WITR || CHAPTER 5

1K 277 69
                                    

•Wound In The Rain•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wound In The Rain

[5] Perhatian Si Gadis Hujan.

"Pencipta selalu punya cara untuk mempertemukan dua insan, seperti kita."

—Wound in the Rain—

.

Rain membasuh wajahnya dengan air hangat. Terlihat jam masih menunjukkan pukul lima pagi. Hari ini adalah hari minggu, Rain berniat untuk melakukan rutinitasnya setiap pekan. Jika kebanyakan orang lebih memilih menghabiskan waktu weekend-nya dengan bermalas-malasan atau berdiam diri di rumah dengan keluarga, maka berbeda dengan Rain—ia memilih menghabiskan paginya dengan bersepeda atau sekedar jogging di Taman.

Lagi pula keluarganya tidak ada 'kan? Jadi untuk apa ia hanya berdiam di rumah? Seperto itu pikirnya.

Sehabis membasuh wajahnya dan menggosok gigi, Rain melangkah ke Walk in Closet dan memakai baju rapi yang pas untuk olahraga dipadukan dengan sepatu Adidas putih. Rain menguncir ekor kuda rambutnya, lalu menyampirkan handuk kecil ke lehernya yang jenjang, tak lupa ia juga membawa ponsel dan earphone.

Langkah kakinya membawa Rain ke lantai dasar. 

"Pagi!" 

Selalu begitu setiap paginya—melontarkan sapaan, entah untuk siapa. Bahkan, di beberapa waktu terkadang gadis itu berbicara sendiri—ralat, berbicara di depan pigura yang menampilkan keluarga intinya lengkap, dengan versi kecil dari dirinya.

Rain mencoba untuk tersenyum, bagaimana pun ini adalah awal hari baru, ia tak boleh mengisinya dengan berbagai kesedihan.

Rain mengeluarkan sepedanya dari garasi. Ia melakukan pemanasan terlebih dahulu agar tubuhnya terhindar dari cedera. Setelah selesai, Rain pun mulai mengayuh sepeda menjauhi kediamannya.


—Wound in the Rain—


Mulut Rain bergumam mengikuti nada sebuah lagu yang ia dengar melalui earphone-nya. Sesekali kepalanya ikut bergoyang menikmati irama.

Jika biasanya Rain jogging di taman dekat kompleks rumahnya, maka kali ini ia memilih taman kota untuk tempatnya berolahraga, tak terlalu jauh dari rumahnya.

Rain sesekali mengedarkan pandangan sambil menghirup udara pagi yang  masih sejuk, belum terlalu terkontaminasi dengan polusi. 

Suasana di taman ini cukup  ramai—banyak orang-orang yang bersepeda, jogging, ataupun sekedar piknik dengan keluarganya.

Wound in the RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang