Ch. 17 ( Fakta Itu )

227 37 1
                                    

Mereka akhirnya pulang. Gak jadi makan. Makanan nya dibungkus aja kata doyeon.

Namjoo diam. Kebiasaan lamanya gak hilang. Bukan kebiasaan sebenarnya. Itu Trauma.

Entah kenapa Namjoo selalu gak bisa lihat cahaya datang tiba tiba. Seperti cahaya blitz kamera. Terlalu mendadak. Mengingatkan Namjoo pada mimpi mimpi buruknya. Namjoo terlalu takut dan selalu merasa terancam ketika ada blitz kamera. Dia selalu gemetar ketakutan.

Sesampainya dirumah Namjoo istirahat di kamar. Kepalnya masih nyut nyutan. Jaehyun merasa bersalah sekali. Semakin bersalah.

Jaehyun sudah bersidiri di depan kamar Namjoo membawa makanan. Namjoo kan belum makan malam. sebenarnya Ia juga belum.

Doyeon yang kamarnya notabene didepan kamar Namjoo keluar dari kamarnya Melihat jaehyun ragu mengetuk.

Dengan isengnya Doyeon mengetuk pintu kamar Namjoo membuat jaehyun terlonjak kaget.

Namjoo keburu membuka pintu. Melihat Jaehyun membawa Nampan berisi makanan.

Namjoo dan Jaehyun diam ditempat. Doyeon yang melihat adegan bak drama drama korea yang sering di tontonnya itu gemas sendiri. Akhirnya mendorong paksa jaehyun masuk kamar Namjoo dan menutup kamar Namjoo seraya berkata.

"Kalau mau pacaran jangan ngalangin jalan orang" kemudian doyeon berlalu ke dapur sambil cekikikan.

Dikamar Namjoo. Namjoo udah duduk di karpet kamar nya. Jaehyun duduk didepan Namjoo.

"Belum makan kan, nih makan dulu" kata Jaehyun.

Namjoo menarik Nampan itu mendekat melihat nanar Nampan itu. Merasa bersalah makan malam di resturant tadi gagal karnanya.

Jaehyun mengedarkan pandangan. Ada beberapa obat di nakas. Photo photo Namjoo dan ada satu foto yang membuat jaehyun ketika dipanggil Namjoo tidak mendengar sama sekali.

"Jae, kamu belum makan juga kan ayo makan" Namjoo menawari jaehyun makan bersama.

"Jae" Namjoo menoleh ke jaehyun. Yang arah pandang nya ke foto masa kecil Namjoo.

"Jae ini makanan.." ucapan Namjoo terpotong oleh jaehyun yang sudah bertanya..

"Foto pas kamu kecil kan ?" atensi jaehyun belum beralih dari foto Namjoo yang terpajang di atas rak buku samping nakas.

"Yaa benar, kalau gak salah kata ibu foto umur 6 tahun. Maybe i dont know" Namjoo mengendikkan bahu dia lupa masa kecil nya lupa benar benar tidak ingat sama sekali.

"Mungkin ?" Kali ini Jaehyun menatap Namjoo yang sudah menyuapkan sup ke mulut nya sendiri.

"Aku gak ingat masa kecil ku. Semuanya kabur. Aku gak pernah ingat sama sekali" kata Namjoo biasa aja kemudian melanjutkan "oh iya maaf tadi aku shock saat kamu photo. Biasanya aku photo gak pakai blitzz"

"Kenapa ?" Jaehyun penasaran alasannya.

"Aku takut. Benar benar seperti mimpi buruk"

"Aku minta maaf" Jaehyun menunduk. Dugaan nya selama ini ternyata..

"Untuk apa ?" Tanya Namjoo.

"Untuk segalanya, segala galanya" kata Jaehyun mengangkat wajahnya dengan mata yang seperti menahan tangis dan tersenyum manis. Namjoo menyerit heran.

"Gimana makanannya enak ?" Jaehyun sudah kembali seperti semula. Gak se drama tis tis tis lagi.

Namjoo ngangguk. "Lha kamu belum makan ?"

"Oh nanti aja, habisin ya habisin" kata Jaehyun sambil cengar cengir.

"Pulang nanti naik otto aja ya" kata Jaehyun.

𝙷𝚒𝚜 𝚅𝚒𝚌𝚝𝚒𝚖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang