seperti kata yang Namjoo yakini. Jika engkau pergi ke rumah seseorang tanpa membawa buah tangan maka itu tidaklah sopan. Apalagi ini calon mertua bukan.
Ah Namjoo benar benar sudah jatuh dalam permainan.
Maka dari itu Namjoo menyempatkan diri untuk membelikan cake guna sebagai perbuatan baiknya bagi sang calon mertua.
-
Berjalan dirumah mewah itu. Kaki kaki Namjoo membawanya pada ruangan pojok dengan pintu yang sedikit berbeda dan terbuka.
Tadi Namjoo diberitahu kalau Ibu mertuanya tidak ada dirumah. Hanya ada Ayah Mertuanya dan Jaehyun yang sedang berbincang di Ruang baca keluarga di lantai 2.
Maka dari itu langkah Namjoo berjalan mengendap ke pintu. Guna mengejutkan kedatangannya. Hehehe
Tapi Langkah itu terhenti seketika. Didalam terdengar suara yang cukup masuk kedalam rungu Namjoo. Dan kalimat demi kalimat dapat didengar dengan jelas. Dan ini Yang dapat Namjoo tangkap-
"Kamu berkata gadis itu memang Namjoo"
Namjoo tetap diam. Dirinya yang tau sedang dibicarakan memilih hendak kembali. Menguping itu tindakan tidak sopan bukan. Tapi langkah itu seakan berat Namjoo bawa ketika Namanya disebut lagi.
"Ya itu benar dia. Pi- wajah itu tidak mungkin Jaehyun lupa. Bahkan bando yang aku beri- bando itu ada di pakai di foto yang sama masa kecil nya"
"Dan-"
"Dan, luka Parut itu didahi"
Namjoo menyerit bingung di balik pintu. Luka parut didahi. Namjoo tidak pernah membiarkan siapapun dia punya luka itu kecuali keluarganya. Jaehyun yang baru ia kenal bahkan tidak tau. Kok sekarang bisa bisanya Jaehyun tau.
"Pasti dari kejadian yang waktu itu- Jaehyun yakin seratus persen saat mengecek berkas berkasnya dikantor. Orang Tuanya tidak ada latar warga negara Korea sama sekali. Dicari latar belakang pun tidak ada hubungannya- kecuali- kecuali satu Wonbin itu nama korea iya Ayah Namjoo Namanya orang Korea. Tuan Kim Wonbin "
"Jaehyun kamu sangat yakin?"
"Pi- demi apapun. Demi Hidup Jaehyun. Jaehyun yakin. Sakit itu masih membekas. Utang itu dimasa lalu masih ada dan harus Jaehyun tebus,-"
Namjoo makin mengerutkan dahinya. Utang di masa lalu. Namjoo tidak pernah bertemu Jaehyun. Tidak pernah.
"Papi juga punya Utang. Ceritakan tentang dia. Gadis itu pi. Anak kecil itu. Papi Tau kan aku begitu Frustasi mencari di kolom pencarian orang hilang"
"Tapi ini terlalu berbahaya Jaehyun. Kalau benar Namjoo orangnya ia harus di jauhkan dari kamu. Kamu-"
"Jaehyun tidak peduli,-" kata Jaehyun meninggi kemudian melanjutkan dengan lemah "sekarang atau tidak pi, Jaehyun siap mendengar apapun. Cerita apapun. Jaehyun ingin memastikan kebenaran"
Maka Namjoo masih terdiam pada tempatnya. Seperti Linglung mendengarkan Calon Ayah mertuanya dan Jaehyun berbicara.
"Ada alasan dibalik Papi membawa kamu dan kakak kamu serta adek kamu yang kecil ke yayasan yang papi kelola. Yayasan itu hanya satu satunya tempat aman. Properti dari Yayasan itu bukan atas Nama papi ataupun Tuan Kim ayah dari Kim Namjoo"
Jaehyun mengangguk mengerti. Namjoo jangan tanya keadaannya dia hanya bengong mendengarkan dibalik pintu.
"Awalnya Jung Corp itu jalin kerja sama Kim Company buat suatu project raksasa dengan dana yang besar. Saham naik di perusahaan. Perusahaan kita punya nama bagus di korea. Tuan Kim setuju menjalankan rencana. Tapi ada dibeberapa bagian. Pemilik saham kakak kakak dari Tuan Kim. Kim Company itu sendiri tidak terima karena menurut mereka impact ke perusahaan gak terlalu banyak-"
Leo Jung melanjutkan. Jaehyun masih mendengarkan mencoba mencerna "akhirnya perusahaan diakusisi sama Saudara Tuan Kim sendiri. Semua disabotase. Mulai dari tempat Tinggal Tuan Kim dibakar. Ah kebakaran itu Papi tidak bisa cerita banyak itu merupakan hal yang sangat menyakitkan. Bayangan itu terus menghantui pesan terakhir Tuan Kim ke papi. Jika aku mati malam ini, tolong titip Namjoo dia ada didalam lemari besi. Dan saat itu papi pergi kesana semua sudah terlambat dan hangus terbakar. Tapi papi Terobos saja, pemadam kebakaran susah menjangkau area Villa di atas. Papi sendiri mengangkat gadis kecil itu dari lemari besi. Ia lemah dan tak berdaya. Sebelum makin bahaya dan besar Papi mengungsi ke dalam hutan. Saat sudah tenang dan Ambulan datang baru papi menyelinap diantara kerumunan. Keadaan kacau sekali malam itu"
"Jadi Papi ada disana saat Kebakaran? Apa kebakaran? Itu alasan dari-" kata Jaehyun terputus saat Leo melanjutkan-
"Alasan kalau baju gadis dengan marga Kim yang kamu temui di Yayasan itu kotor dan penuh arang"
Namjoo masih berusaha mencerna. Walau kepalanya sekarang pusing bukan main.
"Tidak sampai disitu. Papi bepikiran usaha sabotase perusahaan itu tidak hanya berhenti disitu. Maka dari itu papi membawa kalian sembunyi diyayasan. Beberapa Hari sekitar 2 minggu kemudian Dan benar saja. Mobil yang Mommy tumpangi rem nya disabotase tetapi itu tak mempan-"
"Padahal saat malam itu Kami berencana menjemput kalian di yayasan agar terbang ke New York mengamankan diri disini"
"Tapi malam itu-" Jaehyun tidak melanjutkan kata katanya.
"Ya Malam itu Juga kejadian tragis, kamu ditemukan di parit dengan luka lebam. Dan gadis kecil Kim. Hilang tanpa jejak"
Kepala Jaehyun berdenyut memutar memori apik sebelum kejadian mengerikan terjadi.
Flashback
Malam itu sinar bulan purnama cerah. Bahkan kunang kunang terlihat indah dalam gelapnya malam.
Jaehyun sedang bermain sendirian. Mengikuti arah pandangnya ia melihag gadis kecil yang mengenalkan dirinya dengan nama kim berlari ke arah hutan. Padahal kata para Penjaga yayasan tidak boleh. Bukan bukan ke arah hutan
Melainkan pintu kecil ke hutan.Maka Jaehyun kecil mengeratkan jaket. Mengikuti orang yang akhri akhir ini membuat moodnya membaik jikalau tidak ada papi dan mommy menjemput.
Ia sungguh sangat tertarik dengan gadis itu. Misterius dan penuh kejutan luar biasa.
Dan tanpa sadar Jaehyun mengikuti Terus menerus masuk terus sampai Jaehyun melihat jalan raya dalam jarak pandangnya dibalik pohon dan gadis Kim itu berlari ke arah kelinci dijalan. Dan-
Setelah itu kejadian mengerikan itu terjadi. Dengan mata kepala sendiri. Dari jarak pandang yang bisa dibilang jelas itu. Jaehyun melihat Gadis kecil Kim. Atau Namjoo itu bersimbah darah dari kepala nya. Jidatnya mengeluarkan banyak darah. Namjoo tertabrak mobil malam itu. Ditengah dinginnya malam dibawah sinar rembulan yang terang. Bagaimana tidak membekas dimemori betapa buruknya malam itu.
Dengan terlihat jelas. Jaehyun masih dibalik pohon. Ia shock. Dadanya bergemuruh. Berkecamuk ingin menolong maka dengan insting nya Jaehyun berlari balik ke arah pintu kecil ia keluar yayasan tadi.
Namun kaki kecil itu terpeleset Jaehyun tergelincir masuk ke dalam Jurang yang tidak terlalu dalam dan pingsan. Ditemukan keesokan Harinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝙷𝚒𝚜 𝚅𝚒𝚌𝚝𝚒𝚖
Fanfic𝘐𝘯𝘵𝘦𝘳𝘯𝘢𝘭 𝘈𝘤𝘤𝘰𝘶𝘯𝘵𝘢𝘯𝘵 𝘥𝘪𝘷𝘪𝘴𝘪 𝘕𝘢𝘮𝘫𝘰𝘰 𝘬𝘦𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘉𝘰𝘴 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘈𝘴𝘴𝘰𝘤𝘪𝘢𝘵𝘦𝘥 𝘋𝘪𝘳𝘦𝘤𝘵𝘰𝘳 𝘢.𝘬.𝘢 𝘍𝘪𝘯𝘢𝘯𝘤𝘪𝘢𝘭 𝘈𝘥𝘷𝘪𝘴𝘰𝘳. 𝘎𝘰𝘴𝘪𝘱 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘦𝘮𝘣𝘶𝘴 𝘴𝘪𝘩 𝘬𝘢�...