Rumah itu begitu besar dan megah dengan cat berwarna silver yang dipadukan dengan biru muda di kelilingi dengan pohon-pohon nan hijau serta bunga yang berwarna-warni di sekeliling pekarangan rumah yang begitu luas, membuat semua orang yang memandangnya bermimpi untuk memiliki rumah seperti itu.
Pemilik rumah itu tak lain dan tak bukan seorang pemilik beberapa perusahaan besar di Indonesia, dia adalah keluarga Thamrin. Thamrin tinggal bersama istri dan anak tunggalnya Muhammad Azmi As-Sazili.
(Muhammad Azmi As-Sazili)
Walaupun terlahir dari keluarga yang mapan, dan tidak terlalu mementingkan ilmu agama. Namun Azmi adalah seorang Hafidz Qur'an. Dia sudah hafal al-Qur'an sejak usianya sembilan tahun. Namun, karena pengaruh lingkungan Azmi juga terjebak dalam dunia yang kurang baik, hingga dia memiliki kebiasaan merokok. Padahal dia sudah tahu dampak dari itu semua tapi dia sudah kecanduan sehingga dia tidak bisa melepas kebiasaannya itu.
"Azmi sayang," suara lembut Mamanya memanggil, membuat Azmi menyahut panggilan itu dan segera beranjak.
"Iya Ma," jawab Azmi.
"Kesini sebentar, ada yang mau Mama bicarakan!" ujar Mama.
"Iya Ma."
Beberapa jurus kemudian Azmi sudah duduk menghampiri Mamanya di ruang keluarga. "Mau bicara apa Ma?" tanya Azmi.
"Mama mau tanya, gimana plan bisnis yang Papamu minta kemarin? Udah kelar?" tanya Mama.
"Udah Ma tinggal beberapa bagian lagi yang masih perlu dipertimbangkan. Mama jangan khawatir! Aku pasti bisa menyelesaikan tugas dari Papa. Karena Azmi anak Mama ini kan cerdas," ujar Azmi memuji dirinya sendiri.
"Iya sayang, anak Mama emang cerdas."
"Oh ya Ma, Azmi mau nanya? Mama pernah jatuh cinta?" tanya Azmi polos.
"Oalah Az, kalo Mama nggak pernah jatuh cinta nggak mungkin Mama menikah dengan Papamu," jawab Mama sambil tertawa.
"Hehe.... Iya ya Ma," ujar Azmi sambil menggarukkan kepalanya, padahal tidak gatal sedikitpun.
"Emangnya kenapa? Azmi lagi jatuh cinta ya!" ujar Mama menggoda anak tunggalnya itu.
"Hmmm.... Nggak kok Ma, Azmi cuma nanya aja," jawabnya malu.
"Ayo.... Jujur saja sama Mama, Mama ini Mama yang mengandung dan melahirkan serta membesarkan kamu, jadi Mama tahu betul gimana anak Mama," ujar Mama.
"Iya Ma," jawabnya sambil tersenyum simpul.
"Tuh kan Mama benar, ngomong-ngomong siapa perempuan beruntung yang mendapatkan hati anak Mama ini?" goda Mama. "Sylla kah orangnya!" tebak Mama.
"Hehe... Bukan Ma, dia teman sekolah Azmi, siswa teladan dan berprestasi di sekolah. Dia juga cantik, ramah dan santun. Tapi....," ujar Azmi menghentikan pembicaraannya karena nafasnya sesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lantunan Ayat Cinta Azra
Ficção AdolescentePerjalanan hidup seorang hafidzah yang dilema dalam menentukan pilihan hatinya. Lamaran dari dua insan terbaik dari Allah membuatnya begitu bingung. Antara Azmi Seorang hafidz yang sukses dalam berbisnis dan Zakky sepupunya yang juga merupakan seora...