata Anne mencoba menyemangati Namjoo yang Namjoo iyakan.
Namjoo meraih coklat yang khusus ia pesan dari korea. Coklat keluaran lama dari pabrik yang dari dulu saat dia kecil. Benar benar coklat favoritnya sepanjang masa. Dan coklat baik menaikkan mood yang hancur bukan.
"Ahh coklat ini. Aku jadi pengen ke korea, hemm coklat ini yaa" Namjoo bermonolog sendiri. Sambil pikirannya melayang kemana mana tentang masa kecil nya yang diakhiri migrain.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝙷𝚒𝚜 𝚅𝚒𝚌𝚝𝚒𝚖
Fanfiction𝘐𝘯𝘵𝘦𝘳𝘯𝘢𝘭 𝘈𝘤𝘤𝘰𝘶𝘯𝘵𝘢𝘯𝘵 𝘥𝘪𝘷𝘪𝘴𝘪 𝘕𝘢𝘮𝘫𝘰𝘰 𝘬𝘦𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘉𝘰𝘴 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘈𝘴𝘴𝘰𝘤𝘪𝘢𝘵𝘦𝘥 𝘋𝘪𝘳𝘦𝘤𝘵𝘰𝘳 𝘢.𝘬.𝘢 𝘍𝘪𝘯𝘢𝘯𝘤𝘪𝘢𝘭 𝘈𝘥𝘷𝘪𝘴𝘰𝘳. 𝘎𝘰𝘴𝘪𝘱 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘦𝘮𝘣𝘶𝘴 𝘴𝘪𝘩 𝘬𝘢�...