Ch. 2

415 42 0
                                    

Namjoo menaiki bus ke Chelsea Market. Jam menunjukkan pukul 08.30 pagi. Cukup pagi untuk namjoo ke Market. Ya tidak apa apa sekalian jalan jalan mumpung weekend hari minggu.

Namjoo tidak menyesal kali ini jalan pagi pagi ke "Pasar" karena cuaca New York sangat bersahabat sekali. Langit biru. Tidak terlalu panas. Duhh indah banget kalau kata Namjoo lah. Pagi ini.

Dengan langkah enteng Namjoo masuk ke Market dan membeli beberapa barang

Beberapa belanjaan sudah ada di kantong. Sudah beres. Senyum cerah Namjoo karena sudah selesai berbelanja.

Chelsea Market tampak Semakin Ramai begitu pula jalanan New York pasti Padat. Baiknya Namjoo membeli bubble tea dulu untuk diminum saat perjalanan pulang.

Bubble tea rasa Matcha itu Namjoo sesap Nikmat. Tak sadar kalau sebenarnya Market lagi ramai dan tanpa sengaja ia menubruk seseorang yang membuat bubble tea nya jatuh ke lantai.

Brukk..

"aww" ringis Namjoo berjongkok memungut bebrapa kantung yang isi nya berjatuhan.

Dan detik selanjutnya Namjoo sudah mengumpat menggunakan Bahasa Korea. Yang pasti orang New York tidak mungkin tau artinya.

Penasaran karena tidak ada bantuan dari orang yang menabraknya  "dalam benak Namjoo" alhasil Namjoo menoleh. Mendangakan kepala melihat raut wajah siapa yang berani menabraknya.

Kemudian Namjoo mendecak sebal.

"Masih Muda, baju mahal tapi otak juga mahal" kata namjoo lagi menggunakan bahasa korea pada orang yang di tabraknya yang hanya menaikkan satu alisnya bingung.

Namjoo ingin menarik kembali kata katanya kalau hari ini indah. Matcha nya sudah tak bisa diminum lagi. Malang sekali.
.
Mansion mewah yang berjarak kurang lebih 2 jam an dari New York tempat keluarga Jung berada.

Ibunya Jung Yoona atau Yoona Wayne sebelum menyandang status nyonya jung menyambut kedatangan anak keduanya dengan senang.

"udah waktunya makan siang jae, ayo makan ?"

Jeffrey mengannguk

"hey brothaaa" jangan Tanyakan itu siapa.

Itu adalah suara anak bungsu keluarga jung yang baru berusia 19 tahun dan sekarang di tahun pertamanya ia kuliah. Jung Chan-Woo a.k.a Chanu.

Jeffrey menyambut pelukan saudara tercintanya.

"hey dad" sapa Jeffrey pada ayahnya.

Yang di balas ayahnya hanya anggukan dan melanjutkan membaca Koran di meja makan.

Tak banyak yang dibahas hanya bagaimana kerjaan Jeffrey yang dia lakukan di Seoul dan New York.
.
Jeffrey sudah Menaiki mobil nya sendiri yang ia ambil di garasi keluarga.

"Gak nginap dulu jae ?" Tanya Ibunya yang sudah berdiri di pintu utama.

"Kapan kapan ya mum" kata Jeffrey sopan "bye channn" kata Jeffrey ke Adik bungsunya. "Titip salam Buat illhoon hyung" sambung Jeffrey kemudian tancap gas balik ke apartement nya di Manhattan.
.
Namjoo membokar belanjaannya dengan misuh misuh. Jengkel karena ditabrak sembarangan tadi.

"Kalau ketemu lagi awas aja" ancem Namjoo sambil menaruk buah buahan secara kasar ke keranjang.

"Pokoknya aku mau minta ganti bubble tea sepuluh" sungut Namjoo kesal.

Namjoo mengeluarkan sayur sayuran.

"Aww" tangan nya ia tarik tiba tiba dari dalam kantong belanjaan. Ada yang tajam. Tidak terlalu sih.

Namjoo menumpakan langsung isi kantong belanjaannya dan mendapati gelang merek BVLGARI berwarna perak.

4 bulan gaji Namjoo. Oh tuhan. Namjoo menganga lebar mendapati gelang mahal itu ada di kantong belanjaannya.

Namjoo mengambil gelang itu. Melihatnya dicahaya. Indah sekali. Dan pasti mahal.

Namjoo buru buru menghilangkan pikiran untuk menjualnya. Bisa saja itu gelang imitasi. Tapi kalau itu gelang beneran. Bisa beli kulkas dan sofa baru Namjoo. Hehe

Ohh Namjoo menyadari sesuatu. Dibalik bagian dalam gelang nya terdapat inisial -J

Cocok sekali kalau gelang ini buat Namjoo. Joo.

Kalau dipikir pikir dari mana asal gelang ini. Otak Lemot Namjoo mencoba berpikir. Apa saja yang ia lakukan hari ini.

Pasar. Beli daging. Beli sayur. Beli buah. Beli Bubble tea. Jatuh.

Ahh iya, Namjoo ingat sekarang. Mungkin gelang ini milik pemuda yang menabrak nya tadi. Wahh benar benar kaya sekali pemuda tadi yaa pikir Namjoo lagi.

Namjoo tidak ambil pusing untuk gelang dengan harga selangit itu. Jadi Namjoo hanya menyimpan di dompetnya saja. Dan kembali menata barang belanjaannya.
.
Jeffrey menyetir mobil dengan kecepatan sedang. Berusaha menikmati kota suasana kota New York. Sesaat dilampu merah jeff menengok ke arah pergelangan tangannya.

Oh crap. Gelangnya tak ada. Lampu hijau. Jeff kembali menjalankan mobilnya.

Apa ketinggalan di Rumah. Jeff menelfon ibunya dan bertanya. Ternyata tidak ada. Bahkan katanya ia tak mengenakan aksesoris apapun.

Kalau seperti itu berarti..

Sial, gadis itu. Ingat Jeffrey lagi saat ada gadis yg membawa kantong belanjaan banyak sambil sibuk meminum bubble tea Tanpa memperhatikan jalan dan Menubruknya.

Oh tuhan. Itu gelang langka. Hanya ada satu didunia.

Jeff mengacak Rambutnya sebal. Hari ini sial sekali rasanya.
.
"Sebentar lagi katanya Financial advisor yang baru datang ?" Kata Anne yang datang mengunjungi kubikel Namjoo.

"Jam berapa ?" Tanya Namjoo.

"Jam 09.30" jawab Anne antusias.

Namjoo hanya mengangguk mengerti. Ia juga harus siap siap dalam penyambutan. Ya seperti welcome ceremony

Karena Divisinya tersebar di 5 lantai. Lantai 16 adalah lantai utama untuk pusat Bagian dari divisi Namjoo. Maka dari itu penyambutan awal sang finansial advisor baru akan dilakukan di lantai tempat Namjoo bekerja.

"Joo, lets go" ajak Anne dengan menepuk pundak Namjoo menandakan kalau Financial advisor baru nya sudah datang.

Semua Karyawan Berbaris rapi menyambut bos baru.

Namjoo dan Anne tak lupa menunduk saat sang bos baru itu masuk ke ruangan kerja mereka.

"Perkenalkan Semuanya ini tuan Jeffrey Jung yang akan memimpin divisi Internal Accountant mulai dari sekarang" kata tuan George selaku bagian Humas.

Namjoo menegadahkan kepala selagi bertepuk tangan untuk menghormati kehadiran bos barunya.

Alangkah terkejutnya Namjoo kalau Mengetahui bos Barunya itu orang yang ia tabrak di Market kemaren.

Namjoo mengumpat pelan. Dan berusaha menutupi wajahnya dengan Rambut agar tidak dikenali Si Financial Advisornya.

Untung saja tuan George langsung membawa Si "bos" baru itu ke ruangan nya. Kalau tidak Namjoo sudah mau lari saja dari situ samgking Malunya.

Apakah dunia sesempit ini. Kata Namjoo yang sedang berjalan kekubikelnya dan bernafas lemah saat sudah terduduk dikursinya.

"Hey" Anne menyikut pelan Namjoo.

Namjoo menoleh pada Anne dan bertanya kenapa sambil lesu.

"Ternyata bukan rumor kalau Financial advisor kita Tampan rupawan dan Sempurna. Kau lihat tadi rambut gaya Slick Back nya. Cocok banget sama rahang tegas nya" Kata Anne panjang lebar mengomentari penampilan

Jeffrey Jung si Financial advisor Baru.

𝙷𝚒𝚜 𝚅𝚒𝚌𝚝𝚒𝚖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang