07

49 3 6
                                    

Makasih yang udah mau baca dan terus nunggu Update 😍.

#HappyBaca!!

**

Tak terasa pukul sudah menunjukan pukul 19:00, sudah berapa lama Lili di ruang yang membosankan ini?.

"RAKA!! SINI TEMENIN GUE." Teriak Lili dari dalam ruangan.

Raka pun terkejut karena teriakan Lili yang sangat kencang tadi. Raka pun langsung masuk kedalam ruangan itu. Memangnya dia tidak bisa berfikir kalau ini adalah rumah sakit, seenaknya membuat bising dirumah sakit.

"Berisik lo, ini bukan rumah nenek lo!" Bentak Raka.

Lili pun langsung melipat tanganya dan menatap Raka kesal.

"Gue mau pulang." Ucap Lili.

"Lo bilang temenin bukan pulang tadi." Ucap Raka dingin.

"Gue bosen disini. Gue mau balik, gue udah ga kenapa-napa." Ucap Lili.

"Yaudah lo pulang aja sendiri."

"Ga mau, motor gue aja sama lo Raka!" Ucap Lili kesal.

"Oke, tapi sampe tempat gue taro motor lo aja. Selebihnya gue ga mau ngater lo lagi." Ucap Raka dengan muka datar.

"Dasar pelit banget si lo. Kapan lagi lo jalan sama gue." Ucap Lili.

"Cape jalan mah." Ucap Raka datar.

"Ihhh bukan jalan kaya gituu RAKA!!"

**

Setelah menunggu beberapa menit diluar RS. Akhirnya Raja Rimba datang juga. Cowok paling ga peka sedunia.

"Lama banget si Raka! Gue pegel disini tau.. " Ucap Lili mengeluh.

"Masih mending lo gue anter." Jawab Raka sambil memberikan Helm untuk Lili.

"Cih, untung lo ganteng." Ucap Lili memakai helm yang diberikan Raka.

"Lo ga ada sopan-sopannya sama kakak kelas lo sendiri." Ucap Raka malas.

"He..  He.. "

**

Mereka berdua pun langsung meninggal kan RS dengan cepat. Karena hari sudah terlalu larut.

Namun saat diperjalanan Lili memaksa untuk berhenti, entah apa yang ia inginkan. Rasanya Raka ingin membunuhnya sekarang juga.

"RAKA!! Stop disini gue mau turun sebentar!!" Ucap Lili dengan suara sedikit lantang.

"Ribet Lo!!"

Raka pun menghentikan motornya memarkir motornya agar tidak menggangu orang lain.

Lili langsung berlari menuju taman yang sepi. Duduk di kursi taman yang kosong itu sambil menatap langit. Ternyata Lili sangat suka dengan Bintang dan baru kali ini ia melihat bintang sebanyak ini.

"Raka sini duduk samping gue. " Ucap Lili sambil menepuk-nepuk sebelah kursi yang ia duduki.

Raka pun mengangkat sebelah alisnya, menatap Lili penuh keanehan. Baru kali ini dia melihat seorang gadis seperti Lili.

Raka pun menghampiri Lili, duduk disebelah gadis itu dan ikut memperhatikan langit yang penuh bintang itu.

"Gue suka banget sama Bintang apalagi bintang nya banyak kaya gini" Ucap Lili.

"Terus kenapa?" Ucap Raka.

"Kenapa si lo jutek banget sama gue Ka." Ucap Lili.

"Karena lo selalu buat sial." Ucap Raka dingin.

"Seburuk itu gue dimata lo? Terus kenapa lo nolongin gue setiap gue pingsan?"

"Karena... Ya Kerena ga ada yang nolongin lo saat itu." Ucap Raka.

"Kalau gue suka sama lo, Apa itu ga boleh?" Tanya Lili.

Raka binggung apa yang ia harus katakan sekarang kepada gadis didepannya ini. Ia pun kembali melihat indahnya langit malam.

"Boleh" Ucap Raka.

Lili pun menoleh kearah Raka. Dan menatap cowok itu dari samping. 

"Tapi lo selalu ngindarin gue. Kenapa si lo ga nerima gue jadi pacar lo? " Tanya Lili cemberut dan menundukan kepalanya.

"Karena kita baru kenal." Jelas Raka.

Betul, memang betul mereka baru saling mengenal. Tapi, ini hanya sebuah tantangan. Bukan sungguhan makannya Lili tidak memperhatikan hal itu.

"Kasih kesempatan buat gue bikin lo suka sama gue dan lebih dekat sama lo Ka." Pinta Lili kembali menatap Raka walau hanya dari samping.

Raka sedikit binggung untuk menjawab pertanyaan ini. Baru kali ini dia mendapat pertanyaan dari seorang gadis seperti ini. Karena seumur hidupnya ia tidak pernah merasakan apa yang di maksud cinta.

"Lo Yakin? " Tanya Raka.

"Iya"

"Oke, gue coba nerima lo." Ucap Raka.

Lili pun langsung melompat-lompat di taman itu. Berteriak-teriak tidak jelas seolah-olah telah berhasil melewati tantangan. Memang betul ini hanya sebuah tantangan.

Lili pun berhenti dan duduk kembali.

Gimana kalo nanti Raka tau gue cuman pura-pura sama dia? Jahat banget  si gue. Maafin gue Raka. (Ucap Lili dalam hati)

"Lo kenapa Lagi?" Tanya Raka.

"Maafin gue Raka!!" Ucap Lili.

"Untuk apa?" Tanya Raka kembali.

"Emm.. Gue mau meluk lo boleh ga??"
Tanya Lili langsung memeluk erat Raka.

Padahal Raka belum menjawab pertanyaan Lili. Dia sudah langsung memeluk  Raka dengan Erat seperti tidak mau kehilangan dirinya.

Raka pun membalas pelukan gadis itu dengan lembut. Apa salahnya memberi kesempatan untuk seseorang. Walau mungkin nantinya orang itu akan sakit atau sebaliknya, ia yang akan sakit karenanya.

(By Raka)

"Entah apa yang aku rasakan saat ini, aku ngerasa hal yang eneh tapi nyaman saat aku bersama denganmu. Rasa yang tak pernah aku rasakan selama ini. Rasa yang tiba datang tanpa aku memintanya. Entah aku harus bersyukur atau tidak saat kamu datang seperti ini. Aku takut, takut akan kenyataan bahwa suatu saat kita akan semakin terjebak kedalam permainan yang telah ku buat."

#jangan lupa Vote!! 😇

VioletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang