Chapter 7

78 6 1
                                    

Taehyung pov
04.15pm.
Malam ini aku ada makan malam dengan Hoseok direstoran favorit kita. Ah ya,aku tidak hanya dengan Hoseok melainkan dengan Namjoon. Sebenarnya aku malas untuk ikut, lebih baik dirumah menonton televisi dan memakan masakan ibuku yang tak ada bandingnya dengan restoran, tapi apa boleh buat? Hoseok memaksaku, padahal aku sudah tolak terus menerus namun ia tetap memaksa. Biasa,kalau sendiri seperti itu, haha.

07.06pm.
Aku sudah berada dimobil, bersama Hoseok. Ia menjemputku. Lihat saja, aku bagaikan pacarnya, sampai dijemput. Sebenarnya aku sudah menolak tetapi katanya agar lebih cepat dan dia tidak menunggu lama. Memang aku orangnya suka terlambat apa? Hoseok memang pintar mencari alasan. Sepanjang jalan kita bernyanyi ria sampai pada akhirnya sampai di restoran tersebut. Kita berdua masuk dan mencari tempat duduk. Awalnya kukira Namjoon akan datang terlebih dahulu, ternyata dia yang terlambat. Sudah sekitar 5 menit aku dan Hoseok menunggu namun manusia satu ini tidak datang juga. Aku melihat kearah Hoseok yang masih santai,beda denganku yang sudah lapar. Sebenarnya aku ingin makan duluan, tetapi Hoseok melarangku, katanya, biar bersama namjoon nanti. Huh, menyebalkan, kemana manusia satu itu sih.

Aku terus mengoceh tak jelas kepada Hoseok tentang keterlambatan Namjoon sampai aku mengantuk walau perut masih berbunyi. Akhirnya kuputuskan untuk mencuci muka.

"Hoseok-ah, aku kekamar mandi dulu." Ucapku diangguki Hoseok.

Aku segera kekamar mandi dan mencuci muka, ku menatap mukaku kekaca. Tampan,ucapku. Aku sudah terbiasa memuji diriku sendiri, ini memang kenyataan bukan bahwa aku tampan? Hehe. Setelah selesai urusan kamar mandi aku langsung keluar, namun tibatiba saja ada seseorang yang sangat kukenal ada dihadapanku. Dia tak kalah kagetnya denganku. Aku menampar pipi mulusku ini dan yang kuterima sakit. Ini serius? Ini kejadian yang paling horor menurutku. Bagaimana bisa bertemu dengan orang yang dikabarkan sudah meninggal? Aku menarik napas dalam - dalam lalu kuhembuskan pelan. Berusaha menetralkan diri dari kekagetanku. Aku menatap perempuan dihadapanku, ia juga menatapku, tatapannya keketakutan.

"Kau Hyeri?" Tanyaku, iya, didepanku ini Hyeri. Hyeri mengangguk lalu menggeleng, aku mengerutkan kening. Jadi sebenarnya ini Hyeri atau bukan?

"Jawab yang benar." Ucapku sambil menatapnya bingung.

"Iy-iya, aku Hyeri." Sahutnya. Ia menunduk dan meremas ujung bajunya.

"Serius?kau Hyeri?atau Hyeri mempunyai kembaran?" Tanyaku, aku masih bingung, masa iya aku bisa melihat makhluk gaib?

"Ini aku Jung Hyeri, Tae." Sahutnya,kini mendongak.

"Aku bisa melihat makhluk gaib?bukankah kamu sudah meninggal karena apartemenmu terbakar?" Kini aku makin bingung. Ku dengar ia menarik napas dalam lalu dibuang pelan, menatapku dalam.

"Bukan, kau tidak bisa melihat makhluk gaib, taehyung. Ini aku Hyeri. Aku masih hidup, maafkan aku." Ucap Hyeri kini mengeluarkan air mata.

"Hey kau menangis?" Aku sangat bodoh, padahal jelas jelas aku melihatnya menangis lalu kubertanya seperti ini.

"Ma-maafkan aku, tolong rahasiakan ini. Jangan bilang kesiapapun apalagi kepada Jimin." Ucap Hyeri. Aku menatapnya tak mengerti.

"Kenapa?ada apa sebenarnya?"

"Ak-aku telah berbohong pada Jimin, bahkan pada kalian semua." Hyeri mengusap air matanya yang membasahi pipi dan menarik napas dalam dalam dan dihembuskan pelan, lalu menatapku.

"Ap-apa maksudmu?"

"Sebenarnya aku tidak meninggal, apartemenku tidak terbakar, tidak terjadi apa - apa. Ibuku yang merencanakan permainan konyol ini. Aku minta maaf sungguh. Aku awalnya memang benar - benar kuliah disana, namun tiba - tiba saja ibuku mengabarkanku untuk membatalkan pertunanganku." Jeda Hyeri ketika melihat emosiku memuncak.

FAKE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang