Drrt.. Drrt..
Whatssapp:
Iqqi
Jadi, ceritanya kemarin kamu abis dikhitbah sama dua orang sekaligus?
Luar biasa sekali, masya allah..Kaget aku tuu
Aku belum kasih jawaban ke mereka
Digantung gitu ceritanya?
Tentukan pilihanmu, kyk di acara take me out itu loo
Ngga sengaja digantung iih
Gini deh, ya. Kalau kamu ngga bisa milih diantara mereka, yaudah. Kamu sama aku aja nanti.
Bulan depan, aku pulang dari Turqi
Langsung khitbah kamu.
Umi Abi kamu udah pasti setuju, ya kan?Bukannya merasa kaget atau apa. Gadis ini malah terkikik, ia membaca ulang pesan dari orang yang bernama Iqqi itu.
Memang, ia tadi sempat bercerita, perihal dirinya yang dikhitbah oleh dua orang sekaligus. Dan, Alisha ini memang sudah tidak sungkan lagi dengan pria blasteran Indo-Turqi ini.
Jari-jemari Alisha kembali menari-nari diatas touchscreennya.
Habislah kau sama Abiku, qi.
Abimu baik, ko.
Ngga mau tau, ya. Bulan depan aku pulang, kamu harus dirumahMaafya, bulan depan aku udah nikah, dan bakal ikut suami
HeheheeIya, ikut ke Turqi kan bareng akuu
Alisha kembali terkikik, membaca isi pesan terakhir dari Iqqi. Alisha menon-aktifkan datanya. Tanpa berniat membalas pesannya lebih dulu. Ah, biarkan saja.Dimasukkannya kembali ke saku gamisnya. Gadis itu mulai memanggil beberapa anak didiknya, menyuruh mereka untuk segera kembali keasrama. Waktu kegiatan dzikir Al-Matsurat sebentar lagi.
***
Pagi ini, Alisha sudah berada didalam rumah Umi Aisyah. Tadi malem, beliau tiba-tiba menghubunginya dan menyuruhnya untuk datang kerumahnya. Dengan alasan, ada hal penting yang harus dibicarakan, dan itu membuat Alisha sedikit merasa deg-degan. Hal penting apa?
Saat ini, Alisha sudah duduk disofa singlenya. Ia seperti tengah disidang saja. Suasana yang mendadak tegang, itu menurutnya. Bukan hanya Umi Aisyah. Abi Yusuf, bahkan Ustadz Naufal juga ada. Posisinya, Mereka bertiga duduk berdampingan, dengan Naufal yang berada ditengah-tengah mereka. Ah, ini semakin membuat perasaan Alisha deg-degan. Ada apa sebenarnya?
Dapat Alisha lihat, ketiganya seperti tengah membicarakan sesuatu. Namun ia tidak tau apa itu. Terlihat Aisyah dan Yusuf saling pandang satu sama lain. Keduanya saling mengangguk, seolah menyetujui sesuatu hal.
Sebenarnya ini ada apa?
"Alisha.." Panggilan lembut Aisyah membuat Alisha sedikit tersentak, gadis itu tengah melamun.
Alisha refleks menatap Aisyah, wanita paruh baya itu juga ternyata tengah menatapnya dengan tatapan.. Serius.
"Iya, Mi?"
Aisyah menghela nafas, "Umi sudah tau semuanya." Ucapnya.
Deg.
Sudah tau semuanya?
"Umi tau dari Umi kamu."
Kening Alisha mengeryit, menatap bingung Aisyah. Ia masih tidak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halaqoh Cinta [Selesai]
Fiksi PenggemarAlisha Zahra Al-Fakhri. Gadis yang berasal dari keluarga sederhana ini bisa dibilang gadis yang beruntung. Ia bisa masuk dan berusaha untuk mengabdi di Pondok Pesantren yang terkenal di Jakarta. Namun, tak disangka gadis ini malah terjebak dengan pe...