8. Mimpi, Masa lalu, dan jaga jarak.

2.6K 248 0
                                    

Pukul 7 pagi.

Gadis ini baru saja mengantarkan anak-anak didiknya ke sekolah. Seperti biasa, mereka memang slalu diantar, mengingat mereka masih kelas 1.

Jadwal mengantar sebenarnya sudah dibagi 3, -Ziya, Bella, dan dirinya. Kebetulan, sekarang memang sudah jadwal Alisha mengantar.

Alisha, gadis ini memasuki asramanya, mendapati salah satu temannya yang tengah duduk lesehan dgn posisi selonjoran. Dia Bella, gadis itu tengah sibuk membaca buku yang bertemakan Islami.

Drrt.. Drrt..

Ponselnya yang tadi ia letakkan diatas lemari anak-anak itu bergetar nyaring. Membuat Alisha langsung meraihnya. Gadis itu ikut duduk disamping Bella.

Alisha mulai membuka lockscreennya. Terdapat satu notif masuk dari whatsapp.

Whatsapp.

Halaqoh Ustadz Naufal

Ustadz Naufal:

Salam. Afwan, untuk hari ini halaqoh libur dulu ya, Ukh. Ana mendadak ada urusan.
Tugasnya, jangan lupa slalu muraja'ah. Biar kita slalu ingat dengan ayat-ayat Qur'an. Syukron, jazukumullah Khair.

Ustadzah Wirda:

Waalaikumsalam.. Na'am Ustadz..

Ustadzah Salsha:

Waalaikumsalam.. Na'am Ustadz.

Deg.

Mendadak ada urusan?

Urusan apa, tapi?

'Boleh aku minta nomor Naufal?'

Alisha nyaris menjerit, saat memory otaknya berputar, dan teringat dengan pesan Whatsapp dari Agy.

Apa Agy benar-benar menghubungi pembimbingnya itu? Bagaimana, jika pria itu mengajaknya untuk bertemu?

Bertemu dalam hal apa, tapi?

Alisha menggeleng lesu, sembari mengucap istigfar, jangan sampai Agy mengajak Naufal untuk bertemu, hanya untuk membahas tentang dirinya.

Perihal khitbah, lebih tepatnya. Alisha terus menggeleng. Jangan sampai..

"Sha, kamu kenapa?" Tanya Bella, saat melihat Alisha terus saja menggelengkan kepalanya dengan mata yang terpejam.

Alisha sedikit tersentak, ia refleks membuka matanya, menatap Bella yang tengah menatapnya.

"Eh,"

Alisha menggeleng kikuk, "Gapapa, Bell." Gadis itu kembali fokus layar ponselnya.

"Beneran?"

Alisha mengangguk yakin, "Iya, Bell."

"Oiya Ziya kemana?" Tanya Alisha mengalihkan pembicaraan.

"Lagi keluar sebentar tadi pas kamu nganter anak-anak." Jelas Bella, Alisha mengangguk mengerti.

***

Kedua manusia berbeda jenis ini terlihat begitu asik menikmati es krim coklat vanillanya. Siang-siang begini, dan sudah jadi rutinitas keduanya untuk selalu berkeliling-keliling di Taman. Entah itu hanya main-main, jajan bakso, jajan siomay, jajan batagor, atau juga jajan es krim. Dan siang ini, mereka memang ingin membeli es krim. Terlebih, cuaca disiang ini terasa begitu panas.

Pria tampan nan mungil dengan giginya yang berpagar itu diam-diam tersenyum memerhatikan gadis didepannya yang tengah asik menyantap es krimnya.

"Pulang dari sini, kerumah Mas dulu, ya. Umi nanyain." Ucap pria ini ikut memakan es krimnya.

Halaqoh Cinta [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang