Kehamilan Yerim mulai memasuki bulan kelima menuju enam bulan. Di kehamilan pertama ini Yerim benar-benar sensitive dan punya keinginan ngidam yang bermacam-macam dan aneh. Untung Jungkook siap siaga 24 jam, karena selama Yerim hamil Jungkook tidak ke kantor sama sekali dan semua pekerjaannya di gantikan oleh Seokjin.
Seokjin sih oke oke saja karena gajinya di naikkan 50% oleh Jungkook. Tapi, bukan hanya Yerim yang sensitive. Jungkook bahkan dua kali lipat lebih sensitivie terhadap Yerim dan baby Jeon Nya. Dan juga Jungkook sangatlah posesif dalam menjaga Yerim dan calon bayinya. Bahkan pelayan Jungkook yang awalnya berjumlah 13 orang setelah menikah, kini hanya 6 orang saking sensitivenya Jungkook.
Beberapa pelayan di pecat karena masakannya membuat Yerim mual padahal kan itu penyebabnya hormon awal kehamilan Yerim. Ada juga beberapa pelayan lain yang di pecat karena hampir membuat Yerim terpeleset karena lantai basah. Pokoknya Jungkook itu sekarang sangat berubah dari Jungkook yang dulu.
Seperti saat ini, Jungkook sedang marah-marah pada pelayannya yang dengan enteng membiarkan Yerim menyiram tanaman padahal itu kemauan Yerim sendiri.
"Kenapa kalian tetap membiarkan istriku menyiram tanaman hah?! Memangnya kalian pikir istriku sama seperti kalian? Bagaiman kalau ia terpeleset dan jatuh hah? Aku tidak mau tau, lain kali kalau Yerim meminta mengerjakan sesuatu lapor dulu jangan asal menuruti kemauannya. Dia memang ngidam, tapi tak seharusnya kalian menurutinya dengan mudah. Aku saja suaminya, tak selamanya menuruti keinginannya. Kalau sampai kejadian ini terulang lagi, aku tak perlu berpikir dua kali untuk memecat kalian. Arraseo?!" Tanya Jungkook lebih tepatnya sedang marah karena tadi pagi dirinya terbangun dan tak menemukan Yerim di sampingnya dan alangkah terkejutnya Jungkook saat melihat istrinya melalui jendela sedang menyiram tanaman.
Dan tanpa berpikir dua kali, Jungkook keluar kamar dengan rahang mengeras dan tatapan tajam dan marah ia layangkan pada semua pelayannya yang menunduk takut termasuk Raeya. Begitu tiba di taman, Jungkook langsung merebut selang air dan membuangnya asal lalu menggendong istrinya brydal style menuju ke kamar dan membaringkannya ke ranjang. Segera setelah itu Jungkook ke bawah untuk memarahi pelayannya.
"Kak, sudah, ini salah Yerim"Ucap Yerim yang kini berada di pertengahan tangga sembari mengelus perutnya yang mulai membesar.
Jungkook menoleh dan menghembuskan nafas pelan saat wajah memelas istrinya.
"Kembali bekerja"Suruh Jungkook dengan dingin lalu melangkah mendekati istrinya yang kelihatan sekali kesulitan turun dengan perutnya yang sudah hampir membesar itu.
"Kakak jangan marahi mereka. Yerim yang salah"Ucap Yerim menenangkan Jungkook yang kini menuntun dirinya untuk duduk di sofa ruang tamu.
"Iya, makanya lain kali jangan begitu dek, tau tidak kalau kakak khawatir sekali tadi. Kakak takut kalau kamu nantinya kepeleset atau apa. Jangan di ulangi Yah"Nasihat Jungkook dengan lembut dan Yerim hanya mengangguk.
Jungkook bersumpah ia gemas sekali pada istrinya, karena Yerim mengangguk dengan wajah memelasnya yang seperti anak kucing. Lucu sekali, Jungkook jadi ingin menelan Yerim bulat-bulat. Bahkan dulu Jungkook pernah memeluk Yerim di atas ranjang dengan begitu erat bahkan Jungkook seperti mengambil Yerim seperti guling. Alasannya Jungkook itu sangat gemas pada Yerim.
"Apa kabar baby"Sapa Jungkook dan memeluk perut Yerim.
Jadi, posisinya Yerim duduk di sofa dan Jungkook berjongkok di depan Yerim.
"Baik, ayah. Baby pagi ini sudah makan dua roti coklat dan segelas susu strawberry"Jawab Yerim dengan suara menyerupai seperti anak kecil membuat Jungkook terkekeh pelan dan masih memeluk perut Yerim.
"Ayah sayang sekali dengan baby"Gumam Jungkook di perut Yerim.
"Baby juga sayang ayah kok"Ucap Yerim sambil mengelus lembut rambut Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Mr, Jeon || Jungri™
FanfictionKisah cinta Jungri, dimana Jungkook yang adalah seorang CEO dari sebuah perusahaan terkenal. Jungkook adalah pria dingin yang tak tersentuh tapi beda lagi jika dihadapkan oleh seorang Kim Yerim