Tadi sore, Jungkook dan Yerim sudah tiba di incheon airport setelah pergi kejepang selama 3 hari 2 malam berada di negara sakura itu.
Dan kini mereka sedang merehatkan diri di rumah sedehana namun bersih dan rapi milik Yerim.
"Kakak istirahatnya dirumah kakak saja. Rumah Yerim kecil, kakak pasti tidak nyaman"Ucap Yerim saat melihat Jungkook yang kini merebahkan diri di ranjang single berbalut sprei bermotif beruang milik Yerim.
"Disini saja yah dek, rumahmu nyaman. Kakak suka, disini bebas polusi dan suara bising jalanan"Ucap Jungkook dengan mata tertutup.
"Yasudah terserah kakak saja, aku mau mandi dulu"Pamit Yerim lalu melangkah masuk ke kamar mandi dengan handuk dan baju ganti tentunya.
Jungkook sendiri bangkit dari posisi rebahannya dan memilih melihat-lihat suasana rumah Yerim yang banyak tertempel foto Yerim.
"Dia ternyata sudah imut sejak kecil"Monolog Jungkook karena memegang sebuah bingkai foto Yerim waktu masih kecil.
"Yerim itu anak tunggal yah?" Tanya Jungkook entah pada siapa karena ia seorang diri dan sedang memegang foto Yerim bersama kedua orang tuanya.
"Iya kak, aku anak tunggal"Jawab Yerim yang sudah selesai mandi dan kini mengenakan celana levis pendek sepaha dan hoodie putih.
"Kamu itu cewek tertangguh yang pernah kakak temui. Disaat semua perempuan diluar sana sibuk dengan fashion dan menghalalkan segala cara agar uang mereka tercukupi, kamu justru beda. Kamu terus bekerja keras meski kamu hidup sendirian dan harus menanggung diri kamu sendiri sepenuhnya tanpa dukungan keluarga. Kakak suka banget cewek kayak kamu"Puji Jungkook lalu melangkah mendekati Yerim yang kini duduk di sofa sambil menyisir rambutnya yang sudah kering.
Jungkook mengambil alih sisir ditangan Yerim dan dialah yang menyisir rambut Yerim.
"Rambut kamu indah dek, kakak suka"Puji Jungkook lalu mencium rambut Yerim membuat Yerim menggeliat kegelian.
"Dari tadi kakak muji adek terus deh"Heran Yerim.
"Kakak mau ajak kamu ketemu ibu kakak mau nggak?" Tanya Jungkook.
"Mau banget kak, tapi kakak emangnya nggak capek"Khawatir Yerim.
"Enggak kok, siap-siap gih sana. Kakak tunggu disini"titah Jungkook.
Yerim yang tak mau membuat Jungkook menunggu lama pun, pergi ke kamarnya untuk mengganti bajunya.
***
"Ibu, Jungkook datang membawa pacar Jungkook" Ucap Jungkook pada sebuah bingkai foto yang ada di salah satu tempat krematorium.
"Annyeonghaseyo eommonim" sapa yerim sedikit membungkuk guna menghormati ibu Jungkook meskipun sudah tiada.
"Ibumu cantik kak, pantas saja anaknya seperti ini"Puji Yerim menatap takjub pada bingkai foto ibu Yeri.
Jungkook tersenyum simpul.
"Ibumu juga dek, ibuku adalah ibumu juga. Jadi panggil ibuku seperti aku memanggilanya"Jelas Jungkook dan yerim mengangguk.
''Setidaknya kakak sedikit beruntung karena meski kalian terpisah alam. Kakak masih bisa menemui abu ibu disini. Aku? Jangankan abu dan makam, jasad orangtuaku saja masih tidak ditemukan hingga saat ini, meskipun sudah bertahun-tahun yang lalu"Lirih Yerim.
Jungkook menarik Yerim kepelukannya.
"Jangan sedih dek, kakak ada disini. Kita hadapi semuanya sama-sama. Kakak janji tidak akan meninggalkan kamu apapun yang terjadi. Dan kakak berjanji didepan ibu kakak"Ucap Jungkook membuat Yerim senang dan membalas pelukan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Mr, Jeon || Jungri™
FanfictionKisah cinta Jungri, dimana Jungkook yang adalah seorang CEO dari sebuah perusahaan terkenal. Jungkook adalah pria dingin yang tak tersentuh tapi beda lagi jika dihadapkan oleh seorang Kim Yerim