01

170 15 3
                                    


Maaf ya kalau ceritanya kurang bagus karena masih belajar.

"Aku tak pernah tau siapa yang akan datang dan pergi dari hidupku. Tapi, aku selalu berharap bahwa kamu tidak menjadi salah satu dari orang yang pergi meninggalkan aku."
-Lili Kirana.


Bruk!

Tiba-tiba jatuh seorang gadis di depan koridor SMA Langit 02. Semua orang mendekati gadis itu karena penasaran, gimana tidak penasaran dia tiba-tiba jatuh padahal tidak ada yang membuatnya terjatuh.

Salah satu siswi memanggil guru untuk menolong gadis tersebut, namun tiba-tiba datang seorang Siswa yang entah dari mana munculnya. Dia membawa gadis itu dengan dua tangan yang di selipkan di sela lutut dan bahu gadis itu.

"Minggir!" Ucap Siswa tersebut.

Lili Kirana. Gadis yang sedang pingsan itu adalah Lili. Sejak kecil Lili memang selalu pingsan tiba-tiba. Itu karena Lili mempunyai jantung yang sangat lemah. Walaupun ia memiliki jantung lemah,ia selalu membawa ke kebahagian bagi semua orang yang dekat dengannya.

Laki-laki yang sedang membawanya adalah Raka. Raka lah yang membawa Lili sekarang. Ia membawa gadis itu sampai UKS. Itu pun karena terpaksa, ia benci melihat kerumunan orang yang hanya menontonnya bukan menolong gadis itu.

Raka merupakan kakak kelas Lili, Raka menepati kelas XII-1 IPA. Tidak usah diragukan. Raka memang terbilang pintar dibidang Akademik. Pernah beberapa kali mengikuti lomba tatapi sekarang tidak se aktif dulu karena banyak junior yang menggantikan Raka yang kebetulan sudah kelas XII dan harus fokus dengan sekolah. Raka juga mengikuti ekstrakurikuler Basket yang merupakan ketua basket di SMA Langit 02 ini.

Raka membaringkan tubuh Lili di tempat yang sudah disediakan UKS. Selesai itu, Raka langsung meninggalkan Lili dan menyerahkannya kepada dokter khusus yang kebetulan sedang bertugas di sekolahnya.

Tak lama kemudian Lili pun tersadar. Lili memegang kepalanya yang sedikit pusing.

"Ini dimana lagi? Pasti UKS." Ucap Lili, sambil memijat keningnya.

Datang seorang siswi yang tidak asing bagi Lili. Fani, teman dan sekaligus tetangganya itu.

"Lili, lo itu kenapa pingsan di Koridor tadi? Tau ga padahal tadi itu lagi rame banget gara-gara ada bajar buku. Dan lo dengan enaknya pingsan tanpa kenal tempat Liiiiii!" Ucap Fani menggoyangkan bahu Lili.

"Nih lagi satu bisa ga si jangan berisik terus, lo itu ya fan lo kan tau jantung gue itu lemah, bukannya di perhatiin di kawatirin, malah lo omelin. Pusing gue dengernya." Sahut Lili.

"Bukan gitu, gue juga kawatir ko sama lo Li."Ucap Fani.
"Ehh tau ga tadi pas lo pingsan siapa yang bawa lo ke UKS?" Sambung Fani.

"Loh, emang bukan lo yang bawa gue kesini fan?" Tanya Lili yang kebingungan.

"Ya kali gue bawa badan lo yang beratnya dua kali lipat sama badan gue ini. Ga mungkin lah Li. Yang bawa lo ke UKS itu Kak Raka. Ya Allah kaya Drama Korea gitu tau ga." Jawab Fani.

"Raka? Siapa Raka? Gue kan ga kenal dia, bisa-bisanya dia bawa badan gue tanpa seizin gue.Lagi juga gue kan baru masuk sekolah ini. Mana gue tau yang namanya Raka Raka itu, lo juga terlalu lebay banget sih fan."Sahut Lili.

"Iya juga, pokonya lo harus bilang makasih sama kakak ganteng itu oke!! Gua anter nanti pas istirahat ke kelas dia. Ga ada penolakan ya! Bye sayangquee🖤" Ucap Fani yang langsung meninggalkan Lili sendiri.

"Woii!!fanii!!, gue kenal aja ga sama tuh Si Raka. Ish si*lan." Jawab Lili.

Seletah sekitar 30 menit Lili pun pergi dari UKS karena jam istirahat telah berbunyi. Ga mungkin seorang Lili ga makan di jam istirahat, secara dia itu kan doyan makan.

"Lili!" Ucap Fani memangil.

"Lo lagi, kenapa? Gue mau makan ni ga usah ganggu gue. Gue laper! Mau lo yang gue makan." Ucap Lili tegas.

"Ihh, kan manggil doang. Eh abis makan lo ke kelas kak Raka ya! " Jawab Fani sambil meminum jus alpukat Lili.

"Siapa sii Raka! Gue ga kenal fan!" Jawab Lili.

"Lo itu ya lii,ga tau Terima kasih banget deh. Dia tuh udah bantu lo tadi pas pingsan!" Ucap Fani memajukan wajahnya ke depan Lili.

"Iyadeh, yaudah gue mau makan dulu." Jawab Lili sambil menyendok baso dimangkoknya.

*

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Fani dan Lili langsung mencari Raka di kelas 12-1. Tadinya mereka berdua ingin mencarinya saat jam istirahat namun, karena tidak keburu mereka langsung masuk kelas. Karena sehabis itu jam pelajaran Pak Hasan yang di kenal kiler di sekolah mereka.

Seorang Siswa mengunakan Sweater merah mendekat ke arah Lili dan Fani. Dengan tas hitam di kaitkan di salah satu lengannya itu, dan satu lengan lainnya di masukan ke dalam sakunya.

"Lili! Itu ada kak Rakanya." Ucap Fani sambil menepuk pundak Lili.

"Yang mana si Fan?" Tanya Lili binggung.

"Itu yang pake sweater merah!, masa lo ga liat si." Jawab Fani sambil menunjuk seorang siswa.

Fani menarik tangan Lili untuk  menghampiri Siswa itu. Mereka berdua pun berlari ke arah Raka yang sudah menjauh.

"Kak Raka!" Teriak Fanni memanggil siswa itu.


Raka menghentikan langkahnya, melihat ke arah belakang dan mencari siapa yang baru saja memanggilnya itu.

Lili dan Fani sekarang tetap di hadapan Raka cowok paling cuek, dingin. Dan paling ga pedulian.

"Ayo Li, bilang makasih sama Kak Raka." Pinta Fani sambil menyikut lengan Lili.

"Iya iya, tapi jangan lari gue ca... "
Belum sempat Lili menyelesaikan ucapannya, Fani sudah lebih awal meninggal kan nya, mau tak mau Lili pun harus ikut berlari mengejar Fani.

Lili pun menatap Raka cukup lama, sambil memegang jatungnya yang sakit dan dadanya yang sesak.

"Makasih Kak, udah nolong saya." Ucap Lili.

Entah mengapa sebelum Raka membalas ucapan Lili, tubuh Lili seakan kehilangan keseimbangannya dan kepalanya juga terasa sangat pusing. Penglihatannya pun seperti hilang seketika. Dan...

Bruk!!

Lili pingsan seketika di depan Raka. Tepatnya di dalam dekapan Raka. Raka pun reflek dan langsung menangkap Lili dengan cepat.

"Lili.. " Teriak Fani.

Makasih yang sudah luangkan waktu untuk membaca!!
Saya harap kalian Support saya selalu. 🙏

VioletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang