1. Perkenalan

7.6K 341 12
                                    

Jakarta, Juli 2018.

Pesantren Tahfidz Qur'an Al-Kautsar, Jakarta Timur.

Merupakan salah satu pondok pesantren yang mayoritas santri-santrinya sudah menjadi seorang hafidz.

Pondok Pesantren Tahfidz Qur'an Al-Kautsar, merupakan salah satu pendidikan yang didalamnya memiliki program pembelajaran Al-Qur'an dimulai dari belajar membaca hingga menghafal Al-Qur'an.

Pembelajaran di Tahfidz Qur'an Al-Kautsar ini sudah cukup baik. Hal ini diketahui dari prestasi yang dicapai dan proses kegiatan yang dilaksanakan oleh santri dan usaha pengasuh maupun Asatidz-Asatidzah yang slalu membimbing dan mendidik kepada para santri agar sesuai dengan tujuan pondok pesantren.

***

Alisha Zahra Al-Fakhri.

Gadis yang memiliki wajah cantik ini baru saja lulus SMA. Sudah satu minggu ini ia mengabdi disalah satu ponpes yang ada di Jakarta.

Gadis yang berasal dari keluarga sederhana ini bisa dibilang gadis yang beruntung. Ia bisa masuk dan berusaha untuk mengabdi di ponpes terkenal ini.

Tugas ia diponpes ini sebagai pembimbing kelas kecil.

Kelas satu Akhwat lebih tepatnya.

Aisyah Ummu Salamah Az-Zahra, pemilik ponpes Tahfidz Qur'an Al-Kautsar ini ternyata sahabat dari orang tua Alisha.

Meski begitu, Alisha tidak segampang itu untuk memasuki ponpes ini. Ia juga harus melewati beberapa tes, tes baca Qur'an salah satunya.

Sampai akhirnya ia diterima diponpes ini.

"Khusus Asatidzah baru katanya masuk halaqoh anaknya Umi Aisyah." Ucap Ziya tadi malam.

Alisha, gadis ini sedang berada ditaman depan Masjid, sembari menggenggam Syaamil Qur'annya. Ucapan temannya -Ziya tadi malam masih terngiang-ngiang. Ia benar-benar penasaran dengan pembimbing barunya yang bernotabe putra dari pemilik ponpes ini.

Pagi ini, ia sengaja duduk manis ditaman dekat Masjid. Pagi ini, merupakan hari pertama Halaqoh bersama Asatidzah yang baru juga pembimbing barunya.

Harusnya, ia bersama Ziya. Namun, gadis itu mendadak ada urusan, membuat gadis itu tidak bisa ikut halaqoh dihari pertamanya.

"Alisha, ayo masuk. Ustadznya udah datang." Alisha sedikit terkejut, seseorang memanggilnya dan menyuruhnya untuk segera memasuki mesjid.

Alisha menatap wanita yang tengah menggendong anak kecil itu. Alisha yakin pasti itu adiknya.

Kini, Alisha sudah berada didalam mesjid bersama keempat temannya yang baru.

Ustadz yang akan membimbing mereka sempat meminta izin keluar, membuat mereka ada waktu untuk berkenalan.

"Ana Dianty dari Jaksel, ini putra pertama ana, Zayna."

"Ana Adibah dari Jaksel juga. Ini anak pertama ana juga, Alifa."

"Saya Wirda dari Bekasi. Ini Fadiyah, anak saya."

"Ana Salsha dari Bogor. Ini Salima, putri ana."

Alisha menatap cengo keempat temannya.

Ternyata.. Anak-anak kecil itu putri mereka?

Wajah yang terlihat masih muda namun sudah memiliki keturunan?

Mereka akhirnya larut dalam bercerita. Alisha kembali dikejutkan dengan cerita mereka, ternyata umur mereka dengan dirinya hanya berbeda satu tahun. Dan mereka memang sengaja menikah diusia muda selepas lulus MA dulu.

Halaqoh Cinta [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang