09

40 3 1
                                    

Happy Reading.

15:30. Sudah menujukan waktunya pulang bagi siswa dan siswi. Waktu itu juga adalah kebebasan untuk anak-anak yang malas belajar di SMA Langit 02.

Terlihat seorang gadis yang sedang berjalan di Koridor sekolah sambil melihat kanan dan kirinya. Ia sedang menunggu seseorang disana entah siapa orang yang sedang ia tunggu. Dan gadis itu adalah Lili.

Sudah 10 menit ia menunggu di Koridor tidak ada tanda-tanda jika seseorang akan melewati Koridor itu.
Ya, siapa lagi yang akan ia tunggu jika itu bukan Raka.

"Raka dimana si? Gue kan mau pulang bareng. Mana udah bilang ga usah dijemput lagi sama supir tadi." Gumam Lili.

Terlihat seorang yang baru saja turun dari lantai 3 sekolah nya itu. Dia berjalan dengan santai menelusuri Koridor yang sepi. Suatu hal yang sangat disukai oleh Raka. Ia itu Raka laki-laki yang sejak tadi ditunggu-tunggu oleh Lili. Kemana saja dia?

Raka memang sangat suka pulang terakhir. Terlalu malas bagi Raka untuk melihat keramaian, apalagi jam pulang sekolah. Raka benci akan hal itu. Tapi ia tidak sendirian, disebelah Raka terlihat seorang gadis dengan memakai sweater merah muda dengan membawa tas berwarna biru. Yang sedang mencoba untuk mendekati Raka. Tapi, siapa gadis itu? Pikir Lili.

Lili pun menghampiri Raka dengan gadis itu. Gadis yang membuatnya kesal karena sudah berani mendekati singa-nya itu. Lili pun berjalan dengan cepat menghampiri Raka, ia pun menyenggol bahu gadis itu dan beralih ke samping Raka saat ini.

"Kak Raka sayang ,haii." Sapa Lili kepada Raka dan menatap sinis gadis itu.

"Apa?" Jawab Raka dingin.

Lili pun menatap Raka dan gadis itu dengan sinis secara bergantian.

"Lo siapa?" Ucap Lili kepada gadis itu.

Gadis itu pun mengangkat tangan kanannya kedepan Lili seolah mengajak berkenalan.

"Ratu. Nama gue Ratu atau lo bisa panggil gue Queen. Dan lo siapa?" Jawab gadis itu.

"Lili, calon pacarnya Kak Raka." Ucap Lili sambil menepis tangan Ratu.

Raka pun mengangkat sebelah alisnya seperti tak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Lili. Gadis itu memang tidak ada habisnya menginginkan Raka untuk menjadi Pacarnya.

"Ohh baru calon pacar. Emang Raka nya mau sama lo?" Ucap Ratu. mengangkat sebelah alisnya, seolah-olah tidak suka akan keberadaan Lili sekarang.

"Tanya aja sama Raka nya, emang dia juga mau sama cewek ga jelas kaya lo. Ya kan kak Raka?" Jawab Lili sambil mentap Raka penuh Harapan.

Raka pun memegang keningnya pusing dengan tingkah laku gadis-gadis yang ada didepannya itu.

"Ayo pulang! " Ucap Raka menarik tangan Lili dan membawanya pergi dari sana dengan cepat.

"Babay Queen itik." Ucap Lili melambaikan tangannya kepada Ratu. Seolah ia yang memenangkan hati Raka.

"Apaan si bikin gue kesel tu orang. Awas aja nanti." Gumam Ratu kesal.

Ratu memang sangat menyukai Raka, mungkin melebihi Lili. Kadang Ratu juga terlalu terobsesi dengan Raka, dan sangat ingin menjadi kekasih Raka. Bahkan setiap ada gadis yang mendekati Raka, ia pun tidak segan-segan untuk membuat gadis itu kapok karena sudah mencoba mendekati gebetannya itu. Dan hampir satu sekolah sudah tahu bahwa Ratu sangat mencintai Raka dari awal kelas X.

Banyak korban dari perbuatan Ratu, mulai dari menyiram, menaruhkan binatang ke dalam tas, sampai menumpahkan makanan ke atas kepala semua siswi yang berani mendekati Raka selain dirinya. Sejak saat itu semua siswi pun berpikir dua kali jika ingin mendekati Raka. Wajar saja Raka itu sangat tampan. Tapi tidak untuk Lili,  tidak ada kata takut dalam kamus Lili. Apa lagi dengan wanita socantik seperti Ratu. Sangat mudah untuk ditaklukan.

VioletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang