Hyeri menutup mulutnya tak percaya. Bagaimana bisa teman Jin ternyata selama ini adalah mantan tunangannya?
"kau serius?" tanya Hyeri yang kesekian kalinya.
Jin menatap Hyeri bingung. "ck. Aku sudah bilang berkali kali, aku serius. Memang kenapa sih?"
Hyeri terdiam.
"Apa aku harus menceritakan nya pada Jin?" batin Hyeri.
Hyeri menggeleng pelan. "Tidak ada, tidak apa apa."
Jin menatap kesal. "hm. Terserah kau saja."
Hyeri hanya diam dan sekarang pikirannya kemana mana karena mengingat akan Jin dan sang suami.
Tak lama kemudian, Jin memberhentikan mobil nya di depan rumah yang bisa terbilang mewah. Ya, sama persis lah dengan rumah Jin.
"ini?" tanya Jin.
Hyeri pun mengangguk pelan. "iya. Makasih ya Jin atas bantuannya."
Jin tersenyum lebar. "iyaa. Cepat masuk, pasti ibumu rindu."
Hyeri tersenyum kecil. "ah iya. Kamu mau masuk dulu?"
Jin menggeleng pelan. "tidak. Aku langsung ingin pulang saja."
Hyeri menyipitkan matanya. "yakin?"
Jin memutar bola matanya malas. "iya, cepat sana."
"iya iya. Makasih sekali lagi, Jin. Jangan lupa bilang ada ucapan makasih banyak dari ku ke Ibumu, Jin." ucap Hyeri sambil tersenyum manis.
Jin mengangguk. "siap nyonya!"
Hyeri tertawa kecil mendengar sahutan Jin.
"baiklah aku turun. Sampa-
"Apa ini Hyeri? Hyeri apa kau didalam?!!" teriak seseorang dari luar sambil mengetuk kaca mobil dengan terburu buru.
Jin menatap Hyeri dengan tatapan. "cepat turun lah."
Hyeri pun segera turun.
Ia menatap lama orang yang berada di depan nya. Tiba tiba setetes air mata pun jatuh.
"i-ibu.." sahut Hyeri lalu memeluk sang ibu dengan hangat.
"Hyeri.. Apa kau baik baik saja? Apa ada yang luka? Kemana kau? Kenapa kau bisa tiba tiba menghilang?" tanya Ibu Hyeri khawatir setelah melepas pelukan.
Hyeri menghela napas panjang. "itu tidak penting. Yang penting kita bisa bertemu dan berkumpul kembali bersama Jung-AH IYA. Dimana Jungkook?"
Dengan seketika raut wajah ibu Hyeri yang tadi nya senang kini berubah menjadi sedih lalu menunduk.
Hyeri menatap ibunya khawatir.
"apa Jungkook masuk rumah sakit?" tebak Hyeri.
Sang ibu mengangguk pelan.
"bagaimana kondisinya? Apa tidak ada luka yang sangat parah? Atau bagaimana? Aku takut Jungkook akan menimpa sakit yang begitu dalam." ucap Hyeri khawatir.
Ibu Hyeri semakin menunduk. "em. Jungkook.. Koma."
Hyeri melebarkan matanya tak percaya. "k-koma?! Bagaimana bisa?"
Setetes air mata pun kembali membasahi pipi Hyeri.
"Ibu, jawab aku!" Hyeri mengguncangkan badan yang ibu yang hanya diam.
"ia menderita.. kena serangan jantung." jawab ibu Hyeri yang membuat Hyeri terkejut bukan main.
"tidak! Tidak mungkin!" Hyeri menangis lalu kembali mengguncang tubuh sang ibu.
"tidak mungkin kan bu?!"
Air mata terus mengalir deras.
Ibu Hyeri hanya diam, tidak tahu harus menjawab apa jika takdir sudah berkata seperti itu.
"aku mau kerumah sakit! Aku mau melihat Jungkook. Ayo ibu!" Ucap Hyeri sambil menghapus air matanya yang terus saja mengalir.
"kita naik apa?" tanya Ibu Hyeri yang sadar bahwa tidak ada kendaraan disini.
Hyeri melihat ke sebelah. Rupanya Jin masih berada di sana.
"naik mobil temanku saja, bu!" saran Hyeri yang di angguki sang Ibu.
Hyeri membuka pintu mobil dan meminta sang ibu untuk menunggu Hyeri meminta ijin ke pada Jin.
Lalu Hyeri duduk dan menutup pintu mobil. Jin yang menyimak semua itu pun langsung memeluk Hyeri.
"aku yakin kau pasti kuat. Aku akan mengantarkan kau dan ibu mu ke Rumah Sakit." ucap Jin sambil mengusap punggung Hyeri.
Hyeri melepas pelukan lalu menghapus air matanya. "Terimakasih, Jin. Terimakasih."
Hyeri sesekali membungkuk kan badan lalu ia kembali keluar dari mobil dan meminta sang ibu untuk masuk ke dalam mobil.
Sang ibu pun masuk ke dalam mobil. Awalnya, Hyeri bingung ingin duduk di mana. Karena tidak enak akhirnya Hyeri memutuskan di depan. Takut Jin mengira dirinya adalah sopir.
"baiklah, dimana rumah sakitnya?" tanya Jin sambil menyalakan mobil.
"di Rumah Sakit Melati." sahut Ibu Hyeri.
Jin mengangguk paham. "oke."
Tak lama, mereka sampai di Rumah Sakit Melati. Dimana Jungkook di rawat.
"terimakasih, Jin. Maaf aku selalu merepotkan mu." ucap Hyeri sambil membungkuk.
Jin tersenyum tipis. "tak apa. Cepat temui suami mu."
Hyeri dan ibunya pun keluar dari mobil di ikuti dengan Jin.
"apa kau mau ikut kita juga menemui Jungkook?" tanya Ibu Hyeri heran.
Jin tersenyum kecil. "Disini ada ayah ku, aku akan menemuinya."
Hyeri dan sang ibu sama sama ber O ria.
Setelah itu Jin pamit untuk bertemu dengan sang ayah dan Hyeri dengan sang ibu segera menemui Jungkook.
"Jungkook." ucap Hyeri ketika mereka sudah berada di dalam ruangan UGD.
Setetes air mata kembali membasahi pipi Hyeri.
"k-kenapa semua ini terjadi?" Hyeri mengambil tangan Jungkook lalu menciumnya.
"jungkook. Ini semua salahku, maafkan aku.. Seandainya aku tidak membuat kau marah, pasti semua tak akan terjadi. Maafkan aku, maafkan aku Jungkook." Kini tangisan Hyeri semakin pecah.
Hyeri menatap lembut wajah Jungkook yang dipenuhi selang dan alat lainnya.
"maafkan aku. Aku tau kau sangat marah. Maafkan aku.."
Ibu Hyeri hanya diam melihat sang anak yang terus meminta maaf.
"apa kau masih marah pada ku? Aku berharap tidak. Tapi aku yakin sekali pasti kau marah sekali padaku." Ucap Hyeri lalu mengusap lembut wajah Jungkook yang tenang.
Hyeri menatap jungkook kesal karena tadi membawa mobil dengan kecepatan rata rata dan mengakibatkan seperti ini
Namun, tatapan kesal itu pun berubah menjadi sedih. "mungkin.. Jika aku tidak berulah, semua ini tidak akan terjadi."
Lalu tangisan Hyeri kembali pecah. Ia memeluk Jungkook pelan.
"aku sangat mencintaimu, Jungkook." ucap Hyeri lalu melepas pelukan.
'apa ini akhir dari kisah ku?' batin Hyeri.
Tbc.
Maaf dikid.
Part 21 boom bgt soalnya unch.
maav kalo g sedih hehe gabisa buat sad sad gitu 🙈
dah ah cape.Kecup manis,
Pacar Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE LOVE
Fanfiction"Ingin kembali ingat kisah kita, namun, semua hancur karena diri ku." -Jung Hyeri.