Sebuah Perjuangan

576 34 10
                                    

Allahuakbar..... Allahuakbar...... Suara Adzan Subuh berkumandang. Azra yang masih terlelap pun sontak langsung terbangun. "Ya Allah sudah jam berapa sekarang?" tanyanya dalam hati.

"Astaghfirullahalhadzim! Udah jam 04:45! Ya Rabbi, maafkanlah aku," ucap Azra menyesal. "Ini pasti karena pikiranku semalam" Ujar Azra seraya memandang ke arah langit dan bertekad untuk tidak mengingat nama itu lagi. "Azmi! Ya Allah bantulah aku untuk melupakan nama itu, bantu aku untuk menghapuskan nama itu dalam hidupku," lirih Azra seraya berjalan ke kamar mandi mengambil air wudhu untuk shalat Shubuh.

Disepanjang sujudnya dia berdoa agar Allah membantunya melupakan segalanya. "Ya Allah, aku tahu ini semua memang salahku. Aku salah karena aku telah jatuh cinta pada orang yang salah orang dan waktu yang tidak tepat, Ya Allah.... Maafkanlah aku dan bantulah aku menyusun kembali puing-puing hatiku yang telah runtuh ini. Ya Allah hanya kepada-Mu lah aku bergantung dan hanya kepada-Mu lah aku memohon pertolongan. Maka dari itu Ya Allah kabulkan doa dari hamba-Mu yang lemah ini. Rabbana atiina fiddunyaa khasanah waa fiil-aakhirati khasanah waakinnaa adzaabannar. Aamiin." Setelah selesai shalat Azra melanjutkan sedikit membaca ayat Al-Qur'an dan Dzikir pagi. Kemudian baru menjalankan aktivitas lainnya.

Seperti biasa sebelum masuk kelas Azra selalu membaca Mading sekolah mencari informasi terupdate di sekolah. Mata Azra langsung tertuju pada kertas pengumuman itu. "Untuk semua siswa-siswi jurusan Akuntansi yang berminat ikut seleksi untuk Lomba Cerdas Cermat Akuntansi silakan mendaftar kepada ketua jurusan akuntansi, pendaftaran dibuka hari ini hingga Minggu depan. Untuk info lebih lengkap hubungi Reyna Agustin (ketua jurusan akuntansi)" "Berita baik nih, aku harus lolos," gumam Azra. Kemudian langsung berlalu menuju ke kelas.

"Tiara.....," pekik Azra.

"Eh kamu Ra, kenapa sih kamu selalu aja teriak?" ucap Tiara kesal sambil memanyunkan bibirnya.

"Hehe... Maaf. Aku kelewatan seneng nih," jawabnya.

"Baguslah kalau begitu," ujar Tiara lega.

"Ti, tadi aku baca pengumuman di mading, ada Lomba Cerdas Cermat Akuntansi loh. Kamu ikut kan seleksinya?" tanya Azra bahagia.

"Iya," jawab Tiara lesuh.

"Ihhh... Kamu kenapa Ti? Kok dari tadi responnya gitu aja!" tanya Azra menyadari keanehan sahabatnya itu.

"Nggak ada apa-apa kok, I'm fine," ujar Tiara berbohong dengan senyum yang dibuat-buat.

"Ya udah kalau begitu nanti kita daftar bareng yakk! Okay!" ajak Azra dengan wajah berseri-seri.

"Ok"

"Okay! Jam istirahat pertama ya!"

"Hmmm....," jawab Tiara sambil menganggukkan kepalanya.

"Kring...." Bel tanda jam pelajaran pertama dimulai pun berbunyi. Jam pertama hari ini adalah pelajaran Bahasa Inggris, pelajaran favorit Azra. "Kejutan apa yang bakal diberikan Sir. Thaha hari ini ya?" Tanya Azra dalam hati. Tapi, alangkah terkejutnya Azra saat lihat guru yang masuk hari ini bukanlah Sir. Thaha, tapi guru perempuan yang belum pernah dia kenal sebelumnya. "Siapakah orang itu?" Tanya Azra dalam hati, "Dimanakah Sir. Thaha?" Hatinya kembali bertanya-tanya. Begitupun dengan Tiara dan murid-murid lainnya.

Seperti mengetahui apa yang dipikirkan muridnya. Wanita itupun membuka bicara. "Maaf, mungkin sebelumnya kalian bertanya-tanya siapa saya?" Ucap wanita itu menghilangkan kebisuan. "Baiklah, nama saya Nayla Salsabila panggil saya saya Ms. Nay, saya guru baru di sekolah ini. Saya pindahan dari Jogyakarta," ujar wanita itu memperkenalkan diri.

"Sir. Thaha nya mana Bu?" tanya salah satu siswa.

"Kebetulan saya aslinya orang Palembang dan Sir. Thaha asli Jogyakarta jadi kami berdua sudah sepakat untuk tukar tempat," jawab wanita itu.

Lantunan Ayat Cinta AzraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang