Jungkook dan Yerim kini bediam diri bersama dibalkon sambil menikmati secangkir coklat panas dengan posisi Yerim yang berdiri di dekat pembatas balkon dan Jungkook yang memeluk Yerim dari belakang.
"Nggak dingin, yang?" Tanya Jungkook tepat di samping telinga Yerim karena Jungkook sedang menyandarkan dagunya di bahu Yerim.
"Tidak kak"Jawab yerim lirih dan parau.
"Kenapa nangis dek?" Tanya Jungkook panik lalu menyimpan gelas coklat panas yang Yerim pegang ke meja.
Jungkook memaksa Yerim untuk berbalik menghadap kedirinya.
"Kenapa nangis dek?" Tanya Jungkook sekali lagi sambil menghapus air mata Yerim dipipi dengan kedua ibu jari tangannya.
Yerim menggigit bibir bawahnya guna menahan isakannya. Ia menggeleng lemah.
"Kenapa?" Tanya Jungkook selembut mungkin.
"Aku rindu ayah sama bunda aku kak"Lirih Yerim.
Jungkook yang mengerti perasaan Yerim, pun menarik Yerim kedalam pelukannya yang hangat. Tangan kiri jungkook melingkar erat dipinggang Yerim sementara tangan kanannya bergerak mengelus sayang rambut Yerim.
"Kakak tau perasaan kamu dek, nangis ajah. Tapi, jangan bilang kalau kamu itu sendirian. Kamu nggak akan pernah sendirian kok, ada kakak, teman-teman kamu dikantor, semuanya akan support kamu. Jangan nangis lagi yah"Ucap Jungkook mencium kening Yerim.
Yerim sudah berhenti menangis, ia hanya sedikit sesenggukan.
"Denger kakak baik-baik yah Yer, selama kakak masih hidup, kakak pastiin semua kebutuhan, perhatian, kasih sayang, cinta, apapun itu pokoknya kamu nggak akan kekurangan. Kakak akan selalu melengkapi apapun yang kamu butuhkan. Itu janji kak"Janji jungkook lalu menarik lagi Yerim kepelukannya dan Yerim dengan senang hati membalas pelukan Jungkook.
"Udah, jangan sedih-sedihan lagi dong. Mana nih adek kakak yang cerewet? Jangan nangis lagi, besok kakak ajak kepantai deh"Bujuk Jungkook membuat mata Yerim mengerjap lucu.
"Serius kak, mau ajak Yerim kepantai?" Tanya Yerim memastikan.
Jungkook mengangguk.
"Iya, maka dari itu jangan sedih lagi. Sekarang ayo tidur, udah jam 10 nih"Ajak Jungkook lalu menarik Yerim masuk. Setelah itu Jungkook menutup pintu balkon juga menutup korden yang tadi terbuka lebar.
***
"Sayang, bangun ini sudah pagi"Ucap Jungkook sembari menepuk pelan pipi tembam Yerim.
"Adek masih ngantuk kak"Rengek Yerim lalu menutup wajahnya dengan selimut.
"Yaudah kita tidak usah kepantai saja deh, kalau adek masih mau tidur. Padahal kakak awalnya tidak jadi pergi kerja, tapi karena adek belum mau bangun yah kakak pergi kerja saja deh"Pancing Jungkook.
Dan benar Yerim langsung terbangun buru-buru dan membuka matanya lebar-lebar.
"Adek udah bangun nih kak, mau sarapan apa? Adek bikinin. Tapi, habis sarapan kita kepantai kak"Celetuk Yerim bahkan gadis itu belum mencuci wajahnya.
"Cuci muka dulu yang, baru masak"Tegur Jungkook.
Yerim hanya nyengir lalu berlari pelan ke kamar mandi. Setelah selesai ritual cuci mukanya, Yerim berniat memasak tapi ternyata sudah tersedia roti bakar dengan selai coklat lengkap dengan segelas susu yang terhidang di meja makan.
Jungkook tersenyum lalu membukakan kursi untuk Yerim duduki.
"Maaf yah dek, kakak cuman bisa masak ini aja"Ucap Jungkook meminum susu coklatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Mr, Jeon || Jungri™
FanfictionKisah cinta Jungri, dimana Jungkook yang adalah seorang CEO dari sebuah perusahaan terkenal. Jungkook adalah pria dingin yang tak tersentuh tapi beda lagi jika dihadapkan oleh seorang Kim Yerim