10

35 2 0
                                    


Sedari tadi Raka hanya bisa pasrah dengan keadaan, apa yang membuatnya begitu sial hari ini? Ia didatangkan 2 makhluk yang entah dari mana asal nya. Membuat seorang Raka ingin pengakhiri hidupnya sekarang juga.

Tentu saja ini ulah Lili. Gadis itu memang selalu membuat ketenangan hidup Raka terganggu. Tapi bukan Lili namanya jika tidak melibatkan Raka dalam hidupnya.

"Kamu sekelas sama Lili? " Tanya iren penasaran.

"Saya kelas 12 tante." Jawab Raka singkat.

"Oh kakak kelasnya Lili ya.. " Balas Iren.

"I.. Yaa..  Tante" Jawab Raka terbata-bata.

"Yah jangan pangil tante dong, panggil nya mamii, kan kamu nanti jadi menantu saya." Jelas iren yang membuat Raka menjadi patung dan binggung harus menjawab apa.

Tiba-tiba Lili datang membawakan dua gelas es coklat untuk dirinya dan Raka tentunya.

"Mamah udah sana, jangan ganggu calon pacar Lili.. Kasian noh mukanya sampe pucet kan, Mamah si." Ketus Lili. Iren pun seketika langsung memperhatikan wajah tampan milik Raka.

"Ehhh...  Santai aja dong Raka, ga usah tengang gitu mami ga gigit kok." Ucap Iren enteng.

Raka hanya terdiam dan mengarungi Tengkuknya yang tak gatal. Ia pun tak kuat lagi melihat tingkah konyol ibu dan anak ini. Ingin rasanya kabur dari rumah itu.

Iren pun masuk ke dalam kamarnya untuk mandi dan mengganti pakaiannya. Lili duduk di sebelah Raka, memajukan wajahnya ke depan wajah Raka dari dekat sehingga jaraknya hanya tertinggal beberapa cm saja membuat hatinya berdetak  sangat kencang. Namun di satu sisi melihat wajah Raka, membuat hatinya merasa tenang dan tidak mau kehilangan sosok yang ada didepannya. Laki-laki yang tampan dengan sikap yang dingin.

Raka melihat kesamping, melihat wajah Lili yang sedari tadi memerhatikan dirinya. Lili pun terkejut dan langsung membuang wajahnya ke samping.

"Kenapa Raka nengok si, bikin salting aja." (Batin Lili).

"Kenapa lo liatin gue dari tadi?" Tanya Raka.

"Eng.. ga..  Siapa juga yang liatin kamu, gr banget si." Jawab Lili.

"Bohong banget lo!" Jawab Raka sambil mengalihkan pandangananya.

Keduanya pun terdiam beberapa saat.

"Kak... " Panggil Lili kembali.

"Hmm.. " Jawab Raka.

"Aku udah bilang suka kan sama kakak, kenapa kakak masih ga peduli gitu sama aku si." Tanya Lili binggung.

"Kan lo yang suka bukan gue." Jawab Raka.

Lili pun hanya bisa bersabar dengan Raka yang sedingin es batu itu.

"Terus kapan kakak nerima aku Sepenuhnya si?" Ucap Lili.

"Entar" Jawab singkat Raka.

"Kapan Kak Raka!!"

"Sampe gue suka sama lo lah."

"Terus kapan sukanya??" Jawab Lili.

"Mana gue tau." Jawab Raka tanpa dosa.

"Ishhh, sekarang mau kakak apa, mau aku bilang I Love you berapa kali?  Apa perlu aku bilang sampe 3000 kali biar kaya lagu?"

"Ga"

" Terus gimana Si Kak, ga peka banget si."

"Harus?"

"Gatau ah.." Jawab Lili kesal dan memalingkan wajahnya dari Raka.

"Hmm"

Lili pun pelipat kedua tangannya sambil mengutuk Raka dalam hatinya. Awas aja sekarang lo bisa cuek sama gue, tapi ga bisa kedepannya lo cuekin gue kaya gini.

VioletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang