Ch. 20

373 34 12
                                    

Maaf dengan *sangat*  atas keterlambatan update an, dikarenakan kesibukan kuliah yang sangat menyita waktu.

Terimakasih sudah sabar menunggu🍑 sekali lagi mohon maaf sebesar besar nya.

***

"Kopi ?" Jaehyun bertanya pada Namjoo yg sibuk membalik omelet di penggorengan.

"Jus dulu, gak baik kopi pagi pagi"

Jaehyun mengangguk patuh, sambil mengeringkan rambutnya yang basah karena habis mandi. Seraya mengecek beberapa Email dari sekertarisnya mengenai beberapa berkas yang harus ia periksa.

Omelate yg masih mengepul asap itu sudah tersaji dihadapan jaehyun yg masih asik mengetik pesan di ponselnya.

"Makan dulu" Namjoo menginterupsi jaehyun dengan mengetuk piring jaehyun yang terabaikan itu. Kasihan.

"Ohh eh udah ya masaknya" Jaehyun baru sadar kalau ternyata Namjoo sudah selesai memasak omelete dan bahkan omelete namjoo sudah habis setengah. Oh jaehyun.

"Hari ini aku langsung ke kantor, kamu gimana ?"

"Eumm" Namjoo mengangguk atas pertanyaan jaehyun.

"Besok aku akan ke balik ke rumah, kalau ada perlu telpon saja ya" jaehyun memberitahu agenda nya besok pada Namjoo. Ada yang ingin jaehyun tanyakan pada Papinya.

"Baiklah"

"Mau berangkat bareng ?"

"Bakalan aneh kalau aku tiba tiba turun dari mobil di jejeran dewan direksi" Namjoo menggelengkan kepalanya lemah. Parkir mobil karyawan itu jauh dari perkiran anggota dewan direksi diperusahaan tempat jaehyun biasa memarkirkan mobil. Bisa bisa di gosip kan apa apa namjoo.

Jaehyun diem. Bingung mau jawab apa. Kan ini pernikahan yang dirahasiakan. "Ini udah lumayan siang, gak bakalan banyak orang disana, lagian itu parkiran"

"Turunkan saja dekat halte depan kantor" kata Namjoo final sambil membersihkan bekas piring nya dan menaruh di tempat cucian piring.

"Oke" jaehyun setuju. Lelah berdebat berusaha meyakinkan.

Namjoo masuk ke kamar dan siap siap mau berangkat kantor. Walau ini sangat telat sekali. Tuhan ini sudah jam 9 pagi.

Namjoo sudah siap dengan blouse warna biru laut dengan rok hightwaist nya. Dan tak lupa silleto hitam yang sudah berteger manis di kaki jenjang Namjoo.

"Oh sudah siap, ayok" jaehyun menoleh dari kursi meja makan yang sama persis ia duduki tadi sebelum Namjoo mengganti bajunya.

"Baju kamu ?" Namjoo menyerit baru sadar. Mereka mau berangkat ke kantor tapi kok baju jaehyun sekarang hanya kaos polos putih dengan celana training selutut.

"Balik apartement ku dulu"

Namjoo mengangguk. Oh bodohnya namjoo.

"Mobil kamu ?"

"Tadi pagi udah diantar di parkiran bawah" Jaehyun sambil mengambil dompet dan kunci mobil cadangannya.

***

Butuh sekitar 15 menit jaehyun siap dengan jas kerjanya.

Namjoo mengangguk, tidak buruk. Rambut yang di Cat hitam legam dengan model up itu sukses mempertotonkan karya tuhan yang indah. Tanpa celah. Manis dan. Damn. Holi-moli looks so yummy dengan pipi yang berlengkung indah.

Kini mereka sudah sampai di parkiran mobil.

"Nanti jam 4 balik ke sini Lagi. Ku antar pulang" Jaehyun berujar membuka pintunya.

Sehak kapan jaehyun alih profesi jadi tukang antar jemput Namjoo.

Belum sempat Namjoo membuka pintu mobil. Jaehyun sudah membuka pintu namjoo. Oh manisnya.
.
"Joo, dipanggil Tuang Jung ke Kantornya" seorang teman memberitahu namjoo yang sedang mengetik beberapa laporan yang menumpuk karena liburannya kemaren.

"Joo akhir akhir ini kamu bolak balik di panggil atasan ya ?" Helen teman kubikel kanan namjoo menyauti Namjoo yang beres beres berkas nya.

"Hehehe nggak tau juga, duluan ya len" ucap Namjoo seraya menepuk pundak helen dan berlalu.

Ingatkan Namjoo untuk memberi tahu jaehyun agar tidak perlu terlalu sering memanggil Namjoo ke ruangannya. Tatapan beberapa karyawati yang lain sungguh sangat mengintimidasi.

Namjoo mengetuk ruangan istemewa jejeran dewan direksi perusahaan itu. Jaehyun menyaut dari dalam mempersilahkan masuk.

"Hai, mau makan siang. Eh tapi ini sudah jam 3 sore bukan makan siang sih namanya ?" Jaehyun menyadari kedatangan namjoo yang berdiri didepan mejanya.

"Duduk dulu, tunggu sebentar"

Namjoo mengangguk. Dan mendudukkan diri di sofa.

"Jae ?" Namjoo membuka suara setelah mereka dalam keheningan selama 5 menit.

"Yaa.." atensi Jaehyun masih mengarah ke beberapa berkas diatas mejanya. Tanpa menoleh ke Namjoo yang sudah duduk bosan di sofa.

"Jangan keseringan manggil aku, nanti yang lain curiga!" Namjoo menekan setiap katanya. Akhirnya jaehyun menoleh juga.

"Beberapa memberi tatapan mengintimidasi, rasanya terlalu salah kalau seorang karyawan biasa terlalu sering dipanggil oleh dewan direksi tinggi perusahaan kan" Nada Namjoo melembut. Jaehyun meletakkan beberapa berkas yang dia kerjakan dan berjalan ke depan Namjoo.

"Apa sebaiknya kita besarkan saja ?"

"Hah apanya" nyeritan di dahi Namjoo muncul atas pernyataan Jaehyun.

"Ahh sebaiknya nggak, nggak usah dipikirkan" Jaehyun baru menyadari kesalahan omongannya. Ada alasan kenapa pernikahan dan melindungi seorang kim Namjoo dilakukan secara sembunyi sembunyi.

"Pernikahannya maksud kamu ?" Akhirnya Namjoo menangkap apa maksud Jaehyun.

Sebenarnya Namjoo kan juga perempuan ingin diakui di khalayak ramai. Tapi perjanjian kemarin pernikahan akan dilakukan dalam lingkup hanya keluarga dekat. Yasudah. Namjoo berusaha memaklumi.

"Udah udah, dari pada ribet. Kita pulang aja yuk, kerjaan ku udah selesai" jaehyun bagun dari tempat duduk ya dan berjalan ke tempat gantungan jas kerja nya.

"Ehh, jae, kita masuk jam 10 tadi itu sangat telat dan ini baru jam 3 sore dan kamu ngajak pulang ! Big no" Namjoo menyilangkan kedua tangan didepan. Seraya menggeleng.

"Kerjaan ku banyak. Pulang kantor aku mau ke rumah sakit" namjo berujar cepat.

"Ngapain ke rumah sakit"

Ahhh Namjoo keceplosan. Obat namjoo butuh obat.

"Hemm, yaudah kamu balik kerja nanti kita pulang bareng aku tungguin di mobil"

"Jae, plis, jam pulang masih lama masih sekitar 4 jam lagi"

"Yasudah, 4 jam dari sekarang tunggu di halte depan aku jemput"

"Jae.."

"Iya apalagi"

"Yasudah aku turuti 4 jam kedepan, oke" Namjoo berlalu keluar ruangan Jaehyun.

Namjoo kembali ke kubikelnya dengan segenap tanda tanya. Kenapa akhir akhir ini jaehyun peduli sekali dengan Namjoo. Oh tuhan. Ada apaaa. Rasanya Namjoo mulai merasakan ada yang tidak beres.

Bodohnya Namjoo baru merasakan sesuatu yang tidak beres ini sekarang. Namjoo harus mencari tahu.

Tanpa sepengetahuan jaehyun.

Apa Namjoo sebaiknya menanyakan pada mami, yaa Mami nya jaehyun selalu ada untuk Namjoo kapan pun namjoo butuhkan. Kalau sesuai jadwal besok Jaehyun akan pulang ke rumah orang tuanya berarti Lusa adalah haru terbaik Namjoo ambil libur sehari untuk menemui mami jaehyun. Karena pasti jaehyun sudah kembali bekerja.

Oh, apa yang disembunyikan jaehyun dari Namjoo selama ini. Namjoo mulai menaruh curiga. Bodoh. Terlambat. Kalau kata Namjoo. Kenapa baru sekarang.

Namjoo mengetuk ngetuk kan bolpoint nya ke meja dan bingung sendiri susunan rencana lusa apa yang akan ia tanyakan kepada calon mertua super duper baiknya itu.

𝙷𝚒𝚜 𝚅𝚒𝚌𝚝𝚒𝚖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang