"Iyaa ayah, Namjoo janji bakalan balik lagi kok" Pelukan Namjoo melonggar. Gantian jaehyun yang memeluk bakal jadi calon mertuanya.
Yeji dan Doyeon yang ikut dibelakang udah dadah dadah aja.
Masuk untuk Boarding pass. Jaehyun membantu membawakan tas Namjoo. Yang sama sekali gak berat. Penerbangan 8 jam yang akan mendarat di bandara JFK membuat keduanya jengah menunggu.
"Jaehyun, aku bisa ngundang taeyong ke acara kita kan ?" Tanya Namjoo sambil membenarkan posisinya saat peasawat sudah stabil di udara.
"Tentu saja"
"Anuu ituu tapi.. kau tau kan.."
"Soal, belum memberitahu dia" Jaehyun sudah mengalihkan atensi penuhnya pada Namjoo.
Namjoo menganggung.
"Atau aku yang beritahu, teman temanku banyak juga sih yang datang kau tak apa ?"
"Ohh tak apa sungguh, soal taeyong bisa beri waktu"
Jaehyun mengangguk. Ah. Namjoo belum siap rupanya kehilangan Pangerannya. Sialan.
"Boleh aku bertanya sesuatu ?" Tanya Namjoo lagi yang kini tampak lebih serius.
"Kalau aku bisa menjawabnya" jaehyun mengendikkan bahu sambil membaca majalah yang tersedia.
"Alasan menikah denganku, maksudku begini, jaehyun. Kita bertemu tidak sengaja, kamu atasanku sedangkan aku hanya err.. staf biasa. Yang benar benar jauh posisinya. Kamu baru pindah ke kantor dan aku bahkan tidak mengenalmu sama sekali. Tapi kamu tiba tiba datang padaku maksudku menawarkan beberapa hal"
"Sudah" Jaehyun masih membaca majalan mendengar celotehan Namjoo.
"Baiklah, boleh kutanya balik" Jaehyun bertanya dan Namjoo mengangguk dengan polosnya. "Alasanmu menerimaku ?"
"Tidak tau, aku tidak pernah berpikir. Bahwa kamu menawarkan beberapa hal yang memang membuatku untung. Tapi sebenarnya aku tidak terlalu membutuhkan nya sih. Tapi itu aku tidak tahu alasan sesungguhnya. Hanya insting. Hanya firasatku baik saat yaa saat kamu menawarkan tawaran itu" namjoo mengetuk mulutnya. Kelepasan.
"Nah kalau begitu aku juga hanya insting" Jaehyun menutup Majalahnya. Menaruh ditempatnya semula dan menghadap Namjoo.
"Sebenarnya, ini terlalu klise, aku selalu dijodohkan sama orang tuaku, aku selalu menolak, maksudku begini, aku tidak mau berada di hubungan serius saat ini, tapi mereka terus memaksa. Nah aku ketemu kamu yang mau menerima tawaranku, yaudah deh. Permasalahan selesai. Kita saling membutuhkan. Aku butuh pendamping kamu juga butuh beberapa biaya dan pendamping"
"Yaa gak gitu juga, aku masih mampu kok biaya hidupku sendiri. Tapi jaehyun.."
"Hmmm"
"Apa sebelum ini kita memang belum pernah bertemu, maksudku begini, kamu dan aku apakah jauh sebelum ini pernah bertemu ?" Tanya Namjoo, perasaan nya benar benar mengganjal. Alasan Namjoo untuk menerima itu memang insting seperti ada yang aneh dengan jaehyun dan yaa namjoo sudah usia matang menikah tapi tak kunjung ada yang mendekat. Tawaran menggiurkan terima saja.
"Eummm mungkin" Jaehyun mengalihkan pandangannya kedepan.
"Kamu percaya reikarnasi ?" Tanya Namjoo mulai out of topic
"A little bit"
"Apa iyaa sihh" Namjoo mengacak rambutnya. Tak kunjung menemukan jawaban.
"Kenapa sih ?"
"Nggak, aku menerimamu karena aku merasa yaa hanya merasa kamu benar benar bisa melindungiku, menjagaku ya walaupun aku gak tau kontrak pernikahan itu sampai kapan" Namjoo merutuki mulutnya. Bisanya ia keceplosan. Ia tidak mau Jatuh cinta duluan.
Apa iya Namjoo jatuh cinta. Beginikah. Apakah ini terlalu cepat ?
Yang dirasakannya berbeda ketika bersama dengan taeyong.Ahh soal jatuh cinta. Namjoo tidak mengenal bagaimana rasanya jatuh cinta. Selama ini hidupnya hanya dengan buku buku pelajaran. Buku buku usang perpustakaan. Dan pendidikan benar benar tidak tau bagaimana itu jatuh cinta.
"Kalau begitu, mau akhiri kontrak pernikahan ?" Tanya Jaehyun yang menatap Namjoo yang jadi gelagapan.
"Hah, bagaimana bisa. Kita kan sudah.. keluarga.. kitaa.." Namjoo jadi bingung. Kok jadi gini sih.
"Aku bercanda. Kita nikah betulan saja. Tanpa kontrak"
Namjoo cengo. Jaehyun sudah mengusak rambut Namjoo yang akhirnya jadi sedikit berantakan. Sambil tersenyum memamerkan dimple dikedua sisi pipinya.
"Tapi kata ibu landasan pernikahan adalah cinta"
namjoo hendak protes. Kok dengan mudahnya jaehyun meu mengakhiri kontrak. Tapi sih isi kontrak itu belum mereka bahas selebihnya. Hubungan mereka ini apa sih. Namjoo juga bingung."Seiring berjalan nya waktu kan bakalan tumbuh cinta, Emang kamu jatuh cinta sama aku"
Jderr !! Bagai petir disiang bolong. Jantung Namjoo berdetak lebih cepat. Pasti sekarang pipi nya memerah.
"Akuu.. gak pernah tau apa itu jatuh cinta" cicit Namjoo pelan.
"Mau ku ajari bagaimana jatuh cinta ?"
"Hahhhhh" Namjoo makin heran.
"Mau ku ajari caranya menyayangi ?" Tawar Jaehyun
Namjoo makin cengo. Laki laki di sampingnya ini omongannya mulai ngawur.
"Dengan hati yang tulus" Jaehyun menyerahkan Jus jeruk yang dari tadi nganggur ke arah Namjoo.
"Minum dulu, kamu hah hah hah aja dari tadi kayak tukang keong"
Namjoo meminum jus jeruk itu dan menaruh botol nya kembali.
"Hati yang tulus ya" Namjoo menggumam tidak jelas. Pikirnya. Diamana ia pernah mendengar kata kata itu. Dimana. Sepertinya pernah.
"Kenapa ?" Jaehyun menyadari perubahan eksperesi Namjoo yang penuh tanda tanya. Apa ia memgingatnya.
"Ah gak papa, seperti aku pernah mendengar nasihat itu. Apa di drama yang aku tonton ya"
"Jadi mau nanya apa lagi ?"
"Itu kenapa harus aku jaehyun. Maksudku kenapa harus aku ?" Tanya Namjoo lagi belum puas dengan jawaban jaehyun.
Nanti kamu akan tau saat itu. Tapi jangan sekarang. Aku hatus mengikatmu dulu disisiku. Selamanya. Kontrak itu. Itu hanya bercanda. Aku mencintaimu dari dulu bodoh.
Itu kata Jaehyun dalam hati tapi yang keluar dari mulutnya hanya
"Ya karena itu kamu"Hhhhhh namjoo sudah lelah membicarakan hal hal nyeleneh dengan jaehyun. Sangat Random. Apa yanh disembunyikan jaehyun. Adakah sesuatu yang selama ini ditutupi jaehyun.
Kenapa harus dia yang ditawarkan pernikahan itu. Kenapa bukan orang lain.
Namjoo harus mencari tau.
Tapi
rasanya ia sudah tau jatuh cinta.
Melihat jaehyun disampingnya yang sedang menutup mata dan menyilangkan tangan didada. Dengkuran halus. Pertanda tertidur. Namjoo melihat itu dengan lekat lekat.
Ah iya hatinya berdetak dua kali lebih cepat.
IBU ANAKMU TAU JATUH CINTA.
Namun pandangan itu memggelap lagi. Ah iya pernikahannya kan hanya kontrak. Pasti tidak akan berlangsung selamanya.
Harus nya Namjoo benar benar menikah saja dengan Jaehyun tanpa kontrak sialan itu. Hehehe.
Beberapa menit kemudian Jaehyun merasakan tidak ada pergerakan dari bangku sebelahnya. Jaehyun gak tidur dari tadi hanya memejamkan mata.
Begitu membuka mata. Ternyata Namjoo nya sudah tertidur menyamping persis posisi jaehyun saat ini. Poni Namjoo agak berantakan.
Tangan Jaehyun ter ulur membenarkan.
Namun seketika itu juga jaehyun terdiam. Dahi ujung sbeelah kiri yang biasanya tertutupi rambut Namjoo yang panjang ada goresan yang membekas. Luka lama. Tapi tetap saja tidak bisa hilang parut itu.
Jaehyun menyerit. Pasti saat itu sangat sakit sampai sampai namjoo melupakan jaehyun nya. Luka itu pasti karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙷𝚒𝚜 𝚅𝚒𝚌𝚝𝚒𝚖
Fanfic𝘐𝘯𝘵𝘦𝘳𝘯𝘢𝘭 𝘈𝘤𝘤𝘰𝘶𝘯𝘵𝘢𝘯𝘵 𝘥𝘪𝘷𝘪𝘴𝘪 𝘕𝘢𝘮𝘫𝘰𝘰 𝘬𝘦𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘉𝘰𝘴 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘈𝘴𝘴𝘰𝘤𝘪𝘢𝘵𝘦𝘥 𝘋𝘪𝘳𝘦𝘤𝘵𝘰𝘳 𝘢.𝘬.𝘢 𝘍𝘪𝘯𝘢𝘯𝘤𝘪𝘢𝘭 𝘈𝘥𝘷𝘪𝘴𝘰𝘳. 𝘎𝘰𝘴𝘪𝘱 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘦𝘮𝘣𝘶𝘴 𝘴𝘪𝘩 𝘬𝘢�...