Telatt update... Karena kemaren lagi PAT (penilaian akhir tahun).
Maklumin ya. 😌#happyreading..
Lili pun sampai di depan rumah nya dan langsung turun dari motor milik Candra itu. Ia pun memberikan helmnya dan mengucapkan Terima kasih kepada candra.
"Kamu pulang sama siapa Li?" Ucap Iren Mamah kesayangan Lili. Yang sedari tadi ternyata mengintip Lili dari jendela.
"Sama temen tadi mah" Sahut Lili sambil mencium telapak tangan Iren.
"Bukan pacar?" Jawab Iren mengada-ngada.
"Bukan mahh, Lili aja baru kenal dia." Jawab Lili sambil menepuk tenggang iren.
"Loh kirain pacar, ga apa-apa juga dong sayang emang kamu pikir mamah bakal marahin kamu?" Ledek Iren mencubit pipi anak gadisnya itu.
"Ih ga tau ahh, calon pacar Lili bukan dia mah tapi Raka. Nanti akhir bulan aku bawa dia kesini buat nikahin aku." Ucap Lili dengan percaya diri.
"Lama banget dong kalau sampai akhir bulan. Mamah kan mau liat calon mantu mamah sayang. Yang ganteng ya, awas jelek kaya papah kamu!" Goda Iren mencubit pipi Lili kembali.
"Mamah aku cuman becanda aku kan masih SMA mamah ihh" Jawab Lili menyenggol tangan Iren.
"Iyaadehh, sana mandi terus ganti baju. Badan kamu bau nanti ga ada cowok yang mau sama kamu karena bau." Goda Iren kembali.
"Biarin biar aku jadi perawan tua aja. Biar mamah ga bisa gendong cucu." Sahut Lili sambil menaiki tangga.
Setelah selesai mandi, Lili mengambil handphone nya dan melihat ada sebuah chat dari layar handphone miliknya itu. Ternyata itu dari Fani.
Fani.
"Beb,tinggal 27 hari lagi beb, semangat. Semoga lancar haha."
"Yang kuat ya ngadepin singa ganteng."
"Dasar gila, baru juga 3 hari. Udah kaya tinggal satu hari lagi aja."
( balas Lili)
"Berisik lo!!!, baru juga 3 hari."Lili pun menaruh Handphone nya kembali. Namun tiba-tiba terlintas di pikiran-nya sampai saat ini bahkan dia belum mempunyai nomer handphone milik Raka.
Dia pun mulai mencari-cari dan meminta nomer handphone milik cowok galak itu. Tidak! Tidak seorang pun yang punya nomer cowok itu. Kenapa? Private banget nomernya?.
"Kayanya gue harus minta langsung tuh nomer, gimana caranya?" Ucap Lili menjatuhkan dirinya ke atas kasur empuk miliknya.
**
"Lili bangun udah jam 6 lewat kita bisa kesiangan woi." Teriak Fani sambil menggedor pintu kamar Lili.
"Ih,woi cepet katanya mau minta nomer handphone Raka. Kalo kita kesiangan pintu Gerbang di tutup. Lo ga bisa dapet Nomernya Raka."
Bruk!!
"Aduh, iya gua bagun."
Setelah beberapa menit akhirnya Lili turun dari kamarnya. Sudah rapih.
Alasan Lili cepat karena ingin mendapatkan Nomer Raka. Kalau dia sampe gagal Fani pasti akan menertawakannya sampai mati."Lama lo." Ucap Fani melipat tangan.
"Maaf-maaf gue kan dandan dulu." Jawab Lili.
"Tau ahh, ayo berangkat." Ajak Fani.
**
Jam istirahat. Yang Lili pikirkan hanya mendapatkan nomer Handphone milik Raka. Ga peduli harus gimana pokoknya harus dapat.
Lili menelusuri ujung hingga ujung tapi tidak menemukan Raka di kantin sekolah. Satu tempat yang Lili ingat saat dia di bawa oleh Raka. Ruangan kosong itu. Dengan cepat Lili menuju ruang kosong dekat Perpustakaan itu.
"Raka!!!" Panggil Lili.
Ternyata benar Raka ada di ruangan itu. Tapi? Kenapa Raka bermain gitar? Kenapa dia bermain gitar di ruang kosong dan jarang orang yang datang ke ruang kosong seperti ini.
"Lo ngapain? " Tanya Raka.
"Lo bisa main gitar?" Jawab Lili cepat.
"Iya."
"Ngapain lo kesini?" Tanya Raka kembali.
"Mau minta nomer Handphone lu sama ID Line lo." Jawab Lili dengan polos.
"Ga mau."
"Pliss, plis minta nomer lo." Mohon Lili sambil menyatukan kedua tangannya seolah memohon.
"Ga mau." Jawab Raka kembali.
"Se-privat itu kahh nomer lo?" Tanya Lili.
"Gua ga mau ada yang ganggu gue." Jawab Raka datar.
"Gue ga ganggu lo janji." Ucap Lili.
Lili pun mendekat dan sekarang tepat di samping Raka. Ia pun memiliki ide bagaimana caranya untuk mendapatkan nomer cowok dingin itu.
"Ehh sini dehh liat nii ada apa."
Ucap Lili sambil menunjukan sebuah gambar dari handphone nya dan langsung mengambil handphone Raka dari sakunya."Apaan si lo ngambil handphone orang sembarangan. Balikin handphone gue!" Pinta Raka.
"Nanti dulu gue salin nomer handphone lo dulu." Jawab Lili membuka layar handphone Raka.
"Rese lo!"
Lili pun mengembalikan handphone milik Raka setelah berhasil mendapatkan nomer Raka yang dia inginkan.
"Btw... Gue suka sama lo tau." Ucap Lili.
Raka pun yang mendengar langsung menghadap kearah Lili.
"Terus? Lo mau gue jadi pacar lo? " Jawab Raka cepat.
"Iya.. "
"Gue ga mau" Jawab Raka kembali.
"Lo tolak gue?" Ucap Lili Sambil menunjuk dirinya.
"Iya, gue ga suka sama lo." Ucap Raka tegas.
"Kenapa?" Tanya Lili.
"Lo berisik!" Jawab Raka.
"Okee, lo nolak gue sekarang tapi ga bisa buat 26 hari kedepan. Lo bakal mohon-mohon sama gue buat jadiin gue pacar lo, ngerti!" Ketus Lili.
"Ga akan." Jawab Raka cepat.
"Lo... Gue ini Lili, gue ga akan biarin lo nolak gue seenak lo aja."
"Gue akan selalu ganggu hidup lo sampe lo jadi pacar gue." Sambung Lili."Coba aja." Ucap Raka santai.
Lili pun pergi meninggalkan Raka. Namun saat satu langkah lagi ingin keluar Lili berhenti.
"RAKA LO BAKAL JADI PACAR GUE, INGET ITU DASAR SINGA."
#JanganLupaVotee!! 🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
Violet
Teen FictionIni kisah, seorang gadis yang bersama Lili Kirana. Gadis yang bodoh, karena mempermainkan hati seseorang yang bahkan mulai mencintainya dengan tulus. "Raka.. Maafin gue, gue bisa jelasin semuanya ke lo!" "Apa yang harus dijelasin? Semuanya cuman m...