Chapter 2

121 10 0
                                    

Tak terasa sudah 2 minggu, berarti hari ini Hyeri harus terbang ke Jepang dan meninggalkan Jimin.
Pagi ini Hyeri dan Jimin berada di taman komplek.

"Kamu berangkat jam berapa?" Tanya Jimin.

"Jam 2 siang."

Jimin menghela napas, "Hyeri,jangan bandel ya disana.. Aku akan nunggu kamu disini."

"Iyaa. Jimin peluk" ucap Hyeri sambil melebarkan kedua tangannya. Dengan cepat Jimin memeluk Hyeri. Tiba tiba saja Jimin merasa bahu baju basah.

"Hyeri-ah, kau menangis?"

"Aku akan merindukan mu,sering sering menghubungiku ya Jimin."

"Pasti, aku janji."

"Hyeri.." panggil Jimin lembut setelah melepas pelukan.

"Apa?"

"Jangan hilangkan ini." ucap Jimin lalu membuka kotak yang berisi kalung dan memakaikan ke Hyeri.

"Aku akan menjaga kalung ini." seru Hyeri lalu menghapus air mata yang masih keluar.

"Jangan lama lama ya, setelah selesai kuliah langsung pulang dan menemuiku. Jangan sampai tidak membalas chatku." ucap Jimin sambil mengusap lembut kepalaku.

"Okee."

"Tinggal masih ada waktu 4 jam lagi untuk kita bersama, mari kita melakukan hal yang bisa membuat kenang kenangan." seru Jimin di sertai senyuman manis.

"IYAA!"

4 jam berlalu, kini Jimin mengantarkan Hyeri untuk mengambil barang barang di rumahnya dan kebandara. Waktu terisisa 2 jam lagi.

"Jimin-ah, ayo bera---jimin kau menangis?" Kaget Hyeri ketika ia masuk kedalam mobil, hyeri langsung mengusap pipi Jimin yang sudah banjir air mata.

"Hyeri, tolong jangan lama lama,aku akan sangat merindukan mu." ucapnya.

"Jimin, nanti jika kuliah ku selesai aku berjanji akan pulang"

"Hyeri, nanti kau bawa boneka di belakang itu ya." ucap Jimin membuat Hyeri melihat ke bangku belakang terdapat boneka yang lumayan besar berwarna kuning-putih. Sama seperti chimmy bt21.

"Jika kamu rindu denganku peluk saja boneka itu, sudah ku beri parfum ku." ucapnya sambil tersenyum yang Hyeri yakin ia susah menerima kenyataan ini.

"Terimakasih jimin, aku akan selalu memeluk boneka itu. Aku akan memberi nama... Chimmy"

"Nama yang bagus."

Setelah itu Jimin menancap gas dan segera ke Bandara.
Ini hari terberat untuk mereka berdua, ini hari dimana banjir air mata. Mereka harus berpisah dan ldr-an korea-jepang.

HYERI POV.
Sekarang jam menunjukan pukul 01.35, 15 menit lagi aku harus berangkat meninggalkan Jimin sampai 3 tahun kedepan. Entah nanti bagaimana akhirnya Hyeri hanya berdoa yang terbaik untuk Jimin supaya bisa menerima semuanya nanti.
'Jimin tolong tetap menunggu.' hanya kata kata itu yang aku keluarkan sejak tiba di bandara.

"Jimin,aku akan merindukanmu,sangat merindukanmu . Maafkan aku." ucapku dengan air mata yang keluar terus menerus.

"Hyeri kau jangan menangis.. Itu membuatku ikut sedih, dan jangan meminta maaf, ini memang kemauan ibumu untuk mengkuliahkan ke Jepang agar kelak kamu menjadi ibu yang pintar untuk anak anak kita." ucap Jimin menenangkan ku tapi kalimat itu membuat ku semakin menangis. Ibuku yang melihat itu hanya menatap datar dan Ayah sedang sibuk mengotak atik hpnya. Lain halnya dengan orangtua Jimin yang ikut sedih dan sesekali ibunya jimin memelukku.

FAKE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang